Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Para Capres Terapkan Strategi Berbeda di Hari Pertama Kampanye Akbar
Tanggal 22 Januari 2024
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi II
Isi Artikel

Meski kampanye akbar tak jadi penentu pergeseran pemilih, mobilisasi massa penting untuk menunjukkan kekuatan riil.

JAKARTA, KOMPAS — Memasuki hari pertama kampanye akbar Pemilihan Presiden 2024, ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menunjukkan strategi berbeda. Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, dan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, sama-sama berkampanye di basis suara calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yakni di Banten dan Jawa Barat. Sementara Prabowo berkegiatan di basis kuatnya, yakni Jawa Barat.

Meski kampanye akbar tidak jadi penentu pergeseran pemilih, mobilisasi massa dalam jumlah besar, baik di daerah basis kandidat maupun lawan, penting untuk menunjukkan kekuatan riil di daerah-daerah tersebut. Upaya itu sekaligus bisa meyakinkan pemilih atas pilihannya jelang hari pemungutan suara.

Masa kampanye akbar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dimulai pada Minggu (21/1/2024) hingga 10 Februari mendatang. Kendati demikian, sejumlah agenda kampanye yang digelar pada hari pertama hanya dihadiri oleh para calon presiden (capres). Sebab, hari pertama kampanye akbar bertepatan dengan penyelenggaraan debat kedua calon wakil presiden (cawapres) pada Minggu malam.

Anies Baswedan memulai kampanye akbar di Lapangan Pinang WH, Tangerang, Banten, Minggu pagi. Pada Pilpres 2019, Banten merupakan basis suara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Saat itu, Prabowo-Sandiaga memperoleh lebih dari 4 juta suara atau 61,54 persen dari total perolehan suara. Dengan raihan tersebut, Prabowo-Sandiaga unggul atas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Adapun Joko Widodo merupakan petahana yang kembali maju pada Pilpres 2019.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar ”Rebound”, Anies Meningkat, Prabowo Stagnan

Capres Ganjar Pranowo (tengah) bersama istri, Siti Atikoh, dan putra tunggal Ganjar, Alam Ganjar, di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024).

DOKUMENTASI TPN GANJAR-MAHFUD

Capres Ganjar Pranowo (tengah) bersama istri, Siti Atikoh, dan putra tunggal Ganjar, Alam Ganjar, di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024).

Dari segi perolehan suara partai politik (parpol), pada 2019, Banten dikuasai oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra. Kedua parpol tersebut pada Pilpres 2024 merupakan pengusung dari pasangan lawan Anies-Muhaimin. PDI-P merupakan pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedangkan Gerindra adalah bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Setali tiga uang dengan Anies, Ganjar Pranowo juga memulai kampanye akbar bertajuk Harapan Jutaan Rakyat atau Hajatan Rakyat di basis suara Prabowo pada 2019, yakni Jawa Barat. Ganjar bersama dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menghadiri Hajatan Rakyat di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat. Acara tersebut juga diramaikan oleh sejumlah grup musik dan selebritas, salah satunya Slank.

Baca juga: Kampanye Terbuka Dimulai, Ganjar-Mahfud Hadirkan ”Hajatan Rakyat”

Sementara itu, Prabowo menghadiri deklarasi dukungan dari Sahabat Bang Ara atau kelompok sukarelawan yang dipimpin mantan politisi PDI-P, Maruarar Sirait. Agenda dimaksud berlangsung di Lapangan Majalengka, Jawa Barat, Minggu pagi. Setelahnya, Prabowo hadir di pertemuan anggota Koperasi MDS di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat.

Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana membenarkan, Anies dan Ganjar memulai kampanye akbar dengan mendatangi basis suara Prabowo, sedangkan Prabowo masih bergerak di basisnya. Meski kampanye akbar bukan faktor penentu pergeseran suara pemilih, metode tersebut penting untuk memengaruhi psikologi massa serta meyakinkan tim sukses dan pemilih bahwa para kandidat memiliki kekuatan riil di daerah-daerah yang didatangi tersebut. ”(kampanye akbar) itu merupakan psywar ke lawan,” kata Aditya saat dihubungi dari Jakarta, Minggu.

https://cdn-assetd.kompas.id/4G_7P3JH2YwvQDGI6SwoSABkurE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F21%2F9a8660ea-c99c-4baa-b7d0-078e77a1c566_jpg.jpg

Iklan

Oleh karena itu, lanjutnya, langkah tersebut perlu dilakukan baik di basis suara kandidat maupun lawan. Jika dilakukan di basis lawan, kehadiran massa dalam jumlah besar akan memberikan pesan bahwa kandidat juga memiliki kekuatan yang besar di sana.

Sementara jika dilakukan di basis sendiri, itu akan menunjukkan soliditas kandidat dan tim. Lebih dari itu, langkah tersebut juga menunjukkan bahwa pemilih kandidat juga sudah solid dan tidak bergeser ke pasangan calon lain. ”(Kampanye akbar di basis sendiri atau lawan) sama pentingnya. Mereka tidak boleh lengah dan terlalu percaya diri karena pergeseran suara masih mungkin terjadi,” ujar Aditya.

Baca juga: Kampanye Pilpres dalam Alunan Musik

Target kemenangan

Di Banten, saat berpidato, Anies mengatakan bahwa semangat warga tak bisa dibohongi. Nuansa itu terlihat dari banyaknya kendaraan bermotor yang ada di sekitar lokasi kampanye. Keberadaan banyak kendaraan itu, menurut Anies, merupakan bukti bahwa para pendukungnya datang atas dorongan pribadi, bukan sengaja dikerahkan.

Menurut Anies, antusiasme itu merepresentasikan posisi politik masyarakat Banten. Ia pun meyakini bisa meraih suara tinggi di provinsi tersebut. ”Insya Allah, Banten seperti pada pilpres-pilpres sebelumnya selalu berada di kubu yang menginginkan perubahan,” ujarnya.

Mengenai target perolehan suara di provinsi tersebut, Anies tak menyebut detail. Namun, ia menegaskan, perolehan suara yang lebih tinggi akan lebih baik.

https://cdn-assetd.kompas.id/prq3fGr2PUxmiuW8mRqA7s_XoJ0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F21%2F6408d9d2-f39b-4a0f-984d-e42134d96522_jpg.jpg

Politisi Maruarar Sirait (kiri) menyalami calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024).

Sementara itu, di Majalengka, Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmen untuk melanjutkan program pemerintahan saat ini. Ia juga menekankan agar masyarakat dan pemimpin harus sama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, persatuan dan kesatuan merupakan bagian penting dari demokrasi.

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko, mengatakan, Prabowo-Gibran memang berkomitmen menciptakan pemilu damai. Hal itu diwujudkan dengan menggelar kampanye akbar atau rapat-rapat umum tanpa kekerasan. Kekerasan dimaksud salah satunya adalah kekerasan fisik, yakni terkait dengan sikap para peserta kampanye, tidak mengonsumsi minuman keras yang bisa memicu emosi mengeraskan suara kendaraan yang memicu kegaduhan. Dengan begitu, kampanye diharapkan tidak akan mengganggu kehidupan sosial masyarakat.

Baca juga: Muhaimin, Mahfud, dan Gibran Adu Gagasan soal Kelestarian Lingkungan

Di sisi lain, kata Budiman, Prabowo-Gibran juga berkomitmen untuk berkampanye tanpa kekerasan verbal, baik yang disampaikan secara lisan maupun tulisan. Setiap pasangan juga diharapkan tidak berupaya untuk menaikkan popularitas dengan menyebarkan fitnah, tetapi dengan mengemukakan ide, gagasan, serta visi dan misi yang diusung.

”Mari jadikan pemilu ini sebagai pembelajaran politik bagi warga negara dengan menjadikan kampanye akbar tanpa kekerasan, upaya menaikkan popularitas juga harus berorientasi pada visi dan misi,” kata Budiman.

  Kembali ke sebelumnya