Isi Artikel |
Komandan Paspampres Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko meminta maaf atas tindakan anggotanya yang memukul sopir truk di Surakarta. Ia berjanji anggotanya akan bersikap lebih humanis dan tak arogan ke depan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, NINO
›
Komandan Paspampres Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko meminta maaf atas tindakan anggotanya yang memukul sopir truk di Surakarta. Ia berjanji anggotanya akan bersikap lebih humanis dan tak arogan ke depan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN, NINO CITRA ANUGRAHANTO
13 Agustus 2022 02:54 WIB
·
3 menit baca
Hari Misbah (kanan), anggota Paspampres, meminta maaf setelah memukul seorang sopir truk, di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (12/8/2022).
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO
Hari Misbah (kanan), anggota Paspampres, meminta maaf setelah memukul seorang sopir truk, di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (12/8/2022).
JAKARTA,KOMPAS - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Marsekal Muda Wahyu Hidayat Sudjatmiko meminta maaf atas kejadian anggotanya yang memukul sopir truk di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Ia juga berjanji akan memberikan sanksi dan berupaya agar ke depan anggotanya bersikap lebih humanis dan tak arogan pada masyarakat.
Wahyu juga menyatakan sudah meminta maaf kepada Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. “Kita sudah mediasi lah, hari ini sudah selesai, sudah clear, sudah nggak ada masalah. Saya juga sudah minta maaf ke Pak Wali Kota. Ya kita akan berikan sanksi sesuai dengan kesalahannya,” ujar Wahyu ketika dihubungi lewat telepon, Jumat (12/8/2022) malam.
Ucapan permintaan maaf kepada Wali Kota Surakarta ini terutama karena prajurit Paspampres yang diketahui bernama Hari Misbah ini telah menyakiti warga yang berdomisili di Surakarta. “Kami berjanji akan memberikan sanksi kepada prajurit yang bersalah. Dan berusaha untuk lebih baik lagi dan lebih humanis terhadap masyarakat,” ucap Wahyu.
Terkait sanksi spesifik yang akan diberikan, Wahyu menegaskan bahwa sanksi tersebut akan diberikan sesuai mekanisme yang ada. Hingga kini, sanksi belum diberikan karena Hari Misbah masih berada di Surakarta. “Ya kita kan harus pakai mekanisme. Orangnya masih di Solo. Belum saya BAP (berita acara pemeriksaan), belum saya interogasi,” tambahnya.
Pemberian sanksi sesuai dengan kesalahan ini dilakukan supaya kejadian serupa tidak diulangi lagi dan menjadi contoh untuk tidak ditiru anggota Paspampres yang lainnya. Ketika ditanya lebih spesifik tentang sanksi yang akan diberikan, Wahyu menyampaikan bisa sanksi teguran, skorsing atau bentuk sanksi lainnya.
Wahyu juga berjanji bahwa Paspampres akan lebih humanis dan tidak arogan terhadap masyarakat. “Ya mungkin, kita lebih kedepankan banyak senyum artinya tidak wajah garang, kan sekarang ini Presiden dekat dengan masyarakat. Kita berusaha juga masyarakat kita tidak menakuti lah. Agar humanis,” tambahnya.
Kabar pemukulan
Kabar pemukulan oleh seorang anggota Paspampres, kepada sopir truk di Surakarta ini sempat ramai di media sosial. Aksi pemukulan berawal dari gesekan kendaraan dari kedua pihak saat sama-sama melintas. Kabar pemukulan pertama kali mencuat dari unggahan akun Twitter @txtdrberseragam, Kamis (11/8/2022).
Dalam unggahan tersebut, seorang warga menceritakan pengalaman ayahnya, yang bekerja sebagai seorang sopir, dipukul saat bertabrakan dengan mobil yang ditumpangi oleh anggota Paspampres. Surat Izin Mengemudi (SIM) milik sang sopir juga disebut diambil oleh anggota tersebut.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka langsung menanggapi selang beberapa waktu sejak kisah itu terunggah. Gibran menindaklanjuti isu tersebut dengan mempertemukan semua pihak yang saling bersinggungan dalam peristiwa itu, di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (12/8/2022).
Pertemuan mereka berlangsung selama lebih kurang satu jam. Dari pertemuan itu, diketahui bahwa Hari Misbah bertugas sebagai tim pendahulu. Tak bertugas langsung mengamankan presiden dan keluarganya.
“Saya mengakui saya salah. Saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya. Saya minta maaf kepada bapak yang saya pukul dan keluarganya. Mohon maaf karena perbuatan saya menyakiti hati dan keluarganya,” kata Misbah, usai pertemuan tersebut.
Gesekan mobil antara kedua pihak terjadi, di Simpang Empat Girimulyo, Kawasan Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/8/2022). Sopir truk berkendara dari arah Patung Wisnu menuju ke Terminal Tirtonadi. Sementara itu, mobil yang dikendarai Misbah bergerak dari arah Terminal Tirtonadi menuju pulang ke markasnya di wilayah Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari.
“Posisinya lampu sudah merah. Kami memaksakan maju. Dari depan, kendaraan berlawanan arah sudah melintas. Terjadilah gesekan itu,” kata Misbah. |