Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Sebagian Guru PAUD Tak Siap dengan Sistem Belajar Jarak Jauh
Tanggal 28 April 2020
Surat Kabar Kompas
Halaman 0
Kata Kunci
AKD - Komisi X
Isi Artikel OlehMEDIANA JAKARTA, KOMPAS — Pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 menyebabkan pelaksanaan pendidikan sekolah untuk anak usia dini secara tatap muka juga ditiadakan. Sebagai gantinya, pembelajaran diselenggarakan guru kepada anak secara jarak jauh. Namun, tidak semua guru sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) siap. Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Netti Herawati dalam peluncuran Workshop Guru Kreatif, Senin (27/4/2020), di Jakarta, mengakui sejumlah guru mempunyai keterbatasan cara mengajar jarak jauh. Berangkat dari persoalan itu, Workshop Guru Kreatif digelar. Metode pelaksanaannya pun memakai metode dalam jaringan (daring). Pengurus pusat mendampingi guru sekolah PAUD sebanyak dua kali pertemuan tatap muka virtual, lalu guru diberikan tugas. Selama mengerjakan tugas, peserta guru akan didampingi oleh pengurus pusat sehingga memudahkan konsultasi. ”Tidak ada keharusan peserta guru menyelesaikan seluruh materi pelatihan. Hal terpenting adalah selama belajar, peserta bahagia,” ujarnya. Netti menyebutkan, total peserta guru PAUD yang berpartisipasi melalui aplikasi Zoom mencapai sekitar 1.000 orang. Di luar itu, sekitar 500 orang berpartisipasi di Youtube. Workshop Guru Kreatif metode daring menurut rencana akan kembali digelar pada 1-3 Mei 2020. Sesuai data referensi.data.kemdikbud.go.id, jumlah satuan pendidikan anak usia dini mencapai 233.559 sekolah. Direktur PAUD Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Hasbi mengakui, guru PAUD tidak dipersiapkan menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh. Begitu pula dengan orangtua siswa. ”Banyak orangtua anak usia dini memang tidak siap untuk memiliki lingkungan belajar di rumah. Ketika pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 berlangsung, mereka paling terdampak. Apalagi, ada hantaman kesulitan keuangan menerpa keluarga mereka,” katanya. Muhammad mengkhawatirkan, keterbatasan guru menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh ataupun kemampuan orangtua terhadap pedagogi akan menimbulkan kekerasan kepada anak. Akibatnya, pembelajaran jarak jauh malah mengurangi hak anak belajar yang bahagia. Dia mengapresiasi upaya Himpaudi untuk menggelar Workshop Guru Kreatif metode daring. Baca juga : Mendikbud Peringatkan Guru agar Tidak Terlalu Bebani Siswa Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Iwan Syahril, mengatakan, PAUD merupakan fondasi bagi pendidikan selanjutnya. Apabila dasar PAUD kuat, anak bisa mudah mengikuti pendidikan selanjutnya. Menurut dia, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim selalu menempatkan tujuan akhir pendidikan di murid. Siswa harus bisa tumbuh secara holistik seperti filosofi Ki Hajar Dewantara, yakni olah rasa, olah karsa, dan olah raga. Baca juga : Suka Duka Belajar di Rumah  
  Kembali ke sebelumnya