Judul | Ganjar Capres Pertama yang Diterima Sultan Deli |
Tanggal | 28 Januari 2024 |
Surat Kabar | Kompas |
Halaman | - |
Kata Kunci | Pemilihan Umum |
AKD |
- Komisi II |
Isi Artikel | Ganjar menjadi capres pertama yang diterima Sultan Deli. Doakan yang terbaik dan dijamu makan siang khas Tanah Deli. MEDAN, KOMPAS — Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, diterima Sultan Deli ke-XIV Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam di Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/1/2024). Ganjar menjadi capres pertama yang diterima Sultan Deli. Dia juga dijamu makan siang penganan khas Tanah Deli. Ganjar diterima langsung oleh Sultan Deli di Balairung Istana Maimun. Pejabat Kesultanan Deli dan para sultan dari lima daerah Kesultanan Deli, yakni Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, dan Tebing Tinggi, juga ikut mendampingi Sultan Deli. ”Kami tidak panjang-panjang mengucapkan sambutan. Tapi yang pasti, kami senang Bapak menyempatkan datang kemari dan kami berikan doa yang terbaik untuk Bapak Ganjar,” kata Datuk Fredy Adil Haberham Gelar Datuk Sepuluh Dua Kuta yang memberikan sambutan dari Kesultanan Deli.
Adil menyebut, Ganjar merupakan capres pertama yang diterima Kesultanan Deli pada Pemilu 2024 ini. Sebelumnya, Ganjar juga sudah pernah datang ke Kesultanan Deli saat menjadi Gubernur Jawa Tengah. Baca juga: Pemilu dan Jalan Kebudayaan bagi Indonesia KOMPAS/NIKSON SINAGA Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, diterima Sultan Deli ke-XIV Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam (kanan) di Istana Maimun, di Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/1/2024). Adil menyebut, Sultan Deli meminta para pejabat Kesultanan Deli dan di lima daerah kesultanan untuk datang menyambut Ganjar. ”Kami hadir dititahkan Seripaduka Sultan Deli untuk bersama-sama menyambut kunjungan Bapak ke Istana Maimun ini,” kata Adil. Ganjar menyebut, Sultan Deli adalah pemimpin yang masih sangat muda, progresif, dan memiliki pemikiran yang terbuka. Dia terharu diterima dan diberikan tempat oleh Kesultanan Deli untuk kampanye dengan menghadirkan grup musik Slank di halaman Istana Maimun. Iklan
Saya sangat senang bisa diskusi dengan Sultan. Ini kunjungan saya yang ketiga kalinya ke Istana Maimun. Yang pertama saat saya Gubernur Jateng, lalu kami pinjam saat rangkaian acara Borobudur Marathon di Istana Maimun. Saya berterima kasih menjadi capres pertama yang diterima,” kata Ganjar.
Dukungan kesultananPada hari yang sama kunjungan Ganjar ke Kesultanan Deli, Presiden Joko Widodo bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X. Saat ditanya wartawan terkait pertemuan itu, Ganjar menyebut adalah hal baik jika sultan bertemu dengan siapa saja. “Tidak apa-apa, siapa pun boleh bertemu. Waktu saya bertemu dengan Sultan, Ngarso Dalem, saya kebetulan capres yang diterima pertama dan kami diskusi hampir dua jam. Saya tidak menyangka panjang sekali. Banyak sekali pesan moral berbangsa bermasyarakat yang sangat baik disampaikan Sultan,” kata Ganjar. Ganjar mengatakan, mudah-mudahan semua yang bertemu Sultan mendapat pesan yang sama bahwa Republik ini mesti dikelola dengan baik, mesti dikelola dengan penuh integritas, dan pemimpinya membela kepentingan rakyat. ”Ayahanda beliau, Sultan ke-IX, pernah menulis buku yang sangat bagus sekali, yakni Takhta untuk Rakyat. Kalau saya diberikan amanah oleh rakyat, buku itu menjadi guidance dalam kepemimpinan,” kata Ganjar. KOMPAS/NIKSON SINAGA Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyapa masyarakat saat berkunjung ke Istana Maimun di Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/1/2024). Dalam kunjungannya ke Sumut, Ganjar juga bertemu warga di kampung nelayan Medan Belawan, bertemu buruh, dan para pendukung dalam kampanye terbuka Hajatan Rakyat di Lapangan Astaka, Deli Serdang. Calon wakil presiden Mahfud MD datang ke Lapangan Astaka setelah kunjungan dari Kabupaten Simalungun. Dari Medan, Ganjar dijadwalkan menghadiri Hajatan Rakyat Yogyakarta di Alun-alun Wates. Di Medan, Ganjar didampingi antara lain Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, politisi senior PDI-P Panda Nababan, Adian Napitupulu, dan lain sebagainya. Ganjar menyebut, dia menyerap aspirasi nelayan yang ingin pasokan bahan bakar minyak terjamin dan harganya terjangkau. Nelayan juga ingin pemerintah membantu pengadaan alat tangkap, mesin kapal, dan pengolahan ikan agar bisa mendapat nilai tambah lebih besar. ”Ikan teri Medan kalau diolah dengan baik bisa mendunia,” kata Ganjar. |
Kembali ke sebelumnya |