Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani: Kami Tidak Berpikir Pilpres Dua Putaran
Tanggal 29 Januari 2024
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci Pemilihan Umum
AKD - Komisi II
Isi Artikel

Meski tidak secara eksplisit, dukungan Presiden Joko Widodo terhadap Prabowo-Gibran diakui membantu pemenangan.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani saat diwawancarai tim <i>Kompas </i>pada Jumat (19/1/2024) siang di Media Center Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta.

KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani saat diwawancarai tim Kompas pada Jumat (19/1/2024) siang di Media Center Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta.

Keyakinan untuk memenangi Pemilihan Presiden 2024 dalam satu putaran terus menguat di kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tingkat popularitas dan keterpilihan Prabowo yang sudah pernah berkontestasi dalam tiga pilpres sebelumnya dinilai menjadi modal paling besar. Ditambah lagi adanya klaim dukungan dari Presiden Joko Widodo terhadap pasangan kandidat nomor urut dua itu.

Berikut petikan wawancara Kompas dengan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat (19/1/2024).

Bagaimana hasil evaluasi pada paruh pertama masa kampanye?

Survei-survei yang menunjukkan Prabowo unggul dibandingkan dua paslon (pasangan calon) lainnya, dalam pandangan kami lebih karena pengenalan Prabowo yang sudah dua kali maju di pilpres, sehingga pengenalannya lebih mudah dan masih diingat publik. Pengenalan itu yang mempermudah komunikasi politik antara pihak paslon 2 dan masyarakat. Kedua, pengenalan itu juga dipermudah dengan dukungan dari Jokowi (Presiden Joko Widodo) yang tak bisa kita anggap kecil kontribusinya. Dua hal inilah yang menurut kami memberi kontribusi cukup besar sehingga penerimaan masyarakat ke Prabowo-Gibran lebih besar.

Bahwa kemudian ada catatan-catatan, misalnya, belum 100 persen masyarakat paham Gibran anak dari Jokowi. Itu merupakan bagian yang harus kami tingkatkan pengenalannya. Karena dari pengenalan, tingkat kesukaan, hal-hal yang lebih primordial juga harus dilakukan, seperti ini putra Pak Jokowi.

Kerja parpol (partai politik) pengusung berikut caleg (calon anggota legislatif) kalau menurut survei ada yang sudah cukup maksimal, tetapi ada juga yang belum. Di satu sisi, kami memiliki keterbatasan koordinasi dan instruksi di parpol-parpol itu, karena bagaimana pun juga koalisi ini, kan, sifatnya pengikatan sukarela sehingga catatan-catatan di berbagai parpol, struktur parpol atau caleg, yang dukungannya terasa lemah, ya kita hanya bisa berkomunikasi untuk menyampaikan saja.

Kedua, ternyata memang tidak semua caleg memasang gambar Prabowo-Gibran dalam alat peraga kampanye. Jadi kita memang agak kesulitan komunikasi. Dan itu saya kira juga terjadi di semua paslon.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka saat pawai menuju lokasi kampanye di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1/2024).

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka saat pawai menuju lokasi kampanye di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/1/2024).

Caleg kadang-kadang memfokuskan pada dirinya sendiri. Namun, kalau di Gerindra, kami wajibkan. Itu tidak bisa terjadi pada caleg Gerindra. Kalau ada caleg Gerindra tidak memasang foto Prabowo-Gibran, kami akan evaluasi. Yang seperti itu, kami punya kemampuan instruktif, tetapi, kan, kalau ke parpol lain tidak bisa. Kami bisa tahu kalau caleg tak optimal kampanye untuk pilpres. Sejauh ini ada caleg yang seperti itu, tapi tidak banyak. Dan kami sudah kembalikan mereka ke jalan yang benar.

Setelah memiliki modal elektabilitas dan dukungan Jokowi, apakah masih akan meneruskan model kampanye yang berbagi waktu dengan kerja di Kementerian Pertahanan dan Pemkot Surakarta?

Karena koalisi kita ini, kan, koalisi besar (Koalisi Indonesia Maju). Jadi meski kerja parpol dari koalisi itu belum terlalu agresif, karena besarnya koalisi, setidaknya kader-kader di parpol itu cukup paham. Itu juga membantu proses kampanye dan pemenangan. Tinggal situasi ini yang dioptimalkan.

Kunjungan ke daerah didominasi ke Jawa dan Sumatera. Apakah strategi kampanye berfokus ke dapil dengan pemilih terbanyak dan basis suara Prabowo-Gibran?

Dari frekuensi gerakan Prabowo Gibran memang lebih banyak di Jawa dan Sumatera. Tentu itu hitungan utama karena basis pemilih, karena mayoritas pemilih ada di Jawa dan Sumatera. Tetapi bahwa yang lain sama pentingnya, iya.

Makanya, Gibran mulai mengarah ke Ambon dan Manado, Prabowo juga beberapa kali ke NTT, Papua. Tapi frekuensi Pak Prabowo lebih banyak di Jawa terutama. Jawa pun fokus di Jawa Barat dan Jawa Timur. Sementara, Gibran di Jawa Tengah.

