Judul | Menteri ESDM Ungkap 428 Perusahaan Batu Bara Setor 0% DMO |
Tanggal | 13 Januari 2022 |
Surat Kabar | Media Indonesia |
Halaman | - |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi VII |
Isi Artikel | MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, ada 428 perusahaan yang sama sekali tidak memenuhi pasokan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO). Arifin menjelaskan, krisis pasokan batu bara sudah tercium oleh pemerintah pada Agustus 2021 lalu. Kemudian pada Desember tahun lalu krisis itu kembali muncul dengan menipisnya pasokan batu bara di PLN. Kementerian ESDM mengirimkan dua tim pada 1 Januari lalu, tim pertama yang terdiri dari Dirjen Kelistrikan meninjau sarana penyimpanan di 10 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk melihat ketersediaan pasokan batu bara. Kemudian, pemantauan berkembang menjadi 17nPLTU. "Lalu kita kirim Tim Dirjen Minerba bersama-sama dengan tim Bea Cukai, BPKP untuk mengecek langsung di pelabuhan ekspor yang ada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera, untuk mengetahui jumlah kapal yang ada, apa isinya, berapa jumlah tongkang," jelas Arifin. Dari 600 juta ton batu bara yang diproduksi dalam negeri, 40% di antaranya dianggap cocok untuk memenuhi stok PLN. Tapi, pemerintah sengaja untuk menahan para petambang melakukan ekspor guna menjaga komoditas tersebut aman dalam menjamin kebutuhan listrik. "Dalam Januari ini kebutuhan PLN dengan 16,2 juta ton (batu bara) bisa diamankan. Tentu saja ini dilaksanakan karena ada bantuan produsen dan asosiasi angkutan," pungkasnya. (OL-7)
|
Kembali ke sebelumnya |