Judul | Masalah Sampah di Bekasi Kian Mengkhawatirkan, Apa Solusi Pemerintah? |
Tanggal | 15 Maret 2022 |
Surat Kabar | Kompas |
Halaman | 0 |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi IV |
Isi Artikel | Masalah Sampah di Bekasi Kian Mengkhawatirkan, Apa Solusi Pemerintah? Kompas.com - 15/03/2022, 14:00 WIB Penulis Suhaiela Bahfein | Editor Hilda B Alexander JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah sampah di Kabupaten Bekasi dinilai telah masuk pada tahap mengkhawatirkan, salah satunya dibuktikan dengan overload-nya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Burangkeng. Setiap harinya,TPA Burangkeng menerima sebanyak 800 ton sampah atau kurang dari 50 persen jumlah timbulan sampah total di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan perhitungan hasil proyeksi Project Management Office (PMO) Jabodetabek-Punjur pada tahun 2020, volume timbulan sampah di Kabupaten Bekasi diperkirakan mencapai 2.736 ton per hari. Oleh karena itu, perlu segera dibangun teknologi pengolahan sampah yang mampu mengolah sampah dalam jumlah besar. Direktur PMO Tim Koordinasi Penataan Ruang (TKPR) Jabodetabek-Punjur Wisnubroto Sarosa berpendapat, open dumping (sistem terbuka) yang menjadi metode pengolahan sampah tidak selamanya bisa dilakukan. Hal ini seperti disampaikan Wisnu dikutip Kompas.com dari laman Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Selasa (15/3/2022). "Karena, Pemerintah Daerah (Pemda) akan selalu dituntut memperluas lahan penampungan sampah, mengikuti timbulan sampah harian yang terus meningkat seiring dengan berkembangnya kabupaten dan meningkatnya jumlah penduduk," terang Wisnu. Baca juga: Bekasi Manfaatkan Teknologi Pengelolaan Sampah RDF, Ini Kelebihannya Sementara itu, Koordinator Bidang 2 PMO TKPR Jabodetabek-Punjur Cakrawijaya menjelaskan, teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) menjadi salah satu teknologi pengolahan sampah yang cocok untuk diterapkan di Kabupaten Bekasi. RDF merupakan teknologi pengolahan sampah yang memroses sampah ke dalam ukuran yang lebih kecil (pelet). Kemudian, hasilnya dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam klin semen atau pembakaran di boiler berbahan bakar batu bara. "RDF nantinya akan dibangun di Kabupaten Bekasi yang diharapkan dapat mengolah sampah sebanyak 2.000 ton per hari. Sehingga, penggunaan teknologi ini akan sangat menguntungkan dari segi lingkungan maupun ekonomi," terang Cakrawijaya. Selain mengatasi timbulan sampah, penerapan teknologi ini memungkinkan surplus energi untuk kebutuhan sektor industri. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masalah Sampah di Bekasi Kian Mengkhawatirkan, Apa Solusi Pemerintah?", https://www.kompas.com/properti/read/2022/03/15/140000221/masalah-sampah-di-bekasi-kian-mengkhawatirkan-apa-solusi-pemerintah-. |
Kembali ke sebelumnya |