Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Menjajal Tawaf dengan Skuter di Masjidil Haram
Tanggal 02 Juli 2022
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi VIII
Isi Artikel

Jemaah sedang melaksanakan tawaf dengan skuter di lantai tiga Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Senin (27/6/2022). Fasilitas ini disediakan bagi jemaah yang kesulitan melaksanakan tawaf atau  dengan berjalan kaki, entah karena sakit, lelah, atau berkebutuhan khusus. Jemaah yang dapat berjalan juga diizinkan menjajal tawaf dengan skuter saat tawaf di jalur lain padat.KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Jemaah sedang melaksanakan tawaf dengan skuter di lantai tiga Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Senin (27/6/2022). Fasilitas ini disediakan bagi jemaah yang kesulitan melaksanakan tawaf atau dengan berjalan kaki, entah karena sakit, lelah, atau berkebutuhan khusus. Jemaah yang dapat berjalan juga diizinkan menjajal tawaf dengan skuter saat tawaf di jalur lain padat.

Tawaf bilmeshin,” kata seorang petugas yang duduk di pintu menuju lantai tiga Masjidil Haram, Senin (27/6/2022) siang. Dia menyebut kata-kata itu sambil dua tangannya memeragakan gerakan memutar-mutar stang motor.

Wartawan Kompas, yang datang bersama tim Media Center Haji (MCH), menjawab bahwa rombongan akan melihat praktik tawaf dengan skuter listrik,”Na'am. Nahnu sanandhur at-tawaf biwasilati skuter bilkahruba.

Petugas itu mempersilakan tim MCH naik ke atas. Di pengkolan antara lantai dua yang tersambung ke lantai tiga, seorang petugas juga memberi informasi lanjutan. Jika mau menjalankan tawaf dengan skuter, silakan langsung mendatangi bagian tiket. Di situ, beberapa petugas lain siap membantu.

Saat melihat seragam bertuliskan ”Indonesia” pada baju wartawan, seorang petugas terseyum dan bilang, ”Terima kasih.”

Petugas ini kemudian bercerita bahwa beberapa tahun lalu dirinya pernah berkunjung ke Indonesia, ke Jakarta, ke Puncak (Bogor). ”Indonesia itu indah, banyak pohon, hijau,” katanya mengenang.

Kami memperkenalkan diri, bahwa kami adalah wartawan dari beberapa media di Indonesia. Para petugas menyambut dan menjawab beberapa pertanyaan. Mereka bahkan menawari kami untuk menjajal skuter secara gratis. Kami serta-merta mengiyakan.

Salah satu petugas, Bandar (38), menuturkan, skuter sudah disediakan di Majsidil Haram sejak beberapa tahun belakangan ini. Fasilitas disiapkan untuk seluruh jemaah yang membutuhkan alat ini untuk tawaf atau sa’i.

Tidak harus jemaah yang sakit atau berkebutuhan khusus dan tidak bisa berjalan. Jemaah yang sehat dan ingin menjajal tawaf atau sa’i dengan skuter juga diperbolehkan.

”Skuter ini biasanya banyak dipakai saat lalu lintas tawaf di lantai satu atau dua di Masjidil Haram terlalu penuh. Biasanya itu terjadi saat sekitar shalat Maghrib dan Isya. Sebagian jemaah memilih tawaf dengan skuter di sini. Boleh,” kata Bandar.

Baca juga: Momen Langka, Haji Akbar Sekaligus Haji Pertama Pascapandemi

Skuter memudahkan jemaah yang ingin menjalankan tawaf atau sai, tetapi ada kendala dengan jalan. KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Skuter memudahkan jemaah yang ingin menjalankan tawaf atau sai, tetapi ada kendala dengan jalan.

Di lantai tiga

Masjidil Haram, yang dibangun mengelilingi Kabah, terdiri atas empat lantai. Lantai pertama digunakan tawaf dan sa’i untuk jemaah yang mengenakan baju ihram (dua potong kain putih untuk lelaki dan baju tertutup putih untuk perempuan). Lantai dua untuk jemaah yang berpakaian lebih bebas atau menggunakan kursi roda.

Nah, lantai tiga untuk mereka yang memilih skuter listrik. Ada juga lantai empat yang dibuka ketika di lantai-lantai lain terlalu banyak anggota jemaah.

Skuter di lantai tiga itu berbentuk mirip kombinasi antara sepeda motor atau semacam bom-bom car yang lazim dijumpai di arena permainan anak di pusat perbelanjaan di Indonesia. Tempat duduknya berada di bagian belakang, berukuran selebar bangku untuk dua orang, dilengkapi sandaran punggung. Nyaman untuk diduduki.

Mesin dioperasikan dengan tangan. Tangan kanan dapat mengendalikan tuas di bawah stang untuk memajukan skuter. Tangan kiri untuk mengendalikan tuas rem, juga di bawah stang. Laju dan rem dapat diatur sesuai selera.

Pada kepala mesin di bagian depan ada dashboard dengan gambar-gambar yang menunjukkan lebih rinci bagaimana mesin dikendalikan, seperti daya baterai dan pengaturan kecepatan. Skuter ini dapat dipacu sampai sekitar 20 kilomtere per jam.

