Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Seberapa Besar Dampak Lonjakan Harga Komoditas Global ke Inflasi Domestik? Ini Kata Bos BI
Tanggal 22 Maret 2022
Surat Kabar Bisnis Indonesia
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi XI
Isi Artikel

Gubernur BI Perry mengatakan pada satu sisi, lonjakan harga komoditas global akibat perang Rusia dan Ukraina memberikan dampak positif pada penerimaan negara, baik pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa tingkat inflasi diperkirakan tetap terkendali sesuai dengan sasaran, namun risiko dari kenaikan harga energi global akibat perang Rusia dan Ukraina perlu diwaspadai.

Perry mengatakan, pada satu sisi, lonjakan harga komoditas global akibat perang Rusia dan Ukraina memberikan dampak positif pada penerimaan negara, baik pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Namun di sisi lain, pemerintah menurutnya harus meningkatkan subsidi terutama yang berkaitan dengan komoditas energi.

Perry mengatakan, transmisi dari kenaikan harga komoditas global ke inflasi domestik pun akan sangat bergantung pada kebijakan pemerintah, terutama dari sisi fiskal.

“Kami melihat kenaikan itu akan diabsorpsi dengan kenaikan subsidi, jadi tidak semua ditransmisikan ke inflasi, tapi mungkin sebagian akan berdampak ke inflasi,” kata Perry dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (22/3/2022).

Perry memperkirakan, tingkat inflasi tahun ini masih akan terkendali dalam sasaran 2 hingga 4 persen.

Hal ini akan didukung oleh penawaran agregat yang memadai dalam memenuhi kenaikan pemerintah, tetap terkendalinya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, serta respons kebijakan yang ditempuh BI dan pemerintah.

Perry menyatakan, BI akan tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi dan kebijakan dengan pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) guna menjaga terkendalinya inflasi.

  Kembali ke sebelumnya