Judul | Malaysia Jiplak Lagu Halo-halo Bandung, DPR: Telah Menodai Harga Diri Negara Kita |
Tanggal | 13 September 2023 |
Surat Kabar | Seputar Indonesia |
Halaman | 1 |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi X |
Isi Artikel | Malaysia Jiplak Lagu Halo-halo Bandung, DPR: Telah Menodai Harga Diri Negara Kita
Foto/DPR RI ADVERTISING A A A JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira angkat bicara menanggapi adanya dugaan penjiplakan lagu daerah Indonesia, Halo-halo Bandung oleh Malaysia. Menurut Andreas, penjiplakan lagu Halo-halo Bandung oleh Malaysia telah menodai harga diri Indonesia. Diketahui, lagu yang muncul di salah satu kanal YouTube Malaysia tersebut dibuat dengan instrumen yang sama dengan lagu Halo-halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki. Adapun heboh penjiplakan lagu ini diketahui dari video YouTube lagu Helo Kuala Lumpur yang mirip dengan lagu Halo-Halo Bandung. Selain instrumennya, lirik lagu Helo Kuala Lumpur bahkan nyaris sama dengan lagu Halo-Halo Bandung milik Indonesia. Andreas Hugo Pareira menilai pemerintah perlu menyampaikan protes ke Malaysia terkait penjiplakan lagu Halo-halo Bandung. Baca Juga Malaysia Diduga Jiplak Lagu Halo-Halo Bandung, Menko Muhadjir: Nanti Biar Diproses Sebab, penjiplakan ini tak hanya sekadar pelanggaran hak cipta, tapi juga mencederai rasa persaudaran antar-negara. “Dirjen Kebudayaan bisa berkoordinasi dengan Kemlu (Kementerian Luar Negeri) untuk membuat nota protes ke Pemerintah Malaysia," kata Andreas, Rabu (13/9/2023). Andreas mengatakan Indonesia pantas protes karena Halo-halo Bandung merupakan salah satu lagu identitas negara karena isinya tentang sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa. “Karena itu menyangkut lagu perjuangan yang berkaitan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Penjiplakan lagu Halo-halo Bandung oleh Malaysia telah menodai harga diri negara kita,” tegasnya. Andreas mengatakan, karya seni budaya termasuk aset berharga yang dimiliki suatu bangsa. Apalagi lagu Halo-halo Bandung dibuat untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang gugur saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Baca Juga Lagu Halo-Halo Bandung Diduga Dijiplak, Jadi Hello Kuala Lumpur "Halo-Halo Bandung adalah lagu legendaris Indonesia yang telah menjadi bagian integral dari budaya dan sejarah musik Indonesia. Lagu ini menggambarkan keindahan dan kenangan tentang kota Bandung serta perjuangan pahlawan dengan cara yang unik dan indah," tuturnya. Ia menambahkan, karya seni yang diplagiat atau disalahgunakan tentunya mencederai penghargaan terhadap budaya dan kekayaan suatu negara. Oleh karena itu, menurut Andreas, diperlukan tindakan tegas untuk melindungi karya-karya asli dan hak cipta Indonesia. Lihat Juga: Konflik Palestina-Israel Memanas, Ketua DPR Minta Pemerintah Lindungi WNI Halaman : 123
Lihat Juga: Konflik Palestina-Israel Memanas, Ketua DPR Minta Pemerintah Lindungi WNI "Ini demi memastikan keadilan untuk kedua negara. Dan jika pelanggaran terbukti benar, Malaysia harus bersedia mengakui dan memulihkan seni budaya yang diklaimnya kepada Indonesia,” ujarnya. Andreas menyebut, plagiat yang dilakukan Malaysia tidak hanya merugikan pencipta karya asli, tetapi juga merampas kekayaan budaya Indonesia. Ia juga mendorong masyarakat Indonesia untuk melaporkan apabila menemukan pelanggaran-pelanggaran serupa demi tegaknya harga diri bangsa. "Kita sebagai bangsa harus bersatu untuk menjaga warisan budaya dan karya-karya seni kita. Ini adalah tanggung jawab kita untuk melindungi apa yang kita miliki dan memastikan bahwa dunia tahu betapa beragam dan kayanya budaya Indonesia," pungkasnya. Lihat Juga: MNC Bank Kini Bisa Jadi Pilihan TKI di Malaysia Kirim Uang ke Keluarga (rca) Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 13 September 2023 - 23:47 WIB oleh Felldy Utama dengan judul "Malaysia Jiplak Lagu Halo-halo Bandung, DPR: Telah Menodai Harga Diri Negara Kita | Halaman 3". Untuk selengkapnya kunjungi:
|
Kembali ke sebelumnya |