Judul | Anies Suarakan Perubahan, Prabowo Minta Maaf, Ganjar Janji Patuh Hukum |
Tanggal | 04 Februari 2024 |
Surat Kabar | Kompas |
Halaman | - |
Kata Kunci | Debat Capres,Pemilihan Umum |
AKD |
- Komisi II |
Isi Artikel | Ketiga capres semangat untuk membangun negara, menegakkan kerukunan, persatuan, dan kekeluargaan di atas semua golongan. JAKARTA, KOMPAS — Ketiga calon presiden membawakan pesan berbeda dalam segmen terakhir atau penutup debat capres yang digelar di Jakarta Convention Center, Minggu (4/2/2024) malam. Anies Baswedan menyuarakan semangat perubahan, Prabowo Subianto minta maaf apabila ada kata-kata yang menyakiti, sementara Ganjar Pranowo menekankan kepatuhan pada hukum dan mengajak masyarakat memilih capres-cawapres berdasarkan rekam jejak. Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengatakan, setahun terakhir dirinya telah berkeliling Indonesia dan bertemu dengan masyarakat. ”Mereka ingin perubahan, kondisi hidup lebih baik, lebih makmur. Kami berjuang untuk perubahan agar orangtua yang miskin itu bisa melihat negara hadir untuk bantu anak mereka,” kata Anies. Ia mengatakan, setiap pertemuan dengan masyarakat mengingatkan akan harapan Indonesia yang lebih baik, adil, dan dijalankan berdasarkan welas asih dan cinta kasih. Anies juga mengucapkan terima kasih kepada setiap petugas di lapangan, termasuk anggota TNI, Polri, dan aparatur sipil negara, yang telah bekerja maksimal.
”Kami mengucapkan terima kasih dan berjanji akan memperhatikan hidup mereka,” ujar Anies. KOMPAS/HERU SRI KUMORO Calon gubernur Anies Baswedan disambut warga saat berkampanye di Semanan, Kali Deres, Jakarta Barat, Selasa (7/3). Anies antara lain menjanjikan kemudahan mendapatkan kerja dan harga kebutuhan pokok yang terjangkau jika nanti terpilih menjadi gubernur. Meskipun dalam perjalanan kampanye ada peristiwa-peristiwa yang kurang baik, menurut dia, kebencian akan kalah oleh kebaikan. Ia juga menegaskan bahwa negara tidak akan berpaling dari kelompok yang membutuhkan. Ia mengibaratkan negara sebagai orangtua yang memperhatikan dan mencintai semua anak-anaknya. ”Pesan yang kami bawa adalah pesan negara yang menyayangi, punya welas asih, dan membereskan soal ketimpangan dan ketidakadilan,” katanya. Baca juga: Debat Capres Terakhir di Pemilu 2024 Iklan
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menggunakan kesempatan dalam segmen terakhir untuk meminta maaf kepada sejumlah pihak. ”Beberapa bulan ini, kami melaksanakan kampanye penuh semangat, penuh kontestasi, penuh kata-kata keras. Tetapi itikad kami baik. Ketiga paslon ingin yang terbaik untuk rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.
Ia kemudian meminta maaf kepada paslon nomor urut 1 dan 3 dan juga kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). ”Saya, Prabowo, bersama Gibran dan Koalisi Indonesia Maju minta maaf kepada paslon 1 dan paslon 3, seandainya dalam kampanye ada kata-kata yang kurang berkenan, kami minta maaf. Kami minta maaf ke KPU kalau ada tindakan yang kurang pas,” ujarnya. DOKUMENTASI GERINDRA Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di rumah dinas Mahfud, Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut Prabowo, ia mempunyai semangat untuk membangun negara, menegakkan kerukunan, persatuan, dan kekeluargaan di atas semua golongan. Ia terutama ingin menegakkan kerukunan di antara pemimpin. ”Saya tetap menganggap Pak Anies, Pak Muhaimin, Mas Ganjar, Pak Mahfud, saudara saya. Kita berjuang untuk rakyat Indonesia,” ujarnya. Apabila Prabowo dan Gibran dari Koalisi Indonesia Maju menerima mandat menjadi pemimpin nasional, Prabowo berjanji akan menjadi presiden untuk seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang tidak memilihnya. ”Kami berjuang, bertekad, menghilangkan kemiskinan, kurang gizi, menghilangkan korupsi, dan berjuang untuk perdamaian bangsa Indonesia,” katanya. Sementara itu, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, berjanji akan patuh hukum, keadilan, dan setia kepada rakyat Indonesia. Ia menuturkan, selama kampanye, banyak masyarakat yang merasa dikecewakan dengan pemimpin karena gagal mewujudkan fasilitas kesehatan, pendidikan, membuka lapangan pekerjaan. Padahal, janji dari pemimpin harus ditepati. ”Kekecewaan tidak boleh terulang, karena ini membuat masyarakat apatis,” katanya. KOMPAS/HERU SRI KUMORO Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Ganjar meminta masyarakat agar dapat memberikan suara dalam pemilu kepada pasangan calon yang konsisten, visioner, negarawan, reformis, dan tidak mempunyai persoalan masa lalu. Ia juga meminta masyarakat memilih pemimpin yang menjaga proses politik yang benar serta melawan politik dinasti yang menempatkan kepentingan keluarga di atas kepentingan masyarakat. Menurut Ganjar, hal itu penting agar demokrasi berjalan baik, KKN tidak terjadi, dan ada ketegasan hukum. ”Saat Pemilu 2019, saya menjadi tim kampanye Joko Widodo. Saat itu yang diinginkan agar masyarakat tidak memilih pemimpin dengan potongan ditaktor, otoriter, dan punya rekam jejak pelanggaran HAM dan korupsi. Saya sangat setuju agar kriteria ini jadi pegangan kita semua,” ujar Ganjar. |
Kembali ke sebelumnya |