Di antara Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur, kekuatan Prabowo-Gibran sudah terbangun kuat di mana?

Pergerakan pemilih di Jabar dan Jatim mulai mengarah ke 02, dan sudah terbaca juga di beberapa survei, tetapi harus tetap dijagani, karena itu kan tren. Tren itu bisa bergerak ke pasangan lain.

Begitu pula di Jateng posisi kita sudah mulai baik. Beberapa isu yang bisa diterima di masyarakat Jawa misalnya tentang pupuk.

Pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka, tiba di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1/2024). Debat keempat bagi cawapres ini mengambil tema Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.

KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka, tiba di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1/2024). Debat keempat bagi cawapres ini mengambil tema Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.

Strategi di paruh awal masa kampanye ini dilakukan dengan menjaga basis suara, apakah itu masih akan diteruskan ke depan?

Ke depan kita akan melakukan upaya-upaya untuk jagani daerah-daerah yang sudah bagus, dan kita mulai penetrasi ke daerah lain. Karena dari persentase survei kita ini sudah mendapatkan 46-67 persen, artinya di sisa tiga minggu ini kami harus bisa mendapatkan 4-5 persen untuk menang satu putaran.

Baca juga: Kembali Kunjungi Jabar, Prabowo Ditengarai Tengah Pastikan Kemenangan di Basis Lama

Dan kami merasa kemampuan kami untuk bisa menjangkau itu insya Allah bisa. Meskipun sisa 4-5 persen itu kan banyak juga ya, sekitar 10 juta pemilih. Kami merasa mudah-mudahan energi dan kemampuan kami bisa menjangkau itu dengan mengerahkan semua kekuatan, paslon, parpol, dan relawan.

Prabowo-Gibran bakal lebih intens turun ke lapangan dengan mengambil cuti?

Ya lebih intens di lapangan dan bisa mudah-mudahan bisa melampaui 50 persen. Cuti lebih banyak juga. Selama ini cuti tak semua diambil karena banyak tugas sebagai Menteri Pertahanan yang tak bisa ditinggalkan.

Dari 38 provinsi yang ada, akan fokus ke mana di sisa masa kampanye ini?

Kami akan fokus di Kalimantan dan Indonesia Timur. Itu memerlukan energi yang besar karena jarak, apalagi ini musim hujan. Tetapi tetap kami mengarah ke timur di sisa etape terakhir masa kampanye.

Sejumlah wilayah itu juga akan jadi tujuan kampanye akbar?

Kalau kampanye akbar, kami akan ada di titik-titik besar yang menjadi simbol bagi perekat kekuatan. Di antaranya di Makassar, Surabaya, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Padang, Medan, Palembang, Kalimantan, kemudian gongnya di Jakarta.

Apakah dukungan Jokowi akan lebih eksplisit di sisa masa kampanye untuk mengejar kemenangan satu putaran?

Saya kira apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi sudah cukup eksplisit, dan menurut saya juga kita jangan terlalu mendorong posisi kepresidenan untuk ditarik ke dukungan yang lebih eksplisit. Apa perlu Jokowi memberi pernyataan verbal, misalnya, saya mendukung Prabowo-Gibran? Dengan memberi isyarat seperti selama ini sudah cukup paham, dimaklumi secara awam.

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Rakernas VI Projo di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Rakernas VI Projo di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Berdasarkan evaluasi tim, apakah kekuatan yang dimiliki cukup untuk menang satu putaran?

Pandangan satu putaran itu didasarkan pada hasil survei dari sejumlah lembaga. Kami merasa di sisa waktu tiga minggu ini, kita bisa mencapai kekurangan 4-5 persen. Karena dari kerja kami kemarin, rata-rata pelipatgandaan dalam satu bulan itu bisa sampai 6-7 persen.

Itu sebabnya kami merasa pandangan itu tak berlebihan, maka akan ada kegiatan dan model kampanye yang akan kita lakukan untuk menarik perhatian lebih banyak mata, pandangan, pikiran masyarakat kepada Prabowo-Gibran dalam tempo tiga minggu. Yang lain, kita juga merasa, kita melihat ada sebuah situasi yang hemat energi. Jadi, bagi kami satu putaran realistis juga untuk dicapai.

Sisa waktu ini menjadi fase kritis yang bisa membalik keadaan, bagaimana mengantisipasinya?

Ya makanya kami berharap semua kekuatan yang mendukung 2, baik koalisi, relawan, maupun kekuatan-kekuatan lain, untuk tidak melakukan kesalahan dalam ucapan dan perbuatan yang bisa menjadi blunder dalam langkah untuk mengejar target kemenangan satu putaran.

Skenario apa yang akan diterapkan jika pilpres berlangsung dua putaran?

Kita bicaranya satu putaran. Satu putaran ini penting karena tendensi Pilpres 2024 agak kembali ke seperti 2019 mulai terasa. Jadi berhadapan, bahkan pengkristalan yang kita khawatirkan itu sekarang sudah mulai terasa. Maka kami merasa ini sesuatu yang sangat kami khawatirkan. Tapi kalau bisa satu putaran, kekhawatiran itu bisa ditutup.

