Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Survei. Kekuatan Komunal Melawan Covid-19
Tanggal 24 Maret 2020
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi IX
Isi Artikel Kekuatan Komunal Melawan Covid-19 Pasca Peringatan WHO, Presiden Joko menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Gugus tugas yang dipimpin Kepala BNPB pun bergerak dari pusat ke daerah. Oleh ARITA NUGRAHENI/ LITBANG KOMPAS       Solidaritas publik menjadi kekuatan yang tidak bisa dianggap sepele dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Mengubah kekhawatiran jadi energi untuk tolong-menolong patut diupayakan di tengah situasi darurat seperti ini. Sejak Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020, suasana genting menyelimuti berbagai negara di dunia. Dua hari berselang, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Gugus tugas yang diketuai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo itu bertugas mempercepat penanganan Covid-19 dengan melibatkan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Baca Juga: GUGUS TUGAS PENANGANAN COVID-19 DIY TANGANI DAMPAK LINTAS SEKTOR Di tengah situasi genting akibat ancaman virus korona baru, keyakinan dan niat bersama memperbaiki keadaan menjadi penting dimiliki. Sikap ini relatif tumbuh di Indonesia. Setidaknya hasil jajak pendapat Kompas merekam potensi itu. Di tengah penyebaran Covid-19, publik masih memiliki optimisme. Mengutip hasil jajak pendapat Kompas, 3-4 Maret 2020, responden meyakini masyarakat Indonesia memiliki kekuatan bertahan dalam situasi darurat karena memiliki semangat gotong royong. Keyakinan tersebut mewujud dalam bentuk meningkatnya inisiatif publik membantu pemerintah memerangi Covid-19. “Mengutip hasil jajak pendapat Kompas, 3-4 Maret 2020, responden meyakini masyarakat Indonesia memiliki kekuatan bertahan dalam situasi darurat karena memiliki semangat gotong royong” Inisiatif warga itu tampak misalnya dari penggalangan dana untuk membelikan alat perlindungan diri bagi petugas medis yang merawat pasien Covid-19, membuat cairan pembersih tangan (hand sanitizer), dan kampanye kesehatan, baik di ranah luar jaringan maupun dalam jaringan.   KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA Suasana ritual upacara Melasti di Pantai Kuta, Badung, Bali, Minggu (22/3/2020). Desa Adat Kuta tetap melaksanakan ritual upacara Melasti yang menjadi rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942, namun membatasi keikutsertaan warga dalam ritual Melasti demi mengikuti imbauan pemerintah terkait langkah pencegahan dan penanggulangan penyakit akibat virus korona baru (Covid-19). Dalam hal menggalang dana, sejumlah figur publik ataupun warga lainnya, antara lain, memanfaatkan platform daring Kitabisa.com untuk menggalang donasi. Penggalangan dana oleh Rachel Vennya, selebgram, hingga 21 Maret 2020, mencapai Rp 5,6 miliar. Dengan tajuk ”Tolong-menolong Lawan Covid-19”, dia mengajak warga berdonasi untuk pembelian alat perlindungan diri dan bantuan kesehatan di sektor informal. Selain Rachel, sejumlah publik figur lain juga membuka donasi, seperti youtuber Atta Halilintar, penyanyi Maia Estianty, Afgansyah Reza, dan Rizky Febian. Ada pula selebritas Raffi Ahmad, Nagita Slavina, dan Cathy Sharon. Informasi Selain dari sisi dana, inisiatif warga juga muncul dalam mengawal persebaran informasi seputar virus korona baru. Di media sosial Twitter, misalnya, terdapat akun @KawalCOVID19 yang diinisiasi Ainun Najib. Pada Pemilu 2014, Ainun juga menjadi salah satu penggagas Kawalpemilu.org. Akun @KawalCOVID19 membagikan informasi terbaru mengenai jumlah kasus, kampanye untuk pembatasan sosial (social distancing), dan tip untuk menekan penyebaran virus. Akun yang diikuti oleh 67.100 akun ini juga bertujuan menangkal kabar bohong terkait Covid-19. Solidaritas juga dihadirkan oleh platform daring Ruangguru. Demi mendukung gerakan pembatasan sosial, pengelola aplikasi ini menggratiskan layanan Sekolah Daring Ruangguru. Melalui layanan ini, siswa dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh pada Senin-Jumat pukul 08.00-12.00 WIB (Kompas, 17 Maret 2020).   