Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Pengalaman Haji Saat Pandemi
Tanggal 20 Juli 2022
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi VIII
Isi Artikel

Sebanyak 899.353 anggota jemaah dari sejumlah negara telah ambil bagian, lebih sedikit dari total kuota 1 juta anggota jemaah. Sejauh ini, tidak ada insiden yang mengganggu kelancaran umat Islam beribadah. Semua itu patut disyukuri.

Digelar di tengah pandemi dengan partisipasi jemaah internasional, haji musim ini berlangsung baik. Negara-negara pengirim jemaah haji, termasuk Indonesia, memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Kerajaan Arab Saudi. Seluruh jemaah mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap, berusia 65 tahun ke bawah, dan negatif Covid-19 dari tes PCR(polymerase chain reaction) sebelum keberangkatan.

Selama menjalani rangkaian amalan haji, jemaah cukup taat protokol kesehatan meski sebagian jemaah menanggalkan masker. Hal itu selaras dengan kebijakan Kerajaan Arab Saudi yang melonggarkan penggunaan masker di tempat terbuka seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di negara tersebut.

Keputusan hanya membuka kuota kurang dari separuh kondisi normal sebelum pandemi (tahun 2019 sebanyak 2,5 juta orang) dijalankan dengan konsisten. Pintu-pintu masuk menuju Mekkah diperketat dengan memperbanyak check point (pos pemeriksaan). Hanya mereka yang memiliki tashrih (surat izin resmi) yang dapat memasuki area wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan lempar jamarat di Mina. Konsistensi mempertahankan jumlah kuota membuat lalu lintas di tempat-tempat amalan haji menjadi agak longgar.

Upaya pencegahan infeksi virus korona baru berjalan cukup baik. Belum ada laporan atau peringatan resmi dari Kerajaan Arab Saudi tentang kasus Covid-19 merebak di kalangan jemaah. Angka kematian juga menurun, setidaknya itu terbaca dari data jemaah haji Indonesia. Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, hingga Selasa (19/7/2022) sore waktu Arab Saudi, total jemaah Indonesia yang wafat 61 orang.

Jumlah kematian tahun 2022 adalah paling sedikit selama tujuh tahun penyelenggaraan haji, di luar tahun 2020 dan 2021 yang absen saat pandemi. Dengan catatan jemaah saat ini dibatasi berusia 65 tahun ke bawah dan kuota hanya separuh dari kuota normal sebelum pandemi, penurunan angka kematian itu patut dihargai. Ini hasil kerja keras semua pihak, terutama tim kesehatan yang bergerak cepat menangani jemaah sakit.

Baca juga: Angka Kematian Jemaah Haji Indonesia Turun

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/zLC6O71T5hyaE9dw4Sr4GGOnKH8=/1024x527/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F12%2F7c4e2bfa-e3da-40f1-a50b-55012b3846b2_png.png

Perlu peningkatan

Tentu, masih terlihat sejumlah kekurangan dalam layanan untuk jemaah haji tahun 2022. Kerajaan Arab Saudi menetapkan biaya masyair atau rangkaian haji di Arafah (wukuf), Muzdalifah (mabit dan ambil kerikil), serta Mina (mabit dan jamarat) saat ini dipatok 5.531 riyal Arab Saudi (sekitar Rp 22,2 juta) per satu anggota jemaah. Harga ini naik berlipat-lipat dibandingkan biaya tahun-tahun sebelum pandemi yang hanya 1.500 riyal (sekitar Rp 6 juta). Namun, kenaikan harga ini tak diikuti peningkatan layanan yang sebanding. Dengan harga setinggi itu, sepatutnya layanan lebih ditingkatkan.

Masalah lain, jarak tenda jemaah dengan jamarat di Mina terlalu jauh, yaitu 3-7 kilometer. Jika dihitung bolak-balik, untuk setiap jamarat, jemaah berjalan kaki sejauh 6-14 kilometer. Ini sangat menguras tenaga, apalagi bagi jemaah lansia atau memiliki penyakit penyerta (komorbid). Banyak anggota jemaah yang mengalami dehidrasi, kelelahan, atau penyakit bawaannya kambuh setelah memforsir tenaga di Mina.

Dengan kuota hanya separuh dari normal, semestinya jemaah dapat ditempatkan di tenda yang lebih dekat dengan jamarat. Dengan begitu, stamina jemaah dapat terjaga baik.

Saat bersamaan, panitia haji Indonesia juga perlu memutakhirkan rekam medis setiap anggota jemaah sehingga didapatkan peta data akurat, terutama jemaah berisiko tinggi. Kelompok rentan ini perlu pendampingan khusus. Bimbingan ibadah penting digiatkan untuk memandu ibadah yang memenuhi kaidah syariah sekaligus sehat.

Semua catatan itu diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan penyelenggaraan haji tahun 2023. Begitu seluruh jemaah haji pulang ke Tanah Air pada pertengahan Agustus 2022, Kemenag diharapkan segera mencari kepastian kuota, menjajaki kontrak kerja sama dalam layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi untuk jemaah tahun depan. Persiapan lebih dini akan memberikan hasil lebih baik.

Baca juga: Kuota Haji Indonesia Akan Ditambah Tahun 2023

Jemaah haji Kloter 1 Debarkasi Surabaya turun dari pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5004 di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (17/7/2022). KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Jemaah haji Kloter 1 Debarkasi Surabaya turun dari pesawat Saudi Arabia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5004 di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (17/7/2022).

  Kembali ke sebelumnya