Judul | Ganjar di Yogyakarta, Jokowi Justru Bertemu Agus Harimurti Yudhoyono |
Tanggal | 29 Januari 2024 |
Surat Kabar | Kompas |
Halaman | - |
Kata Kunci | Pemilihan Umum |
AKD |
- Komisi II |
Isi Artikel | Pengamat politik melihat ada kanibalisme elektoral yang cukup kuat antara kubu Prabowo-Gibran dan kubu Ganjar-Mahfud. TIM MEDIA PARTAI DEMOKRAT Presiden Joko Widodo sarapan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di rumah makan Gudeg Yu Djum Wijilan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (28/1/2024) pagi. JAKARTA, KOMPAS — Dua pekan menjelang akhir masa kampanye, kampanye rapat umum calon presiden-calon wakil presiden kian intens digelar. Di tengah masa kampanye yang memanas, Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di provinsi yang sama dengan tempat calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berkampanye. Pertemuan Jokowi dengan Agus diawali dengan bersepeda bersama di jalan seputaran Alun-alun Yogyakarta, Minggu (28/1/2024) pagi. Keduanya lantas sarapan bersama di rumah makan Gudeg Yu Djum Wijilan 167 hingga sekitar pukul 08.00. Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Dwipayana menjelaskan, pertemuan Jokowi dengan Agus sebatas silaturahmi. ”Pertemuan dengan Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) membicarakan hal yang ringan sampai dengan persoalan kebangsaan dan situasi perpolitikan di Tanah Air,” ucapnya.
Menurut Agus, seperti dikutip dari akun media sosialnya, isi perbincangan selama sarapan gudeg di antaranya soal permasalahan kebangsaan dan agar pemilu berjalan dengan aman dan damai. Baca juga: Berkali-kali Berkunjung ke Jateng, Jokowi Memotong Basis Ganjar-Mahfud? TIM MEDIA DEMOKRAT Presiden Joko Widodo bersepeda bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di dekat Alun-alun Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Minggu (28/1/2024). Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra pun menyampaikan, pertemuan sebatas obrolan pagi santai antara presiden dan ketua umum partai politik (parpol) yang berada di luar pemerintahan untuk saling memahami posisi saat ini. ”Hanya, kelasnya presiden dan ketum partai besar, obrolan santai pun membahas isu-isu kebangsaan dan kerakyatan,” tambahnya. Di hari yang sama dengan pertemuan itu, Ganjar menghadiri kampanye terbuka di Alun-alun Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta. Namun, tidak ada pertemuan antara Jokowi dan Ganjar meski keduanya berasal dari partai yang sama, yakni PDI-P. Sebelumnya, Jokowi dan Ganjar kerap berkegiatan di lokasi yang sama meski berbeda hari. Kondisi ini kemudian dispekulasikan sebagai upaya Jokowi menggerus suara Ganjar (Kompas.id, 4/12/2023). Baca juga: Kampanye ”Dibuntuti” Presiden Jokowi, Ganjar: Tidak Apa-apa Ganjar yang kembali ditanya soal spekulasi itu seusai kampanye di Wates merasa tak sedang dibuntuti Jokowi. ”Enggaklah. Masak dikuntit? Kalau Pak Presiden atau menteri datang ke tempat lain itu dalam rangka melaksanakan tugas. Saya, sih, enggak. Apalagi merasa dikuntit,” kata Ganjar. ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, pulang satu mobil dengan Presiden Joko Widodo seusai deklarasi capres PDI-P oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). Iklan
Politisi PDI-P itu pun menganggap Jokowi sebagai temannya. ”Dulu kami bareng, bersama, kami satu partai. Enggaklah (menguntit). Jangan-jangan beliau datang malah menguatkan saya,” kata Ganjar.
