Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Permintaan Kedelai Lokal Meningkat
Tanggal 06 Januari 2022
Surat Kabar Kompas
Halaman 10
Kata Kunci
AKD - Komisi IV
Isi Artikel Permintaan Kedelai Lokal Meningkat JAKARTA, KOMPAS — Meningkat- nya harga pangan dunia yang mendorong kenaikan harga ke- delai impor menjadi berkah ba- gi petani kedelai lokal. Kondisi tersebut membuat harga ke- delai lokal menjadi kompetitif sehingga permintaannya pun meningkat. Hal itu, antara lain, dirasakan para petani kedelai di Desa Ci- bulan, Kecamatan Cidahu, Ka- bupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa tersebut sejak 2018 me- ngembangkan kedelai lokal, de- ngan memanfaatkan lahan be- kas galian C. ”Alhamdulillah, saat harga kedelai impor sedang naik, ke- delai lokal permintaannya ma- kin baik. Harga pun baik. Saat iniRp 8.000 per kg di petani dan Rp 8.500 per kg untuk kon- sumsi (pembuatan tahu dan tempe). Terasa lebih baik lebih dari setahun terakhir. Sebelum- nya sekitar Rp 6.000 di petani danRp 6.500 di konsumsi,” ujar Kepala Desa Cibulan Iwan Gu- nawan saat dihubungi dari Ja- karta, Rabu (5/1/2022). Iwan mengakui, selama ini keberadaan kedelai impor sulit digantikan oleh kedelai lokal. Namun, pihaknya tetap berko- mitmen untuk mengembang- kan luas tanam setiap tahun. Ia meyakini, kualitas kedelai lokal bisa lebih baik daripada kedelai impor selama perlakuan dan budidaya dilakukan dengan tepat. Meski saat ini masih da- lam skala desa, ia berharap hal itu berkontribusi bagi kedau- latan kedelai lokal. ”Saya me- lihat, ini adalah momentum un- tuk kembali ke Merah-Putih,” katanya. Di Kabupaten Grobogan, Ja- wa Tengah, juga telah lama di- kembangkan kedelai lokal. Di- nas Pertanian Kabupaten Gro- bogan sejak 2015 mengopera- sikan Rumah Kedelai Grobogan (RKG). Manajer RKG Rarastianevi Annisa menuturkan, saat ini, harga kedelai lokal dari petani yang masih kotor berkisar Rp 10.500-Rp 11.000 per kg. ”Kini, dengan naiknya harga kedelai impor, mudah-mudahan ba- nyak perajin yang beralih ke kedelai lokal,” ucapnya. Sementara itu, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Jam- pang Kulon, Kabupaten Suka- bumi, Jabar, Ucu Rohillah, da- lam webinar yang digelar Di- rektorat Jenderal Tanaman Pa- ngan Kementerian Pertanian, Selasa (4/1), menyebutkan, ti- dak adanya jaminan harga ke- delai lokal selama ini kerap me- micu rendahnya gairah petani dalam menanam kedelai. Dam- paknya, penggunaan kedelai impor sangat mendominasi pa- da industri tempe, dengan pangsa pasar sekitar 80 persen. Meskipun demikian, pengem- bangan kedelai lokal tetap di- dorong dengan konsep kemit- raan. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi, dalam webinar itu, mengatakan, kini harga kedelai impor saat tiba di Indonesia berkisar Rp 12.000-Rp 13.000 per kg. ”Harga kedelai lokal menjadi kompetitif. Maka, kita berharap betul terwujudnya tahun ke- bangkitan kedelai lokal,” ujar Suwandi. (DIT)
  Kembali ke sebelumnya