Isi Artikel |
Anita Yossihara
-
Bung Karno menjelaskan mengenai kompleks Asian Games
kepada tamu negara didampingi Menteri Olahraga R
Maladi, tahun 1960-an.
Mewarisi elan perjuangan dan komitmen mendiang Presiden Soekarno, Presiden Joko Widodo tak hanya mendukung kemerdekaan Palestina, tetapi juga persatuan Korea dalam pesta olah raga Asian Games 2018.
Tepuk tangan dan sorak sorai bergemuruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, begitu nama Palestina disebut pada pembukaan Asian Games XVIII, Minggu (18/8/2018) malam lalu. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Muhammad Oemar di tribun tamu undangan pun langsung berdiri. Ikut melambaikan tangan ke kontingen Palestina yang berdefile.
Ditemui di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/8/2018), Retno mengungkapkan alasannya. “Kenapa saya berdiri? Karena ingin menunjukkan dukungan ke Palestina. ‘Kan dukungan kita (Indonesia) all the way, bukan hanya dukungan politik,” tuturnya.
Walaupun kondisi negaranya masih tak menentu, Palestina tetap mengirimkan kontingen ke Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Tercatat, ada 88 atlet berlaga di 14 cabang olah raga, di antaranya sepak bola dan bola voli pantai. Ketua Olimpiade Palestina Jibril Mahmoud Muhammad Rajoub pun ikut dampingi atletnya.
Selama di Jakarta, Rajoub bertemu tak terkecuali dengan Presiden Joko Widodo. Didampingi Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, Rajoub, Selasa lalu, Jibril berkunjung ke Istana Merdeka. Ia diterima Presiden Jokowi bersama Menlu dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Sekitar 30 menit, mereka berbincang di ruang utama istana. Pada awal sambutannya, Presiden menyampaikan rasa terima kasihnya karena Palestina tetap ambil bagian di Asian Games. Tak hanya itu, Kepala Negara juga menyampaikan dukungan masyarakat Indonesia yang begitu besar ke atlet Palestina.
Dukungan tak hanya saat kontingen Palestina ikut defile di acara pembukaan, tetapi juga saat Tim Nasional sepak bola Indonesia kalah dari Timnas Palestina pada babak penyisihan Grup A Asian Games di Stadion Candrabagha, Bekasi, 15 Agustus. Rajoub pun berterima kasih karena disambut dan dilayani secara baik. Ia juga sampaikan penghargaan tinggi masyarakat Indonesia yang konsisten mendukung perjuangan Palestina.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Warga yang sebagian besar dari luar Kota Palembang yang datang ke loket tiket Asian Games 2018 di depan gerbang masuk Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, Sabtu (18/8/2018) kecewa karena ternyata tiket Asian Games 2018 tidak dijual pada Sabtu ini (karena tidak ada pertandingan dan pembukaan hanya untuk undangan). Warga itu umumnya tidak tahu mengenai informasi tersebut.
Energi baru Palestina
Saat perbincangan di istana diketahui juga para atlet Palestina di Asian Games berasal dari kelompok Fatah dan Hamas, yakni dua kelompok kekuatan politik yang berseteru sejak 2006. Hal itu menunjukkan olah raga mempersatukan kekuatan politik yang 11 tahun bertikai.
Kompas/Wisnu Widiantoro (NUT)
Didampingi Menlu, Retno LP Marsudi, Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (21/4). Selain membahas isu-isu perdagangan dan ekonomi, dalam pertemuan itu Pemerintah Indonesia juga menyatakan bahwa Palestina masih dalam penjajahan dan kondisi itu harus segera diselesaikan.
Kompas/Wisnu Widiantoro (NUT)
21-04-2015
Melihat persatuan Fatah dan Hamas dalam kontingen Palestina, Presiden Jokowi pun optimistis Asian Games benar-benar memberikan energi baru bagi perjuangan Palestina. Hal yang tak kalah penting Asian Games semestinya juga bisa jadi energi mendorong rekonsiliasi Fatah dan Hamas, yang sebenarnya sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Lebih dari itu, Asian Games juga bisa dijadikan ajang mewujudkan perdamaian dunia. “Saya yakin Asian Games akan memberi energi baru perjuangan Palestina, perdamaian dunia, dan persaudaraan kita,” kata Jokowi.