Jokowi berada di Yogyakarta sejak Sabtu (27/1/2024) dan akan berkegiatan di Yogyakarta dan Jawa Tengah hingga Rabu (31/1/2024). Pada Minggu, Jokowi juga bertemu Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X. Kemudian, Senin ini, Presiden Jokowi diagendakan menghadiri acara di Akademi Militer, Magelang, dengan Prabowo dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan. Adapun Demokrat, seperti diketahui, merupakan salah satu parpol pengusung capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, melihat pertemuan Jokowi dan Agus menyempurnakan rangkaian pertemuan Jokowi dengan ketua umum parpol pengusung Prabowo-Gibran. Pertemuan sekaligus menegaskan arah keberpihakan Jokowi kepada Prabowo-Gibran. Selain itu, Jokowi juga ditengarai ingin memastikan semua mesin politik Prabowo-Gibran benar-benar optimal di sisa masa kampanye hingga 10 Februari. KOMPAS/AGUS SUSANTO Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, dan vokalis Slank, Kaka, dalam kampanye rapat terbuka Pemilihan Presiden 2024 di Alun-alun Kota Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Minggu (28/1/2024). Intensitas kampanyeGeliat kampanye rapat umum dari capres-cawapres kian terlihat. Ganjar sebelum menghadiri kampanye rapat umum di Yogyakarta terlebih dulu menghadiri kampanye rapat umum di Medan, Sumatera Utara. Kemudian, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, berkampanye di Bandung dan Purwakarta, Jawa Barat. Pasangannya, Muhaimin Iskandar, berkampanye di Jakarta. Adapun Gibran berkampanye di Sidoarjo, Jawa Timur, dan dilanjutkan kampanye di Semarang, Jawa Tengah, bersama dengan Prabowo. Koordinator Dewan Pertimbangan Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin, Hermawi Taslim, mengatakan, di sisa masa kampanye, Anies-Muhaimin akan berkampanye di wilayah-wilayah yang diidentifikasi masih banyak pemilih belum menentukan pilihan atau pemilih bimbang. Beberapa daerah yang akan dikunjungi adalah Jakarta (29/1/2024); Tegal, Jateng (30/1/2024), Pamekasan dan Bangkalan, Jatim (31/1/2024); serta Padang Sidempuan dan Deli Serdang, Sumatera Utara (1/2/2024). Berbeda dengan Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran akan fokus di daerah yang menjadi basis pendukung Jokowi. ”Strategi kami tetap, mengundang pendukung Jokowi yang masih mendukung pasangan lain untuk ’pulang kandang’,” ujar anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo. Baca juga: Kampanye Terbuka di Bandung, Anies: Jangan Mengejek KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyapa ribuan pendukungnya saat kampanye terbuka di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024). Ahmad Khoirul Umam menilai, ada kanibalisme elektoral yang cukup kuat antara kubu Prabowo-Gibran dan kubu Ganjar-Mahfud. Sebab, bagaimanapun, segmen basis pemilih loyal Jokowi yang selama dua kali pilpres pada 2014 dan 2019 dinikmati oleh PDI-P sebagai efek ekor jas cukup kuat. Insentif elektoral yang didapat PDI-P atas pencalonan Jokowi bahkan cukup signifikan, berkisar antara 5 persen hingga 7 persen. Namun, ketika pada Pemilu 2024 Jokowi semakin menunjukkan perbedaan preferensi dan gerbong politiknya dengan PDI-P, maka ada upaya untuk menggerus kekuatan satu dengan yang lain. Perebutan pemilih loyal Jokowi dan PDI-P yang dilakukan antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud menjadi tidak terhindarkan. Sebab, bagaimanapun, Jokowi sangat berkepentingan mengarahkan pemilih loyalnya untuk mendukung Prabowo-Gibran. ”Prabowo-Gibran adalah sebuah pertaruhan politik yang sangat besar bagi ’keselamatan’ politik Jokowi dan lingkaran keluarganya. Maka, sepertinya Jokowi akan melakukan apa pun untuk memenangkannya,” ujar Umam. Oleh karena itu, lanjutnya, kampanye yang dilakukan Ganjar terutama di ”kandang banteng” lebih untuk menahan gempuran Prabowo-Gibran agar tidak terlalu banyak pemilih yang bermigrasi. Dengan demikian, elektabilitas Ganjar tetap kuat dan bisa lolos ke putaran kedua sekaligus memaksa Prabowo-Gibran bertarung dua putaran. ”Kampanye Prabowo-Gibran maupun pergerakan Presiden Jokowi di Jateng dan Yogyakarta merupakan rangkaian dari upaya kanibalisme elektoral untuk merebut basis pemilih loyal Jokowi,” kata Umam. (HRS/RTG/SYA/NIK/XTI/NCA) |
Kembali ke sebelumnya |