Wartawan Kompas sempat diajak Bandar untuk memutari jalur tawaf dan sa’i. Tawaf adalah amalan mengeliling Kabah tujuh kali sambil berdoa. Putaran dimulai dari Hajar Aswad (batu) yang berada di salah satu pojok Kabah, yang ditandai lampu hijau di langit-langit masjid. Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa, juga sebanyak tujuh kali.

Dua amalan ini menjadi bagian dari umrah dan haji. Setelah menuntaskan keduanya, jemaah akan melakukan tahalul atau memotong rambut.

Bandar menunjukkan titik-titik penting itu. Titik yang sejajar dengan Hajar Aswad, bukit Shafa, dan bukit Marwa. Juga ruas penghubung antara jalur tawaf dan sa’i. Di semua titik itu tertempel semacam papan nama dalam bahasa Arab dan Inggris.

Kembali ke skuter. Daya skuter dipasok dari listrik. Saat daya habis, ada alat dengan sambungan kabel untuk mengisi dayanya kembali. Bandar menunjukkan tempat dan bagaimana mengoperasikan pengisian daya listrik itu.

Menurut dia, skuter ini diproduksi di Korea. Jumlah skuter yang tersedia cukup banyak, lebih dari 500 buah. Ada beberapa ”gudang” untuk menyimpannya di lantai tiga itu.

Wartawan Kompas bertanya, beberapa petugas di lantai tiga Masjidil Haram itu pernah mengunjungi Indonesia, apakah Bandar juga tertarik?

”Insya Allah, saya harus kumpulkan uang dulu untuk ke sana,” katanya.

Baca juga: Kota Mekkah yang Kian Merekah

Sejumlah pekerja penyewa jasa kursi roda di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (22/6/2022] sore. Kursi roda digunakan jemaah yang mengalami kesulitan untuk berjalan saat tawaf atau sai.KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Sejumlah pekerja penyewa jasa kursi roda di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (22/6/2022] sore. Kursi roda digunakan jemaah yang mengalami kesulitan untuk berjalan saat tawaf atau sai.

Harga sewa

Berapa harga sewa skuter? Penjelasan harga tertempel jelas di salah satu sudut dalam bahasa Arab dan Inggris. Tarif sewa skuter untuk tawaf atau sa’i untuk dua orang senilai 115 riyal atau sekitar Rp 460.000. Jika satu orang, tarif sewa 57 riyal (sekitar Rp 230.000).

Ada pula paket tawaf dan sa’i sekaligus. Tarif paket ini 230 riyal (Rp 920.000) untuk dua orang, dan 115 riyal untuk satu orang.

Semua itu harga pas alias tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jemaah yang setuju dengan harga itu tinggal datang kepada petugas dan membayar, lantas akan dipersilakan naik skuter. Petugas juga siap menjelaskan cara pemakaiannya. Sekali sewa, jemaah dapat menaiki skuter sekitar dua jam.

Yanti, anggota jemaah asal asal Padang, Sumatera Barat, mencoba tawaf dengan skuter siang itu. Tak ada masalah dengan kemampuan jalan. Dia hanya ingin menjajal beribadah dengan skuter.

”Mau coba aja buat kenang-kenangan, biar beda. Insya Allah (mampu kalau jalan), ingin merasakan skuter,” katanya sembari tersenyum, lantas melanjutkan putaran tawafnya.

Tarif sewa skuter ini sedikit lebih murah dibandingkan dengan sewa kursi roda di lantai dua Masjidil Haram. Fasilitas ini bisa menjadi alternatif bagi jemaah yang membutuhkan alat bantu untuk menunaikan tawaf.

Jarak tawaf di lantai tiga Masjidil Haram sekitar satu kilometer sekali putaran. Jika tujuh kali putaran, kira-kira totalnya tujuh kilometer. Dengan sekuter, jarak itu dapat ditempuh kurang dari satu jam. Untuk sa’i antara Shafa dan Marwa, yang berjarak total 2,8 kilometer, bisa ditempuh lebih singkat.

Bagaimana sensasi naik skuter untuk tawaf? Ya, asyik kayak naik motor listrik atau bom-bom car. Perjalanan lancar karena memang lantai tiga itu hanya dikhususkan untuk tawaf dengan skuter.

Saat tim MCH beranjak keluar dari tempat skuter, seorang petugas menyapa dengan suara cukup kencang, ”Indonesia.” Dia kemudian melanjutkan dalam bahasa Arab, ”Saya pernah ke Indonesia, ke Jakarta, dan Bali.”

Wartawan Kompas menjawab sambil melambaikan tangan, ”Ila liqa maa salamah”(sampai jumpa lagi, semoga keselamatan menyertaimu).

Baca juga: Menengok Jasa Kursi Roda di Masjidil Haram

 

Jemaah sedang melakukan tawaf mengelilingi Kabah di lantai dua Masjidil Haram, Mekkah, Senin (27/6/2022) siang waktu setempat. Jemaah haji dari banyak negara berdatangan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji pada awal Juli 2022.KOMPAS/ILHAM KHOIRI

Jemaah sedang melakukan tawaf mengelilingi Kabah di lantai dua Masjidil Haram, Mekkah, Senin (27/6/2022) siang waktu setempat. Jemaah haji dari banyak negara berdatangan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji pada awal Juli 2022.

  Kembali ke sebelumnya