Pemerintah Indonesia tentu gembira dengan bersatunya Fatah dan Hamas dalam satu kontingen olahraga. Pasalnya, dukungan Indonesia terhadap Palestina sudah sejak awal kemerdekaan Indonesia 73 tahun lampau. Apalagi, Palestina termasuk negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Bahkan, Palestina memberikan dukungan sejak awal perjuangan Indonesia raih kemerdekaan.
Dukungan Indonesia ke Palestina kemudian ditunjukkan dengan penolakan Presiden Soekarno mengundang Israel mengikuti Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955. Soekarno malah mengundang Yasser Arafat, pejuang pembebasan Palestina yang pada 1964 mendirikan Organisasi Pembebasan Palestina. Sikap Indonesia mendukung Palestina merdeka juga kembali ditunjukkan Soekarno saat Indonesia jadi tuang rumah penyelenggaraan Asian Games IV 1962.
Presiden Soekarno di antaranya menolak kontingen Israel dengan tak memberikan visa masuk para atlet Israel. Saat itu Soekarno beralasan Indonesia tak punya hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga tak bisa mengeluarkan visa masuk kontingen Israel. Keputusan itu diambil berkaitan juga dengan sikap politik Indonesia yang antiimperialisme dan antipenjajahan. Selain Israel, Indonesia juga menolak Taiwan saat itu.
Penolakan itu membuat Komite Olimpiade Internasional (KOI) tak bersedia mendampingi Indonesia selenggarakan Asian Games IV. Bahkan, KOI melarang bendera KOI dikibarkan di Jakarta 56 tahun lalu itu. Namun, ancaman dari KOI tak membuat Indonesia gentar. Demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa, khususnya Palestina, Indonesia memutuskan keluar dari KOI dan menggelar Games of The New Emerging Force (Ganefo) pada 1963, yang diikuti 48 negara. Sikap Soekarno tentu tak lepas dari komitmen amanat Undang-Undang Dasar 1945 bahwa kemerdekaan dan perdamaian adalah hak segala bangsa, termasuk bangsa Palestina.
Satukan dua korea
Komitmen itu hingga kini terus dijaga para penerusnya, tak terkecuali Presiden Jokowi. Demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa dan mewujudkan perdamaian dunia, bangsa Indonesia terus mendukung Palestina capai perdamaian dan kemerdekaan. Tak hanya lewat diplomasi politik, tetapi juga melalui ajang olah raga seperti Asian Games yang kini berlangsung.
ISTIMEWA
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani di dampingi Chef de Mission Indonesia pada Asian Games 2018 Komjen Pol Drs Syafruddin, MSi menyampaikan undangan resmi kepada Presiden Korea Utara Kim Jong Un untuk menghadiri Opening Ceremony Asian Games 2018 yang diterima langsung wakil pemerintahan Korea Utara, Kim Jong Nam di Kantor Pusat Pemerintahan Korea Utara, di Pyongyang, Senin (30/7/2018).
Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, Presiden Jokowi juga berinisiatif mengundang Korea Selatan dan Korea Utara hadir pada Asian Games 2018. Wapres Kalla pun mengutus Menko Pembangunan Manusia Puan Maharani dan Wakil Kepala Polri (kini Menpan dan RB) Komjen Syafrudin mengundang dua pemimpin Korea.
Saat pembukaan Asian Games, Perdana Menteri Korsel Lee Nak Yeon dan Wakil PM Korut Ri Ryong Nam hadir. Namun, yang sangat membanggakan, untuk pertama kalinya di Asian Games 2018, dua Korea yang dalam posisi gencatan senjata membawa satu bendera dalam defile dan laga olah raga. Setelah Palestina, Presiden Jokowi dan Wapres Kalla juga mewariskan semangat Presiden Soekarno mempersatukan bangsa-bangsa di Asia yang kini masih terpecah dan terlibat dalam konflik internal seperti di Afghanistan.
|