Judul | Setop Proyek IKN, Indef: Opsi Tepat untuk Amankan APBN |
Tanggal | 14 Maret 2022 |
Surat Kabar | Bisnis Indonesia |
Halaman | - |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi XI |
Isi Artikel | Indef menilai setop proyek IKN adalah opsi tepat untuk mengamankan APBN. Direktur Riset Indef Berly Martawardaya menilai bahwa sedikit banyak, pembangunan IKN akan memakan biaya dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Kas negara akan semakin terserap jika tanpa adanya investor yang masuk ke proyek ambisius itu. Dia pun menilai bahwa jika pemerintah ingin menyelamatkan keuangan negara, maka baiknya tunda proyek pemindahan ibu kota. Terlebih, kondisi Indonesia masih menghadapi dampak sangat besar dari pandemi Covid-19. "Cara paling komprehensif supaya IKN tidak bebani APBN ya setop proyek IKN. Tuntas kan. Nol beban ke APBN," ujar Berly, Minggu (13/3/2022). Menurut Berly, kebijakan fiskal yang menyasar penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi merupakan suatu keharusan, sehingga perlu menjadi prioritas. Sementara itu, pemindahan ibu kota merupakan suatu keinginan, sehingga kalah prioritasnya oleh sesuatu yang bersifat keharusan. "Biaya pemindahan ibu kota itu besar sekali, [kebijakan fiskal harus sesuai prioritas]," ujarnya. Sebelumnya, SoftBank Group yang merupakan salah satu kandidat kuat investor IKN mengumumkan batalnya penanaman dana ke proyek tersebut. Peluang IKN memperoleh investasi berkisar US$30—40 miliar dari grup asal Jepang itu pun pupus. "Kami tidak lagi berinvestasi pada proyek tersebut, tetapi kami akan tetap melanjutkan investasi di Indonesia melalui portofolio kami pada SoftBank Vision Fund," tertulis dalam keterangan resmi SoftBank, Dilansir dari laman Nikkei Asia pada Sabtu (12/3/2022). |
Kembali ke sebelumnya |