Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Prioritaskan Haji Lansia
Tanggal 31 Januari 2023
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi VIII
Isi Artikel

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/Z8GyUYnw5wVLx23wz7NH7IooTwI=/1024x1125/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F16%2F0bb60b8c-2f1a-4383-a309-67ffe6a80e25_png.png

Tahun lalu pemberangkatan jemaah haji lansia (65 tahun ke atas) tertunda karena pandemi. Tahun 2023 Indonesia memperoleh kuota haji 221.000 orang. Dalam daftar calon haji terdapat 62.879 calon haji lansia yang perlu diprioritaskan.

Seyogianya semua dapat diberangkatkan tahun 2023 asal sehat: sudah vaksinasi Covid -19 booster kedua, vaksin meningitis, memenuhi persyaratan kesehatan lainnya.

Saya mendaftar haji di Jakarta Selatan, 2015. Menurut aplikasi Pusaka Kementerian Agama, berdasarkan porsi (tanpa memedulikan usia), prediksi keberangkatan saya tahun 2038 pada usia 84 tahun (jika masih hidup).

Hidup mati tergantung Tuhan, tetapi umumnya risiko kematian lebih besar pada kaum lansia. Karena itu, sangat bijaksana apabila Kementerian Agama memberangkatkan semua calon haji yang minimal berusia 65 tahun pada 2023 sebelum mereka meninggal.

Terkait rencana kenaikan biaya haji tahun 2023, sebaiknya berbagai yayasan filantropi Islam dapat membantu melunasi pembayaran lansia tak mampu.

Asvi Warman AdamJalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan

”Viva” Lato-lato

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/ZRxNMw7I1DIjDtVLx1Bol_qnZuU=/1024x605/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F12%2F26%2F4df33209-9fef-401b-b85d-3b2d9921f3db_jpg.jpg

Anak menunjukkan lato-lato di salah satu komplek perumahan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Seni (26/12/2022). Permainan tradisional tersebut kini kembali tren setelah lama hilang tergantikan oleh permainan modern. Lato-lato sendiri merupapakan permainan tradisional yang asalnya dari Amerika Serikat. Banyak anak beradu kemahiran memainkan lato-lato baik lamanya memainkan maupun teknik yang digunakan. Selain melatih kemampuan motorik anak, kemampuan berososialisasi anak juga terasah karena bermain bersama teman-teman. Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)

Beberapa orang merasa terganggu dengan suara tik-toktik-tok dari benturan dua bola kecil. Ini permainan lato-lato yang belakangan memenuhi indera dengar kita.

Namun, lebih banyak orang yang bersyukur atas kehebohan anak-anak memainkan lato-lato. Begitu intensnya mereka bermain lato-lato, sampai melupakan ponsel.

Memainkan lato-lato tidak hanya menggerakkan jari-jari tangan, tetapi juga seluruh tangan, bahkan seluruh tubuh. Kegembiraan terlihat ketika dua bola kecil itu bisa beradu dalam jangka cukup lama.

Entah bermain sendiri atau bersama beberapa teman, lato-lato membawa kesenangan. Tidak hanya anak-anak di perkampungan, para artis pun memainkannya dan tayang di media sosial mereka.

Pedagang kaki lima di pinggir jalan pun kecipratan demam lato-lato dan menaruh lato-lato sebagai dagangan paling depan di kiosnya.

Jelaslah tidak ada hal negatif yang perlu dikhawatirkan dari demam lato-lato ini.

Sayangnya, lato-lato hanyalah permainan anak-anak di rumah. Lato-lato bukan cabang olahraga amatir, apalagi profesional yang dipertandingkan di SEA Games, Asian Games, Olimpiade, atau kejuaraan Dunia. Tidak perlu berharap ada atlet lato-lato yang mendapat medali emas atau memecahkan rekor.

Sebaliknya juga kita tidak perlu cemas akan ada korban karena menonton permainan lato-lato. Lato-lato menghibur kita dari kesesakan pandemi Covid-19. Viva lato-lato.

P Citra TriwamwotoSrengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640

Lanjutkan Nikel

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/yJjKHZJ3kpErsGeaENqJWhStKHM=/1024x541/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F23%2Fd2695d72-6622-4545-b640-818df905693f_jpeg.jpg

Dump truk dengan kapasitas sekali muat 100 ton membawa bahan mentah nikel dari dari tambang PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Sulawesi Tengah, Kamis (10/5). PT Vale yang berdiri sejak 1968 beroperasi di Sulawesi di bawah perjanjian kontrak karya dengan pemerintah untuk mengekplorasi, mengolah dan memproduksi nikel di area 190.510 hektar. Kompas/Lasti Kurnia (LKS) 10-05-2012

Pulang dari liburan kemudian membaca Kompas, 22 Desember 2022, saya bangga dan bersyukur ada artikel ”Ekspor Bijih Bauksit Dihentikan Mulai Juni 2023” disertai gambar yang berkesan.

