Judul | Pimpinan Komisi VII DPR Harap BRIN Jaga Independensi Eijkman |
Tanggal | 12 Januari 2022 |
Surat Kabar | Kompas |
Halaman | - |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi VII |
Isi Artikel | JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, mengingatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) agar tetap menjaga independensi Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman. PRBM Eijkman disebut sebagai lembaga riset yang perlu menjaga independensinya dari pihak manapun. PRBM Eijkman sebelumnya bernama Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman. Namun, karena melebur ke BRIN, LBM Eijkman berganti nama. "Oh kita harus kembali lagi kepada hakikat daripada lembaga riset bahwa lembaga riset itu harus memiliki independensi, memiliki keleluasaan dalam melakukan riset-riset itu," kata Eddy saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Hal itu disampaikan Eddy ketika ditanya soal kekhawatiran sejumlah pihak akan independensi Eijkman setelah melebur ke BRIN. Menurut Eddy, PRBM Eijkman perlu menjaga agar terhindar dari komersialisasi bahkan birokrasi ketika bergabung ke pemerintah. "Sehingga fungsi riset ini bisa dijalankan, jadi memang butuh kekhususan, perlu pemahaman terkait riset ini ke depannya," ujar dia. Dia meyakini, BRIN juga akan menjaga independensi Eijkman dalam melakukan sejumlah riset. Atas hal itu, dia berharap peleburan Eijkman ke BRIN tak akan menghambat, apalagi membuat riset nasional menjadi tersendat. Eddy juga mengomentari pemberhentian ratusan peneliti Eijkman akibat dampak peleburan. Menurut dia, hal itu harus menjadi perhatian BRIN terutama bagi para peneliti yang merupakan tenaga honorer.
Ia tak ingin mereka lantas tak memiliki pekerjaan setelah diberhentikan.
"Kita paham hal tersebut dari aspek legalitas, tetapi yang kami ingin tegaskan bahwa mereka itu bukan tenaga kerja yang sifatnya gampang untuk dicarikan substitusinya. Sehingga harus ada aspek penghargaan, penghargaan terhadap mereka-mereka untuk tetap bisa jadi ilmuwan dan periset," harap Eddy. Peleburan LBM Eijkman ke BRIN hingga kini masih menjadi sorotan. Atas integrasi itu, sebanyak 113 tenaga honorer LBM Eijkman tidak diperpanjang kontraknya atau diberhentikan. Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PRBM Eijkman Wien Kusharyoto. "(Sebanya)
113 orang, sekitar 71 adalah tenaga honorer periset," kata Wien pada 2 Januari 2022.
|
Kembali ke sebelumnya |