Lihat saja di media sosial, arah ke sana sudah mulai terlihat sekarang meskipun dengan pola yang sedikit berbeda. Kalau satu putaran, kita bisa menjaga kebersamaan kekompakan bangsa, dan energi bangsa bisa dikerahkan untuk mengatasi problem-problem yang tengah dihadapi bangsa.

Bagaimana mengantisipasi narasi kecurangan dan potensi kekacauan jika berhasil menang satu putaran?

Saya membaca itu, tapi kan kalau ikuti pidato Bu Mega (Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri) di HUT PDI-P, beliau menutup pidato dengan mengatakan menang satu putaran. Sama, beliau ingin menang satu putaran, juga kami ingin menang satu putaran. Jadi jangan kami dinarasikan menang satu putaran karena kami curang.

Apakah sudah ada komunikasi dengan kubu lain untuk mempersiapkan pilpres dua putaran?

Kami belum berpikir tentang dua putaran. Yang kami pikir kalau kami menang satu putaran, kami ingin ciptakan pemerintahan yang kuat dengan didukung parpol-parpol tak hanya dari koalisi tetapi juga parpol yang mendukung paslon lain.

Kemungkinan regrouping koalisi tetap dengan skenario menang satu putaran?

Iya

Ada titik berat parpol tertentu yang didekati?

Pak Prabowo berharap nanti bisa menciptakan sistem pemerintahan presidensiil yang stabil dengan dukungan mayoritas parlemen. Yang kami pikirkan adalah jika satu putaran itu.

Mendekati PDI-P juga?

Komunikasi kita dengan seluruh kekuatan parpol itu terjadi, tetapi belum sampai pada tahap serius apalagi teknis. Tetapi ya komunikasi tetap berjalan. Kita kan friend semua dengan semua parpol, sama juga sebaliknya. Karena Indonesia ini tradisinya tradisi kerja sama, gotong royong.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berorasi dalam kampanye terbuka Ganjar Pranowo-Mahfud MD pertama di Lapangan Tegallega, Bandung, Jabar, Minggu (21/4/2024). Megawati dikenal sebagai sosok yang menjaga demokrasi Indonesia.

DENTY PIAWAI NASTITIE

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berorasi dalam kampanye terbuka Ganjar Pranowo-Mahfud MD pertama di Lapangan Tegallega, Bandung, Jabar, Minggu (21/4/2024). Megawati dikenal sebagai sosok yang menjaga demokrasi Indonesia.

Dengan posisi Gibran sebagai cawapres, apakah akan jadi hambatan komunikasi dengan PDI-P?

PDI-P kan partai terbuka, dalam arti punya komitmen membangun bangsa yang kuat. Selama ini komunikasi dengan teman-teman di sana baik.

Apa saja program prioritas 100 hari pertama jika Prabowo-Gibran terpilih?

Seratus hari pertama, kenapa bicara 100 hari, kenapa tidak minggu pertama atau berapa hari. Kita sekarang fokusnya tetap pada pemenangan Prabowo-Gibran satu putaran, baru setelah itu kita bicara soal target berapa hari setelah terpilih itu. Tapi bahwa program makan siang gratis dan susu gratis jadi prioritas, iya. Tetapi dalam berapa hari kita masih belum tahu karena butuh persiapan. Kemudian penanganan pupuk bersubsidi petani itu juga jadi prioritas.

Apakah yakin setelah pemilu nanti kondisi akan tetap kondusif di tengah narasi kecurangan yang terus bergaung?

Memang ada upaya untuk mencoba memberi pemahaman yang berbeda tentang situasi politik dan pemilu. Apa pun, menurut saya, dari awal kita sudah tahu bahwa kita akan dipersepsi sebagai pihak yang melakukan kecurangan. Maka, menurut saya, teman-teman di Koalisi Indonesia Maju harus punya kemampuan untuk menjelaskan tuduhan-tuduhan itu tidak berdasar.

Kita sedikit pun tidak ada pikiran dan gerakan untuk berbuat curang apalagi mencederai pesta demokrasi yang begitu mahal dan susah payah kita dapatkan. Apalagi demokrasi itu telah menjadi sebuah cara mengalihkan kekuasaan yang kita pilih, jangan dicederai dengan cara-cara yang tak baik.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan keterangan pers sebelum memasuki ruang rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Gerindra di Jakarta, Senin (23/10/2023).

KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan keterangan pers sebelum memasuki ruang rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Gerindra di Jakarta, Senin (23/10/2023).

Kami dari pasangan 02 dan Koalisi Indonesia Maju sama sekali tidak ada niat untuk mencederai demokrasi, apalagi untuk berlaku curang. Kami ikut pemilu itu susah, Pak Prabowo berkali-kali ikut dalam proses kontestasi. Itu, kan, bagian dari demokrasi, bukan sesuatu yang instan.

Kalaupun nanti ada guncangan setelah pemilu, kalau kita melihat dalam sejarah bernegara, kita sering kali menghadapi guncangan. Dan selama itu kita selalu menjumpai titik temu untuk kita selalu bersama-sama.

  Kembali ke sebelumnya