Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Infiltrasi Kelompok Jamaah Islamiyah ke Lembaga Publik Kian Gencar
Tanggal 15 Februari 2022
Surat Kabar Kompas
Halaman 2
Kata Kunci
AKD - Komisi I
Isi Artikel


PEMBERANTASAN TERORISME

Infiltrasi Kelompok Jamaah Islamiyah ke Lembaga Publik Kian Gencar


JAKARTA, KOMPAS — Penangkap-
an sejumlah anggota kelompok
Jamaah Islamiyah di Bengkulu
mengungkap strategi kelompok
teror yang kian samar dengan
aktivitas masyarakat. Dua dari
tiga tersangka teroris yang di-
tangkap merupakan bagian dari
lembaga keagamaan publik,
bahkan partai politik. Menyi-
kapi hal itu, dibutuhkan kam-
panye khusus untuk membe-
rikan pemahaman publik me-
ngenai strategi kelompok teror
saat ini.
Detasemen Khusus 88 Anti-
teror Polri menangkap tiga ter-
sangka terorisme di Bengkulu
pada Rabu (9/2/2022). Mereka
yang berinisial CA, M, dan RH
merupakan anggota kelompok
Jamaah Islamiyah (JI) jaringan
Bengkulu yang terhubung de-
ngan jejaring di Palembang, Su-
matera Selatan; Riau; dan Su-
matera Utara. Ketiganya ber-
baiat ke kelompok tersebut se-
jak 1999.
”Dari keterangan dan alat
bukti yang didapat, mereka aktif
dalam perekrutan, penggalang-
an dana, dan memfasilitasi pe-
laku/buron untuk sembunyi
atau melarikan diri,” kata Ke-
pala Biro Penerangan Masya-
rakat Divisi Humas Polri Bri-
gadir Jenderal (Pol) Ahmad Ra-
madhan, Senin (14/2).
Diketahui, dua dari tiga ter-
sangka yang ditangkap itu juga
aktif dalam beberapa organisasi
publik. Kepala Badan Penang-
gulangan Ekstremisme dan
Terorisme Majelis Ulama In-
donesia (MUI) Muhammad
Syauqillah membenarkan, RH
dan CA merupakan pengurus
MUI Kota Bengkulu. Keterli-
batan keduanya dengan JI, me-
nurut Syauqillah, akan didalami
dan dibahas dalam rapat pada
Senin (14/2) malam.
Pada November 2021, polisi
antiteror juga menangkap Ah-
mad Zain An-Najah, mantan
anggota Komisi Fatwa MUI,
dan Farid Ahmad Okbah, ang-
gota Komisi Fatwa MUI Kota
Bekasi. Farid Okbah juga men-
jabat Ketua Umum Partai Dak-
wah Rakyat Indonesia.
Merespons hal tersebut,
MUI telah menggelar pertemu-
an kebangsaan pada akhir Ja-
nuari 2022 yang diikuti para
pengurus MUI baik di tingkat
pusat, provinsi, maupun kabu-
paten/kota. Pertemuan mem-
bahas seputar relasi negara de-
ngan agama, juga keberpihakan
Islam terhadap agama dan ne-
gara. Seluruh pihak lantas se-
pakat untuk mempertegas ko-
mitmen menjaga keutuhan
bangsa dan negara. ”Jadi, kami
berupaya untuk mencegah,
mengimbau, dan menjelaskan
ada modus-modus operasi yang
seperti ini,” ujar Syauqillah.
Selain merupakan bagian da-
ri MUI, RH juga diketahui se-
bagai kader Partai Ummat. Juru
Bicara Partai Ummat Mustofa
Nahrawardaya membenarkan.
RH merupakan bagian dari Par-
tai Ummat Wilayah Bengkulu
yang dilantik tiga pekan lalu.
Sebelum dilantik, partai telah
menempuh proses seleksi pan-
jang. RH pun dinilai layak ka-
rena selama ini aktif di berbagai
organisasi keagamaan di Beng-
kulu. Ia juga merupakan peng-
ajar di salah satu perguruan
tinggi. ”Karena itulah, kami ti-
dak terburu-buru menonaktif-
kan beliau,” ujarnya.
Syauqillah yang juga Ketua
Program Studi Kajian Teroris-
me Sekolah Kajian Stratejik dan
Global (SKSG) Universitas In-
donesia mengingatkan, keter-
libatananggota JI pada lembaga
keagamaan publik dan partai
politik merupakan perwujudan
dari strategi tamkin atau pe-
nguasaan pengaruh pada ber-
bagai bidang yang tujuannya
menguasai negara.
Strategi ini tak hanya dite-
rapkan di Indonesia, tetapi su-
dah diterapkan di sejumlah ne-
gara di Timur Tengah. Mereka
kerap menginfiltrasi lemba-
ga-lembaga negara, kemudian
melakukan kudeta.
Visiting Fellow Sir Rajarat-
nam School of International
Studies, Nanyang Technological
University, Singapura, Noor
Huda Ismail mengatakan, se-
lama beberapa tahun terakhir,
JI memang memiliki dua wajah,
yakni gerakan kekerasan dan
nonkekerasan. Dalam hal ge-
rakan nonkekerasan, aktivitas-
nya sulit dibedakan dengan ke-
giatan masyarakat umum. Oleh
karena itu, diperlukan kampa-
nye khusus untuk memberikan
pemahaman kepada masyara-
kat ihwal metode yang dilaku-
kan kelompok teror saat ini.
Penangkapan berlanjut
Tak berhenti di Bengkulu,
upaya Detasemen Khusus 88
Antiteror memberantas teroris-
me terlihat di Jawa Tengah pa-
da Senin (14/2).
Menurut Ahmad Ramadhan,
Densus 88 telah menangkap
empat anggota JI. Keempatnya
berinisial RAB, AJ, N, dan M.
Mereka merupakan peserta di
sasana atau tempat pelatihan
bela diri JI yang tersebar di
beberapa tempat di Jateng.
Dari keempat tersangka itu,
satu di antaranya, yakni M, me-
rupakan alumnus pelatihan te-
ror di Moro, Filipina, angkatan
kedua. Ia juga pernah diberang-
katkan ke Suriah pada 2013.
Penangkapan dilanjutkan
dengan penggeledahan rumah
tersangka. Ini terlihat di rumah
RAB di Dusun Ngunut, Desa
Bentakan, Kecamatan Baki, Ka-
bupaten Sukoharjo, Jateng. Ada
dua barang yang dibawa oleh
aparat dari rumah itu, yakni
ponsel dan komputer jinjing.
Menurut Didit (40), salah sa-
tu warga setempat, sehari-hari
RAB bekerja bersama ayahnya
yang berbisnis mebel. Selain itu,
RAB membuka usaha di rumah-
nya, yakni berjualan makanan
kecil dan camilan. (NIA/NCA)

  Kembali ke sebelumnya