Berarti kita berani menstop ekspor bahan mentah. Kemudian disebutkan, keberhasilan ini akan kita lanjutkan dengan penghentian ekspor bahan mentah dan komoditas lain. Misalnya batubara, emas, tembaga, kelapa sawit, coklat, dan kekayaan lain bumi kita.

Mudah-mudahan Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa membimbing kita dan memberi kekuatan kepada para pengelola NKRI. Para pahlawan Tanah Air kita Indonesia.

Titi SupratignyoStonen, Bendan Ngisor, Gajah Mungkur, Semarang

Kena Banjir

https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/HzMrWUCSrt0N3C1awgtnIj_1pio=/1024x768/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F10%2F14%2F7b5627d3-0143-4025-916a-11863f5ef732_jpeg.jpg

Warga gotong-royong membersihkan lumpur akibat banjir luapan Sungai Bringin di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/10/2022). (Arsip BPBD Kota Semarang)

Tanggal 31 Desember 2022, saya tidak menerima harian Kompas kesayangan saya. Semula saya agak kecewa, tetapi kemudian dapat memaklumi karena cuaca di Kota Semarang tidak mendukung.

Banjir besar hampir merata melanda Kota Semarang. Kompas Sabtu termasuk yang saya nantikan karena di hari itu biasanya berisi rubrik favorit saya. Namun, kemudian saya terhibur dan keslamur lantaran menemukan Kompas koleksi saya, 12 Juli 2008.

Di koran yang sudah menguning itu saya terhibur dengan sajian di halaman 5, 12, dan 16. Di halaman 5, Kompas menyajikan ”30 Tahun Reformasi China”. Isinya tentang latar belakang kemajuan ”yang ajaib” di China selama 30 tahun terakhir saat itu.

Beberapa di antaranya dapat dipakai di Indonesia, seperti kepemimpinan yang tegas serta rakyat yang lebih menurut dan mau diajak bekerja keras.

Di halaman 12 disajikan Persona ”Daoed Joesoef yang Konsisten”. Sosok yang saat itu berusia 82 tahun tampak segar, cerdas, dan mempunyai hubungan yang manis dengan istri dan keluarganya.

Di halaman 16 berisi Foto Pekan Ini ”Dari Samarkand untuk Dunia”. Isinya tetap memukau dibaca sekarang karena bersifat tahan lama. Mudah-mudahan Kompas terus menyajikan artikel-artikel yang tahan lama seperti yang saya maksud di atas.

Selain mengenai isi Kompas saat itu, dibandingkan Kompas sekarang, ada beberapa yang menonjol dan perlu dijadikan refleksi bersama.

Pertama, ada ”cukup banyak” rubrik yang menghilang dari Kompas, seperti sajian nilai tukar dollar AS terhadap rupiah secara harian dan rubrik Jodoh.

Kompas dengan 32 halaman saat itu harga langganan 8,51 dollar AS/bulan. Sekarang Kompas dengan 16 halaman 13,42 dollar AS/bulan atau naik hampir 60 persen. Harga ketengan dulu 38 sen dollar AS, sekarang 58 sen dollar AS.

Dalam dollar AS naik signifikan. Terakhir, persentase iklan sekarang rata-rata lebih banyak daripada dulu.

Sekalipun terdapat besaran miring yang barangkali kurang menyenangkan buat pelanggan, asal Kompas menyajikan isi yang bernas dan sesuai harapan, pasti tetap di hati para pelanggan.

M RukiyantoPanggung Lor, Semarang Utara, Semarang

Beringsut?

Richard Eliezer memeluk tim kuasa hukumnya usai mendengar tuntutan yang dibacakan jaksa penuntut umum dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023).REBIYYAH SALASAH

Richard Eliezer memeluk tim kuasa hukumnya usai mendengar tuntutan yang dibacakan jaksa penuntut umum dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023).

Kalau pleidoi Bharada Richard Eliezer dan teriakan publik di media massa berujung pada vonis hakim yang lebih ringan daripada tuntutan jaksa, hal itu bisa menjadi suatu pertanda. Tanda beringsutnya civil law kita ke arah common law dan ”Hukum Progresif”-nya Prof Satjipto dan Prof Tandyo.

Prof Satjipto Rahardjo adalah Guru Besar Undip, sedangkan Prof Sutandyo Wignyosubroto adalah Guru Besar Unair dan penerima penghargaan Yap Thian Hien. Keduanya sudah almarhum.

L WilardjoMantan Dosen di PDIH Undip, Klaseman, Salatiga

  Kembali ke sebelumnya