Judul | Di P20, DPR: Indonesia Komitmen Kurangi Emisi Lewat Konsep 'Go Green' |
Tanggal | 30 September 2022 |
Surat Kabar | Media Indonesia |
Halaman | - |
Kata Kunci | Lingkungan hidup |
AKD |
- Badan Kerja Sama Antar Parlemen |
Isi Artikel | https://mediaindonesia.com/humaniora/526583/di-p20-dpr-indonesia-komitmen-kurangi-emisi-lewat-konsep-go-green DPR RI siap menjadi tuan rumah perhelatan The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) yang akan diselenggarakan pekan depan. Kepada negara-negara G20, DPR akan menunjukkan secara nyata komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) yang menjadi agenda dunia. “Salah satunya adalah strategi pembangunan ekonomi hijau dan rendah karbon untuk mengurangi emisi,” kata Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKASP) DPR RI Gilang Dhielafararez dalam pers rilis, Kamis (29/9). Sebagai tuan rumah, DPR akan mengangkat isu mengenai pembangunan ekonomi hijau di P20. Gilang mengatakan DPR siap menunjukkan telah memulai menerapkan kebijakan-kebijakan yang ramah lingkungan atau go green, salah satunya dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedung DPR. “Panel surya yang dibangun di Taman Energi DPR dipakai untuk memenuhi kebutuhan tambahan listrik di lingkungan parlemen,” tuturnya. Tak hanya itu, menurut Gilang, Ketua DPR RI Puan Maharani juga telah memerintahkan jajarannya untuk menerapkan praktik-praktik kehidupan Go Green untuk menunjang pembangunan hijau. Seperti mengurangi penggunaan botol plastik, meminimalis pemakaian kertas, pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, dan lain-lain. Anggota Komisi III DPR RI ini menambahkan, Puan juga terus mengkampanyekan agar parlemen mengurangi jejak karbon dimulai dari lingkungan dewan sendiri. Gilang mengatakan, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu juga memberikan sejumlah masukan teknis agar perhelatan P20 nanti menyiratkan komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi. Dalam kegiatan P20, DPR nantinya juga akan mendorong penanaman jutaan pohon untuk Indonesia dan seluruh dunia. Gerakan penanaman pohon dimaksudkan guna menekan pemanasan global. Isu ketiga terkait parlemen efektif dan demokrasi dinamis. Kemudian isu keempat mengenai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Parlemen Rusia dan Parlemen Ukraina pun dipastikan akan menghadiri P20 melengkapi 36 negara-negara yang dianggap memiliki peran strategis bidang ekonomi dan politik global. Gilang berharap, P20 yang diselenggarakan di Indonesia dapat menjadi jembatan perdamaian untuk Rusia dan Ukraina. “Memang P20 tidak secara khusus membahas perang Rusia dan Ukraina. Tapi kita berharap, Indonesia bisa memfasilitasi perdamaian Rusia dan Ukraina,” ucapnya. Melalui Presidensi G20, Indonesia disebut harus kembali menegaskan kepemimpinan di tingkat internasional. Oleh karena itu, penguatan peran dan fungsi parlemen untuk pemulihan berkelanjutan dinilai sangat dibutuhkan di tengah berbagai tantangan krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan global. Parlemen harus kuat dari sisi fungsi dan perannya. (RO/OL-09) |
Kembali ke sebelumnya |