Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Perkuat Dukungan, Tokoh Nasional Mulai Diandalkan Capres-Cawapres
Tanggal 12 Januari 2024
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi II
Isi Artikel

Dukungan para tokoh nasional bagi para kandidat Pilpres 2024 diyakini akan memberikan efek elektoral.

JAKARTA, KOMPAS — Sebulan menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Presiden 2024, pemilih dinilai sudah relatif terbentuk. Meski demikian, untuk meyakinkan pemilih yang menentukan pilihannya, masing-masing tim kampanye dari setiap pasangan calon presiden-calon wakil presiden terus menggalakkan dukungan dengan mendekati para tokoh publik dan nasional. Para tokoh tersebut dinilai membawa pengaruh besar pada masyarakat untuk memilih mereka.

Pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, contohnya, memperoleh dukungan terbuka dari Wakil Presiden RI dua periode, Jusuf Kalla. Dukungan itu dianggap akan memperkuat kemenangan pasangan Anies-Muhaimin (Amin) di Pilpres 2024. Ada pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang bergabung ke kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Itu juga dinilai untuk mengoptimalkan perolehan suara bagi Prabowo-Gibran di Jawa Timur.

 

Koordinator Dewan Pertimbangan Timnas Anies-Muhaimin, Hermawi F Taslim, menjelaskan, dukungan para tokoh nasional itu tentunya memberi efek elektoral karena pengaruh mereka di dalam masyarakat. Dukungan terbuka Jusuf Kalla akan berdampak dan memperkuat kemenangan pasangan Amin.

Dukungan para tokoh nasional itu tentunya memberi efek elektoral karena pengaruh mereka di dalam masyarakat.

Baca juga: Pengaruh Jokowi dalam Potensi Pilpres Satu Putaran

 

Hermawi bahkan mengklaim mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj juga telah menyatakan berada dalam barisan pendukung pasangan Amin. Menurut dia, beberapa hari lalu, Said Aqil turut bersilaturahmi dengan para elite Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta. ”Tapi yang tidak kalah pentingnya bahwa penampilan tokoh-tokoh yang mendukung itu juga memberi pengalaman dan wawasan kepada publik tentang kepemiluan,” katanya, Jumat (12/1/2024).

Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Hermawi Taslim (kiri) menyampaikan pernyataannya didampingi Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Hasanudin Wahid (tengah) dan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Alhabsyi (kanan) saat menggelar konferensi pers setelah melakukan pertemuan tingkat sekretaris jenderal partai politik Koalisi Perubahan di Kantor DPP Partai Nasional Demokrat, Jakarta, Senin (18/9/2023).

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Hermawi Taslim (kiri) menyampaikan pernyataannya didampingi Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Hasanudin Wahid (tengah) dan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Alhabsyi (kanan) saat menggelar konferensi pers setelah melakukan pertemuan tingkat sekretaris jenderal partai politik Koalisi Perubahan di Kantor DPP Partai Nasional Demokrat, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres Amin, lanjut Hermawi, terus mengalir di sejumlah provinsi. Tak terkecuali dari para tokoh nasional. Figur Jusuf Kalla memang secara terbuka mendukung pasangan AMIN, tetapi ada juga tokoh yang tidak ingin diketahui publik.

”Para tokoh pendukung Amin itu bervariasi, ada yang secara terbuka mendukung seperti Pak JK. Tapi lebih banyak lagi yang membantu, tetapi tidak ingin namanya diketahui publik,” tutur Hermawi.

Menurut Hermawi, tokoh-tokoh yang sejak awal terbuka dan masuk ke dalam Timnas Amin menempati posisi Dewan Penasihat ataupun Dewan Pakar. Ia memberikan contoh, ada mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang menjadi Ketua Dewan Penasihat Timnas AMIN. Kemudian, Dewan Penasihat Timnas Amin beranggotakan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 1999-2000 Tyasno Sudarno.

Hermawi meyakini, para tokoh yang tidak ingin diketahui identitasnya mendukung pasangan Anies-Muhaimin nanti akan secara terbuka mengungkap identitasnya ketika mendekati waktu pemungutan suara. Sebab, Timnas Amin terus menjaga komunikasi. Koordinasi dengan para tokoh terjalin baik di semua level, dari tingkat paling bawah hingga di level nasional.

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, berbincang dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla saat acara konsolidasi dengan para kader dan sukarelawan pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) se-Jatim di DBL Arena Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).

ARSIP KEDEPUTIAN MEDIA DAN KOMUNIKASI TIMNAS AMIN

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, berbincang dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla saat acara konsolidasi dengan para kader dan sukarelawan pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) se-Jatim di DBL Arena Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, menyampaikan, pihaknya memang terus menerima aliran dukungan, baik dari tokoh-tokoh publik maupun elemen masyarakat. Hal ini mampu mendongkrak semangat tim untuk terus menggalang dukungan. Apalagi, tokoh nasional yang bergabung cukup populer dan bisa mendulang suara.

Dalam waktu dekat, kata Eddy, khususnya menjelang pemungutan suara, dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 2 akan terus mengalir. Meskipun demikian, ia tidak mau menduga-duga siapa tokoh nasional yang akan bergabung dengan Prabowo-Gibran. ”Ini bukti kepercayaan masyarakat. Mereka (yang bergabung) tokoh-tokoh yang cukup didengarkan,” katanya.

Dalam waktu dekat, kata Eddy, khususnya jelang pemungutan suara, dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 2 akan terus mengalir.

Baca juga: Presiden Jokowi Makan Malam Berdua dengan Prabowo

Meski demikian, Eddy menyebut pihaknya tidak secara spesifik melobi-lobi tokoh-tokoh tertentu. Segala dukungan, menurut dia, baik itu di tingkat nasional, daerah, bahkan RT/RW, sangat diterima.

Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional, Wasisto Raharjo Jati, mengatakan, dengan sisa satu bulan lagi menjelang pemungutan suara, kelompok pemilih dinilai sudah relatif terbentuk. Namun, masih ada kelompok yang masih belum menentukan pilihan ataupun sudah punya pilihan, tetapi masih bisa berubah. Karena itu, peran tokoh tertentu bisa meyakinkan kelompok pemilih yang masih belum menentukan pilihannya.

”Saya pikir itu adalah upaya strategis untuk bisa menjangkau segmen pemilih lainnya lewat peran tokoh tertentu sebagai penjembatannya,” ujar Wasisto.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berkunjung ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/5/2022).

DOKUMENTASI PARTAI GERINDRA

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berkunjung ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/5/2022).

Meski demikian, menurut Wasisto, dukungan tokoh publik terhadap salah satu pasangan capres-cawapres dapat berdampak terhadap elektoral dan itu juga sangat ditentukan oleh sumber daya tokoh tersebut. Sumber daya yang dimaksud adalah jaringan massa yang dimiliki tokoh tersebut. Faktor ini dinilai sangat penting dan strategis untuk menyolidkan segmen pemilih yang menjadi basisnya dan untuk merebut ceruk pemilih lintas segmen.

Dengan hadirnya dukungan tokoh-tokoh tersebut di sisa masa kampanye, maka setiap pasangan capres-cawapres bisa memperoleh keuntungan. Sebab, dengan strategi demikian, mereka bisa menghemat waktu dan biaya

  Kembali ke sebelumnya