Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Konsumsi Jemaah Berhenti, Katering Mukimin di Mekkah Laris
Tanggal 20 Juni 2023
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi VIII
Isi Artikel

Proses memasak makanan untuk jemaah haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi. Pelayanan konsumsi untuk jemaah haji Indonesia akan dihentikan sementara dalam tiga hari, yakni 7 Dzulhijjah (25/6/2023) dan 14-15 Dzulhijjah (2-3/7/2023). Anggota jemaah mengantisipasi dengan memesan makanan ke katering mukimin Indonesia di Arab Saudi.  TIM MEDIA CENTER HAJI 2023

Proses memasak makanan untuk jemaah haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi. Pelayanan konsumsi untuk jemaah haji Indonesia akan dihentikan sementara dalam tiga hari, yakni 7 Dzulhijjah (25/6/2023) dan 14-15 Dzulhijjah (2-3/7/2023). Anggota jemaah mengantisipasi dengan memesan makanan ke katering mukimin Indonesia di Arab Saudi.

MEKKAH, KOMPAS — Jemaah haji Indonesia mengantisipasi penghentian sementara fasilitas konsumsi dari pemerintah dengan memesan makanan ke para mukimin. Adapun pemerintah memastikan layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina terjamin.

Jemaah haji kelompok terbang (kloter) JKG 21, yang mayoritas asal Jakarta, misalnya, sudah bekerja sama dengan mukimin Indonesia di Mekkah yang tiap tahun berpengalaman melayani katering di musim haji. Para mukimin itu, seperti disampaikan Pembimbing Ibadah Kloter JKG 21, Saprudin, menyanggupi pelayanan konsumsi jemaah selama fasilitas tersebut berhenti sementara.

Menurut Saprudin, informasi seputar penghentian sementara fasilitas konsumsi pada 7 Dzulhijjah yang bertepatan dengan Minggu (25/6/2023), dan 14-15 Dzulhijjah (Minggu-Senin, 2-3/7/2023) sudah tersosialisasikan hingga anggota jemaah. ”Berkaitan dengan itu, Kloter JKG 21 sudah berkoordinasi dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi, untuk konsumsi bagi 300-an orang selama tiga hari itu,” kata Saprudin, Senin (19/6/2023).

Antisipasi itu, lanjut Saprudin, berupa penyiapan konsumsi jemaah oleh mukimin yang juga wirausaha katering. ”Para mukimin itu, ya, teman, atau saudara dari jemaah. Sejauh ini pelayanan mereka profesional karena kami juga diberi sampel makanan, dan sudah bertahun-tahun mereka menjalankan bisnis itu,” katanya.

Baca juga: Beragam Kiat Tangani Jemaah Demensia

Baca juga: Jelang Puncak Haji, Layanan Bus dan Konsumsi Berhenti Sementara

Proses memasak makanan untuk jemaah haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi. Pelayanan konsumsi untuk jemaah haji Indonesia akan dihentikan sementara dalam tiga hari, yakni 7 Dzulhijjah (25/6/2023) dan 14-15 Dzulhijjah (2-3/7/2023). Anggota jemaah mengantisipasi dengan memesan makanan ke katering mukimin Indonesia di Arab Saudi.  TIM MEDIA CENTER HAJI 2023

Proses memasak makanan untuk jemaah haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi. Pelayanan konsumsi untuk jemaah haji Indonesia akan dihentikan sementara dalam tiga hari, yakni 7 Dzulhijjah (25/6/2023) dan 14-15 Dzulhijjah (2-3/7/2023). Anggota jemaah mengantisipasi dengan memesan makanan ke katering mukimin Indonesia di Arab Saudi.

Baca juga: ”Toko Indonesia” di Arab Saudi, Promonya ”50 Ribu Jokowi”

Iklan

Bahkan, di salah satu rombongan, ujar Saprudin, dijanjikan tersedia konsumsi 10 kali dari rata-rata sembilan kali untuk tiga hari selama konsumsi dihentikan. ”Setelah tiga kali makan pada 7 Dzulhijjah, ditambah sekali porsi sarapan pada 8 Dzulhijjah, pagi hari sebelum bertolak ke Arafah. Plus enam hari makan pada 14 dan 15 Dzulhijjah. Ini salah satu bentuk profesionalisme itu,” ucapnya lagi.

Ditanya tentang mekanisme iuran tambahan anggota jemaah, Saprudin menjelaskan, itu sudah diatur oleh ketua rombongan dan anggotanya masing-masing. Menurut dia, biaya tersebut sudah disiapkan sejak jemaah belum berangkat dari Indonesia.

”Untuk menunya, sebagian menu khas Arab Saudi, salah satunya ‘nasi mandi’. Nanti kami pastikan lagi, bagaimana dengan menu untuk jemaah lansia, karena kan, tidak semua lansia suka dengan menu Arab Saudi. Sementara kepastian bahwa jemaah lansia terjamin konsumsinya itu penting karena ibadah selama puncak haji juga perlu energi prima,” tambah Saprudin.

Diurus rombongan

Salah seorang anggota jemaah asal Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Aminah (59), juga memesan katering melalui rombongannya. ”Sudah diurus ketua rombongan, menunya apa, belum diberi informasi. Saya percaya saja,” ujarnya. Saat ditanya sumber biayanya, Aminah mengungkapkan dari tabungan pribadi.

Fasilitas biaya living cost senilai 750 riyal Arab Saudi (sekitar Rp 3 juta), menurut dia, jauh dari cukup untuk berbagai keperluan selama di Arab Saudi. Mengingat, dia juga harus membayar dam untuk kesempurnaan ibadah haji, seharga 500 riyal (setara Rp 1 juta), serta ongkos hidup selama sekitar 40 hari di Tanah Suci.

Iwan, pedagang makanan Indonesia di Hotel Al Kiswah, Mekkah, akan menambah porsi dagangan pada tanggal-tanggal konsumsi dihentikan. ”Kuantitas dagangan makanan akan saya tambah karena bisa jadi pembeli akan bertambah juga,” kata Iwan, yang sehari-hari berjualan bakso di Al Kiswah.

Calon jemaah haji saat manasik haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, akhir Mei 2022. Ibadah haji kembali dapat dilaksanakan setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi. KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Calon jemaah haji saat manasik haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, akhir Mei 2022. Ibadah haji kembali dapat dilaksanakan setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menegaskan, pemerintah menjamin pelayanan konsumsi jemaah Indonesia saat menunaikan puncak ibadah haji di Arafah-Muzdalifah-Mina. Model konsumsi yang akan disajikan berupa makanan siap saji.

Saat ditanya soal distribusi makanan-minuman yang mungkin terkendala kemacetan, Hilman menjelaskan, dapur-dapur penyedia konsumsi berada di sekitar Arafah-Muzdalifah-Mina. ”Saat jemaah tinggal di tenda-tenda di Arafah, barangnya sudah disiapkan di situ oleh perusahaan mitra kita di sana, melalui dapur-dapur di dekat situ. Jadi lebih memudahkan (distribusinya),” kata Hilman.

Menu makanan siap saji saat di Arafah-Muzdalifah-Mina, lanjut dia, terdiri dari menu-menu Indonesia yang diupayakan sudah cocok dengan lidah jemaah haji Indonesia. ”Saya sudah ikut melakukan tes makanan sampel. Jadi menunya ada rendang, ikan lele, dan sebagainya. Dikemas dengan nasi terpisah,” ujar Hilman lagi.

 
  Kembali ke sebelumnya