Dalam upaya mencegah persebaran virus korona dan membantu warga menjaga kebersihan, Dinas Bina Marga menyiapkan tempat cuci tangan lengkap dengan air dan sabun. Tempat cuci tangan itu diletakkan di 10 titik di jalan utama Jakarta. Selain itu, inisiatif juga datang dari kampus. Aksi solidaritas dilakukan dengan membuat cairan pembersih tangan (hand sanitizer) yang sudah menghilang dari pasaran. Merujuk laman Universitas Indonesia, Departemen Kimia Kedokteran, Universitas Indonesia membuat cairan pembersih tangan sebanyak 420 liter untuk dibagikan kepada publik. Sejumlah grup percakapan di aplikasi Whatsapp juga menunjukkan upaya warganet untuk saling membantu. Sejumlah warga mengajak warga lainnya berbagi bahan makanan pokok kepada orang-orang di lingkungan sekitar yang terdampak secara ekonomi karena wabah Covid-19. Mereka, misalnya, masyarakat yang bekerja di sektor informal dan mendapatkan pendapatan dari hari ke hari. Jajak pendapat juga merekam 89,1 persen responden menyatakan bersedia untuk melakukan pemeriksaan dini untuk mencegah penularan virus. Tidak hanya untuk diri sendiri, sebanyak 86,2 persen responden juga mau membawa teman, tetangga, atau keluarga untuk berobat ke rumah sakit jika menunjukkan gejala Covid-19. Hanya 7,4 persen yang menjauhi dan 2,9 persen yang membiarkan. Hal ini menjadi cermin sikap tenggang rasa yang tetap tinggi dalam masyarakat. “Publik menaruh harapan besar kepada pemerintah. Sebanyak 84, 2 persen responden yakin pemerintah mampu mengatasi bencana wabah virus korona dan menjaga masyarakat Indonesia dalam keadaan aman” Hanya saja, animo publik ini belum dibarengi fasilitas pengecekan yang memadai. Dalam telekonferensi terbatas Presiden Joko Widodo dengan tim Gugus Tugas Covid-19 pada 19 Maret 2020, diketahui bahwa protokol kesehatan untuk melakukan pendeteksian cepat (rapid test) Covid-19 dalam  tahap persiapan. Sehari kemudian Presiden Jokowi mengumumkan, pendeteksian cepat dimulai dari Jakarta Selatan. Baca Juga: MITIGASI BERSAMA HALAU COVID-19 RUSAK MASA DEPAN Publik menaruh harapan besar kepada pemerintah. Sebanyak 84, 2 persen responden yakin pemerintah mampu mengatasi bencana wabah virus korona dan menjaga masyarakat Indonesia dalam keadaan aman. Apalagi, jajak pendapat juga menangkap bagaimana antusiasme publik untuk terlibat dalam ”perlawanan” menghadapi virus ini. Separuh lebih responden mengakui sudah memiliki pemahaman mengenai virus yang kini jadi musuh bersama berbagai bangsa ini. Kini, tinggal bagaimana peran masyarakat dalam menjalankan instruksi pemerintah agar untuk sementara membatasi interaksi sosial dengan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Tanpa peran semua pihak, akan sulit menahan penyebaran Covid-19. Inisiatif warga akan menjadi kekuatan menghadapi virus ini. Jika seirama dengan upaya pemerintah, hal itu akan menjadi kunci bangsa ini lolos dari ujian korona. Semoga.   KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Spanduk pengumuman tutup sementara terpasang di salah satu pintu masuk kawasan agrowisata Gunung Mas di Puncak, Bogor , Jawa Barat, untuk mencegah penyebaran wabah Korona, Minggu (22/3/2020). Kawasan Puncak yang menjadi salah satu tujuan wisata di akhir pekan bagi warga Jakarta menurun pengunjung seiring himbauan isolasi diri bagi masyarakat terkait penyebaran virus Covid-19. Sejumlah titik wisata resmi juga telah menutup kegiatan berkunjung wisatawan. Meski demikian , masih terlihat adanya warga yang tidak menghiraukan himbauan tersebut dan tetap berwisata dengan memanfaatkan kebun teh di tepi jalan atau lahan terbuka lainnya. Editor: SUHARTONO  
  Kembali ke sebelumnya