Judul | Belanja Pemerintah di APBN 2021 Meningkat Signifikan, Kemenkeu Beberkan Sebabnya |
Tanggal | 12 April 2022 |
Surat Kabar | Bisnis Indonesia |
Halaman | - |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi XI |
Isi Artikel | Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan signifikan, dari Rp2.007, 4 triliun pada 2017 menjadi Rp2.786,37 triliun di tahun 2021 dengan pertumbuhan rata-rata 8,59 persen. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto menyampaikan, tingginya alokasi belanja tersebut dikarenakan peningkatan pembelanjaan pemerintah pusat yang sangat signifikan di 2020 yang mencapai 22,50 persen dibandingkan 2019 lalu. Hal tersebut kata Hadiyanto terjadi lantaran kebijakan refocusing dan realokasi anggaran pada APBN pada 2020 sebagai salah satu respon kebijakan fiskal dalam mengatasi kondisi extraordinary dengan adanya pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020. Dia menambahkan, dalam kurun waktu lima tahun, realisasi belanja pemerintah pusat selalu mampu memenuhi target di akhir tahun sebesar 90 persen yaitu dengan rata-rata penyerapan selama 5 tahun sebesar 96,73 persen. Pada 2022, belanja negara dialokasikan sebesar Rp 2.714,2 triliun yang terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.944,6 triliun dan TKDD sebesar Rp769,6 triliun. Hadiyanto menyampaikan, tahun ini merupakan golden moment untuk pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu dia berharap agar pelaksanaan belanja atas alokasi dana tersebut hendaknya benar-benar digunakan untuk mencapai program strategis nasional, yang meliputi aspek kesehatan, perlindungan masyarakat, penguatan UMKM serta pemulihan ekonomi. |
Kembali ke sebelumnya |