Isi Artikel |
Indonesia dan Zimbabwe berkomitmen meningkatkan hubungan kerja sama di berbagai bidang. Kerja sama dimaksud mulai hubungan perdagangan, infrastruktur, kesehatan, energi, hingga pertahanan.
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Zimbabwe sama-sama mengharapkan peningkatan hubungan kerja sama dua negara. Indonesia berkesempatan meningkatkan hubungan perdagangan, khususnya ekspor komoditas hingga produk manufaktur berikut teknologinya. Di sisi lain, Zimbabwe pun terbuka untuk kerja sama dunia usaha di berbagai bidang lain, seperti pariwisata, pertambangan, pertanian, dan energi terbarukan.
”Dari sisi kesejahteraan ekonomi, saya kira kerja sama kedua negara besar potensinya untuk ditingkatkan,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan Wakil Presiden, yang juga merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe Constantino Chiwenga, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022) sore.
Sebagai gambaran, volume perdagangan Indonesia-Zimbabwe pada 2021 mencapai 84,86 juta dollar AS atau naik dibandingkan dengan tahun 2020 yang 60,28 juta dollar AS. Defisit perdagangan Indonesia dengan Zimbabwe di tahun 2021 tercatat 76,38 juta dollar AS atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang 57,57 juta dollar AS.
Terkait posisi neraca perdagangan tersebut, Wapres Amin berharap kedua negara dapat terus mendorong keseimbangan perdagangan dua arah, antara lain melalui ekspor produk bahan baku Indonesia. Di sektor strategis, Indonesia juga memiliki kemampuan produksi alat-alat militer—seperti kendaraan dan persenjataan—dan nonmiliter dari PT Pindad.
Pada acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019, Indonesia juga telah memamerkan kemampuan BUMN (badan usaha milik negara) Indonesia di bidang ketenagalistrikan, perkeretaapian, dan jalan tol di Afrika. ”Dalam hal ini saya mengapresiasi rencana kunjungan Yang Mulia ke Bandung untuk bertemu PT LEN, PT Pindad dan PT Biofarma,” kata Wapres Amin.
Kunjungan Wapres Chiwenga tersebut diharapkan dapat mendorong kelanjutan keterlibatan Indonesia dalam bidang-bidang kerjasama potensial. Kerja sama dimaksud, antara lain, terkait sistem sinyal perkeretaapian PT LEN dengan National Railways of Zimbabwe (NRZ) dan kerjasama Pusat Listrik Tenaga Surya PT Surya Energi Indotama (SEI) di Zimbabwe.
Selain itu juga kerjasama produksi dan distribusi obat-obatan oleh PT Biofarma. “Tentunya kerja sama ini akan berkontribusi positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kedua negara,” kata Wapres Amin.
Masukkan kata kunci pencarian...
logo Kompas.id
TEKS
›
Ekonomi›Indonesia-Zimbabwe Bidik...
BILATERAL
Indonesia-Zimbabwe Bidik Peningkatan Kerja Sama Multibidang
Indonesia dan Zimbabwe berkomitmen meningkatkan hubungan kerja sama di berbagai bidang. Kerja sama dimaksud mulai hubungan perdagangan, infrastruktur, kesehatan, energi, hingga pertahanan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
17 Mei 2022 23:05 WIB
·
4 menit baca
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan Wakil Presiden yang juga merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe Constantino Chiwenga, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022) sore.
BPMI - SETWAPRES
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan Wakil Presiden yang juga merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe Constantino Chiwenga, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022) sore.
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Zimbabwe sama-sama mengharapkan peningkatan hubungan kerja sama dua negara. Indonesia berkesempatan meningkatkan hubungan perdagangan, khususnya ekspor komoditas hingga produk manufaktur berikut teknologinya. Di sisi lain, Zimbabwe pun terbuka untuk kerja sama dunia usaha di berbagai bidang lain, seperti pariwisata, pertambangan, pertanian, dan energi terbarukan.
”Dari sisi kesejahteraan ekonomi, saya kira kerja sama kedua negara besar potensinya untuk ditingkatkan,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan Wakil Presiden, yang juga merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe Constantino Chiwenga, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022) sore.
Dari sisi kesejahteraan ekonomi, saya kira kerja sama kedua negara besar potensinya untuk ditingkatkan.
Sebagai gambaran, volume perdagangan Indonesia-Zimbabwe pada 2021 mencapai 84,86 juta dollar AS atau naik dibandingkan dengan tahun 2020 yang 60,28 juta dollar AS. Defisit perdagangan Indonesia dengan Zimbabwe di tahun 2021 tercatat 76,38 juta dollar AS atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang 57,57 juta dollar AS.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan Wakil Presiden yang juga merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe Constantino Chiwenga, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022) sore.
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan Wakil Presiden yang juga merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe Constantino Chiwenga, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022) sore.
Terkait posisi neraca perdagangan tersebut, Wapres Amin berharap kedua negara dapat terus mendorong keseimbangan perdagangan dua arah, antara lain melalui ekspor produk bahan baku Indonesia. Di sektor strategis, Indonesia juga memiliki kemampuan produksi alat-alat militer—seperti kendaraan dan persenjataan—dan nonmiliter dari PT Pindad.
