Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Teknologi Keamanan Kendaraan Umum Listrik Perlu Terus Diperkuat
Tanggal 05 Oktober 2022
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi V
- Komisi VII
Isi Artikel

Tren evolusi kendaraan listrik, terutama alat transportasi umum, perlu diimbangi teknologi berkeselamatan. Penyediaan infrastruktur masih menjadi tantangan yang dirasakan di banyak negara.

Oleh STEFANUS OSA TRIYATNA

JAKARTA, KOMPAS — Tren evolusi kendaraan listrik, terutama alat transportasi umum, tak boleh sekadar menjawab tuntutan global untuk terus mendukung terciptanya produk zero emission yang ramah lingkungan. Teknologi kendaraan berkeselamatan yang melindungi pengemudi ataupun penumpangnya jauh semakin diperlukan, mengingat pertumbuhan kendaraan belumlah sebanding dengan penyediaan infrastruktur jalan ataupun infrastruktur penyediaan stasiun pengisian bahan bakar penggerak kendaraan listrik.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, dalam pembukaan pameran ”Busworld Southeast Asia 2022” di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/10/2022), mengatakan, ”Infrastruktur untuk menunjang kendaraan berkeselamatan di Indonesia terus dibangun dengan pertumbuhan yang bagus. Hal ini perlu diiringi penyesuaian bagi para pemangku kepentingan dalam membangun bus yang berkeselamatan, habit pengemudi dan sistem teknologi informasi yang dapat mengontrol dan mengendalikan pergerakan kendaraannya.”

Pameran bus kedua ini akan berlangsung pada 5-7 Oktober 2022. GEM Indonesia selaku penyelenggara menyebutkan, pameran ini hanya berlangsung pada hari kerja karena konsep pameran ini lebih mengutamakan business to business. Selain bus, ada pula teknologi tempat duduk bus, simulator mengemudikan bus, hingga teknologi spion elektrik yang dapat menyimpan berbagai data pemantau.

Menurut Hendro, pengembangan dalam membangun kendaraan berkeselamatan ini perlu dilakukan bertahap dengan mengikuti perkembangan teknologi dan isu-isu global. Busworld Southeast Asia harus dapat memberikan pencerahan dan informasi kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya menggunakan transportasi umum.

Dengan perkembangan teknologi, seperti kendaraan listrik, pemerintah ingin mengupayakan negara ini terbebas dari emisi karbon. Peserta Busworld diajak bekerja sama dan membangun koordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator dan organisasi otomotif untuk membangun alat transportasi, khususnya teknologi-teknologi baru yang berkeselamatan.

Yang lebih utama lagi, lanjut Hendro, mendorong masyarakat untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Ini perlu dibangun dengan menciptakan produk-produk yang lebih baik dengan tingkat keamanan dan kenyamanannya.

Senior Consultant Frost and Sullivan, Thurisina, mengatakan, dari sisi pasar di Asia Tenggara, negara Vietnam, Thailand, dan Indonesia merupakan pemain utama bus di Asia Tenggara, dengan populasi penduduk yang besar. Secara komparatif, bus-bus ini menjadi moda utama transportasi di Singapura.

Dari penelitiannya tentang pasar bus di Asia Tenggara, Indonesia berencana untuk mengganti 90 persen dari bus-busnya menjadi bus listrik pada tahun 2030. Sementara Malaysia berencana memiliki bus listrik sebanyak 2.000 unit pada tahun 2030. Filipina berencana memiliki 21 persen kendaraan listrik dari total penjualannya pada 2030.

Sementara itu, Singapura berencana mengganti 3.000 unit bus umum ke bus listrik tahun 2030, bahkan menghentikan kendaraan berbasis mesin berbahan bakar fosil pada tahun 2040. Thailand merencanakan memiliki 33.000 unit bus dengan emisi nol hingga tahun 2030 dan Vietnam berencana memiliki bus listrik atau solusi powertrain energi hijau dari tahun 2025.

Dalam kesempatan itu, sejumlah pengusaha karoseri, antara lain Laksana, Adi Putro, New Armada, dan Tentrem, sempat berbagi pengalaman ataupun memperkenalkan produk-produk yang semakin mengutamakan keselamatan. Tidak hanya membekali teknologi informasi, tetapi juga teknologi rancang bangun bus yang secara khusus telah melalui pengujian ketat, seperti uji berguling-guling sebagai simulasi kecelakaan.

Stefan Arman, Technical Director CV Laksana, mengatakan, pandemi Covid-19 menuntut evolusi besar dalam menciptakan rancang bangun angkutan umum. Bukan hanya inovasi ruang kabin kendaraan yang sehat, sebagaimana permintaan pasar, melainkan juga berbagai inovasi teknologi yang menciptakan higienitas lainnya.

”Pandemi memaksa kami untuk bertahan dengan segala inovasi kreatif dalam memproduksi bus. Peluang pasar masih sangat besar di Indonesia,” kata Stefan.

Sommy Lumadjeng, Sales and Marketing Director New Armada, mengatakan, di Indonesia, pertumbuhan bus semakin tinggi dari tahun ke tahun. Jumlah bus pariwisata yang pada tahun 2017-2018 tercatat mendominasi dibandingkan dengan antarkota antarprovinsi (AKAP), dalam perkembangannya, tahun 2019-2021 semakin seimbang jumlahnya.

Dari data Kementerian Perhubungan, jumlah bus pariwisata tahun 2017 mencapai 24.524 unit, sedangkan bus AKAP hanya 16.238 unit. Tahun 2018, bus pariswisata mencapai 24.679 unit dan AKAP 16.353 unit.

Namun, begitu memasuki tahun 2019, jumlah bus pariwisata mencapai 12.961 unit dan AKAP tercatat 12.367 unit. Tahun 2020, jumlah bus pariwisata 13.675 unit dan bus AKAP 13.201 unit. Kemudian, tahun 2021, jumlah bus pariwisata sebanyak 13.688 unit dan AKAP 13.510 unit.

David Jethtrokusuma, Direktur PT Adiputro Wirasejati, mengatakan, perkembangan dalam memproduksi bus yang dilakukan Adiputro sangatlah panjang, terutama dalam pengalamannya memenuhi pasar di Eropa. Tentu standar keselamatan yang dituntut pasar, seperti Jerman, sangatlah tinggi. Namun, hal itu menjadi tantangan bagi Adiputro.

Dalam pameran kali ini dominasi bus listrik sangat terlihat dibandingkan dengan pameran sebelumnya yang diadakan pada 2019. Keunggulan sejumlah karoseri lokal ditunjukkan dengan kekhasan desain rancang bangunnya meskipun teknologi permesinannya mulai diubah dari mesin berbahan bakar yang terbuat dari fosil menjadi teknologi motor listrik. Namun, ada pula teknologi bus listrik dari negara tetangga yang diperkenalkan dalam pameran ini.

  Kembali ke sebelumnya