Judul | PKS Kecewa Harga BBM Naik, Sebut Pemerintah Tak Mendengar Masyarakat |
Tanggal | 03 September 2022 |
Surat Kabar | Seputar Indonesia |
Halaman | 1 |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi VII |
Isi Artikel | JAKARTA - Pemerintah akhirnya benar-benar menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kendati banyak ditentang, pemerintah berdalih menaikkan harga BBM sebagai solusi terbaik untuk mengurangi beban subsidi yang tidak tepat sasaran. Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto menyoroti kebijakan Pemerintah Indonesia yang resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan ini dinilai tidak mendengar masukan yang tersebar di masyarakat. "Kami kecewa dengan keputusan tersebut, Pemerintah tidak mendengar masukan dari masyarakat dan tetap bergeming dengan sikapnya," ucap Mulyanto kepada wartawan, Sabtu (3/9/2022). Baca juga: Harga BBM Naik, Inflasi Diramal Tembus 7,5% Mulyanto merasa kebijakan ini akan berdampak pada kalangan masyarakat kurang mampu. Di sisi lain masyarakat pengguna mobil mewah menurutnya masih dapat menikmati BBM bersubsidi. Oleh karenanya, BBM bersubsidi tidak tepat sasaran akan tetap berlanjut. "Maka, masyarakat kurang mampu akan menderita kenaikan harga BBM bersubsidi ini. Sementara pengguna mobil mewah terus akan menikmati BBM bersubsidi. Subsidi tidak tepat sasaran berlanjut," tuturnya. Politisi PKS ini juga menilai kenaikan harga BBM juga berdampak pada harga-harga lainnya khususnya harga pangan. Oleh karenanya, dia meyakinkan akan terus mengkonsolidasikan langkah politik demi memperjuangkan harga BBM. "Kita akan memonitor terus perkembangan kensikan harga bbm ini di masyarakat dan akan mengkonsolidasikan langkah-langkah politik lebih lanjut," tutupnya. |
Kembali ke sebelumnya |