Baca Juga: Potensi Pasar di Afrika Menjanjikan
Pada acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019, Indonesia juga telah memamerkan kemampuan BUMN (badan usaha milik negara) Indonesia di bidang ketenagalistrikan, perkeretaapian, dan jalan tol di Afrika. ”Dalam hal ini saya mengapresiasi rencana kunjungan Yang Mulia ke Bandung untuk bertemu PT LEN, PT Pindad dan PT Biofarma,” kata Wapres Amin.
”Saya mengapresiasi rencana kunjungan Yang Mulia ke Bandung untuk bertemu PT LEN, PT Pindad dan PT Biofarma, ”
Kunjungan Wapres Chiwenga tersebut diharapkan dapat mendorong kelanjutan keterlibatan Indonesia dalam bidang-bidang kerjasama potensial. Kerja sama dimaksud, antara lain, terkait sistem sinyal perkeretaapian PT LEN dengan National Railways of Zimbabwe (NRZ) dan kerjasama Pusat Listrik Tenaga Surya PT Surya Energi Indotama (SEI) di Zimbabwe.
Selain itu juga kerjasama produksi dan distribusi obat-obatan oleh PT Biofarma. “Tentunya kerja sama ini akan berkontribusi positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kedua negara,” kata Wapres Amin.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan Wakil Presiden yang juga merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe Constantino Chiwenga, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022) sore.
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menerima kunjungan Wakil Presiden yang juga merangkap Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Republik Zimbabwe Constantino Chiwenga, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022) sore.
Senada, Wapres Chiwenga pun menyambut baik harapan terus ditingkatkannya kerja sama, termasuk dalam bidang medis dan obat-obatan, antara kedua negara. Hal ini karena Indonesia dan Zimbabwe memiliki hubungan diplomatik yang sangat kuat sejak Agustus 1946.
”Kunjungan ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk dapat mengunjungi negara yang besar ini dan bertemu dengan sejumlah perusahaan Indonesia termasuk Biofarma, Kimia Farma, dengan tujuan agar dapat mendirikan pabrik di Zimbabwe guna meningkatkan produksi obat-obatan yang dapat didistribusikan ke seluruh wilayah Afrika,” kata Wapres Chiwenga.
Pada kesempatan tersebut, Wapres Chiwenga juga mengharapkan Indonesia dapat membantu Zimbabwe dalam mengembangkan infrastruktur, khususnya merevitalisasi perkeretaapian, melalui kerja sama dengan beberapa BUMN terkait. “Dalam hal pengembangan infrastruktur saya akan mengunjungi BUMN terkait, yaitu PT Inka, PT Wika, dan PT LEN, di mana hal ini merupakan suatu upaya untuk dapat merevitalisasi sistem perkeretaapian kami dan juga untuk mendorong pemulihan ekonomi,” kata Wapres Chiwenga.
Kerja sama multibidang
Dalam bidang pertahanan, Wapres Chiwenga juga mengharapkan ke depan kerja sama kedua negara akan terus ditingkatkan melalui pertukaran, kunjungan, dan juga pelatihan antarindustri pertahanan. ”Untuk itu salah satunya saya akan mengunjungi PT Pindad,” katanya.
Wapres Chiwenga pun mengatakan bahwa Zimbabwe sangat terbuka untuk kerja sama dunia usaha dalam berbagai bidang lain, seperti pariwisata, pertambangan, pertanian, dan energi terbarukan. Zimbabwe akan mempertimbangkan berbagai mekanisme pembiayaan, antara lain, build operate transfer (BOT), kerja sama berpola kemitraan pemerintah dan swasta (public and private partnership), dan juga usaha patungan (joint venture).
Pada konferensi pers seusai pertemuan, Duta Besar RI untuk Zimbabwe dan Zambia Dewa Made J Sastrawan mengatakan bahwa di samping menghadiri konferensi internasional yang digelar dalam rangka posisi Indonesia sebagai tuan rumah G20, tujuan utama dari kunjungan kerja Wapres Chiwange adalah untuk memperkuat hubungan bilateral.
Menurut Made Sastrawan, kunjungan Wapres Chiwange ini juga karena Indonesia dinilai maju, terbuka, memiliki teknologi, dan dapat diajak bekerja sama. Indonesia juga didukung sistem keuangan yang sangat baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, dan sekaligus anggota G20.
”Dan, (hal) ini juga meningkatkan kepercayaan kita di wilayah Afrika, seperti telah sering disampaikan Bapak Presiden (Joko Widodo) dan Bapak Wakil Presiden (Ma’ruf Amin), sudah waktunya kita memberi, kita tidak meminta. Dan, kini kita bantu Afrika,” kata Made Sastrawan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Trisari Dyah Paramita menuturkan, pada kunjungan kali ini Wapres Chiwange akan menghadiri Sector Ministers’ Meeting–Sanitation and Water for All 2022. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjadi tuan rumah acara tersebut.
”Kedatangan Wapres Zimbabwe pada konferensi ini sangat penting mengingat Indonesia dan Zimbabwe memiliki sejarah panjang hubungan bilateral untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang. Salah satunya, saat ini, adalah untuk kesejahteraan manusia, termasuk untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi semua masyarakat di dunia,” kata Trisari. |