Judul | Negara-negara Maju Terpuruk, Ekonomi Dunia 2023 Makin Gelap |
Tanggal | 22 September 2022 |
Surat Kabar | Seputar Indonesia |
Halaman | - |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi XI |
Isi Artikel | JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ekonomi dunia di 2023 semakin suram. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi semakin rendah disertai dengan tingginya tekanan inflasi dan ketidakpastian pasar keuangan global. "Penurunan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih besar pada tahun 2023 terutama di Amerika Serikat, Eropa, dan China, bahkan disertai dengan risiko resesi di sejumlah negara maju. Volume perdagangan dunia juga tetap rendah," ungkap Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis(22/9/2022). "Inflasi di negara maju maupun emerging market meningkat tinggi, bahkan inflasi inti berada dalam tren meningkat sehingga mendorong bank sentral di banyak negara melanjutkan kebijakan moneter agresif," ungkap Perry. "Perkembangan tersebut mendorong semakin kuatnya mata uang dolar AS dan semakin tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global, sehingga mengganggu aliran investasi portofolio dan tekanan nilai tukar di negara-negara emerging market, termasuk Indonesia," kata Perry. |
Kembali ke sebelumnya |