Judul | TRANSPORTASI UDARA Kasus Pilot Tertidur, Standar Operasional di Libur Lebaran Diperketat |
Tanggal | 10 Maret 2024 |
Surat Kabar | Kompas |
Halaman | - |
Kata Kunci | Pengangkutan udara |
AKD |
- Komisi V |
Isi Artikel | Standar operasional angkutan udara di musim Lebaran akan tetap ditingkatkan, terlepas dari insiden pilot tertidur. Oleh ERIKA KURNIA JAKARTA, KOMPAS - Insiden pilot dan kopilot pesawat Batik Air yang tertidur saat mengudara masih diinvestigasi otoritas terkait. Kejadian ini dipastikan tidak akan mengganggu persiapan angkutan udara di masa Lebaran mendatang. Standar operasional di musim libur Lebaran akan ditingkatkan demi kenyamanan dan keamanan masyarakat. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memberikan teguran tegas kepada Batik Air selaku maskapai penerbangan atas kejadian pada 25 Januari 2024. Pilot ataupun kopilot pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan BTK723 rute Kendari-Jakarta diketahui tertidur selama 28 menit. Hal ini diketahui dari laporan pendahuluan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tertanggal 27 Februari 2024. ”Kami masih akan mencari akar persoalan itu untuk diperbaiki. Tim Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara akan turun untuk melakukan corrective actionplan. Sementara itu, pilot terkait sudah di-grounded (tidak mengudara sementara waktu),” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni kepada Kompas, Minggu (10/3/2024). Kemenhub juga bekerja sama menindaklanjuti rekomendasi awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Mereka akan mengevaluasi operasi penerbangan malam hingga manajemen risiko atas kelelahan penerbang. Investigasi dan rekomendasi dari hasil penanganan insiden itu disebut tidak akan mengganggu rencana operasional angkutan udara di musim Lebaran, yang akan berlangsung April 2024.
Grafis pergerakan penumpang angkutan udara di musim Lebaran tahun 2019, 2023, dan proteksi di 2024. Lebaran tahun ini diproyeksikan membuat penumpang angkutan udara, baik domestik maupun internasional, naik 12 persen dibandingkan dengan musim Lebaran 2023 atau naik hingga menjadi 4,4 juta penumpang. Prediksi ini berarti akan melampaui jumlah penumpang di musim Lebaran 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 sebesar 1 persen. Ini terhitung 16 hari seminggu sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 2024. Permintaan layanan angkutan udara di Lebaran tahun ini akan diisi dengan menyediakan 442 pesawat penumpang tambahan. Ini untuk mengawal pergerakan pesawat yang diproyeksikan naik 11 persen dibandingkan pergerakan di 2023 menjadi 33.823 pergerakan dalam kurun waktu 16 hari (rata-rata 2.114 pergerakan per hari). Peningkatan kebutuhan layanan ini juga akan diperkuat dari sisi sumber daya manusianya. ”Intinya, sudah ada SOP setiap libur panjang, baik angkutan Lebaran atau Natal dan Tahun Baru,” pungkasnya. Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja menilai, insiden pilot dan kopilot tertidur tidak harus direspons dengan memperbarui kebijakan operasional penerbangan yang ada. Terlebih, setiap kegiatan operasional penerbangan setiap maskapai telah mengikuti Corporate Operation Manual (COM) yang disetujui Kemenhub. COM itu melingkupi aturan standar kelayakan pesawat, operasional, dan kru. ”Dalam kaitan peak season atau momen khusus yang membuat aktivitas tinggi, seperti Lebaran, setiap perusahaan juga punya SOP Corporate Operating Manual tersebut, yang sudah sesuai yang dipersyaratkan,” katanya saat dihubungi terpisah.
DITJEN HUBUD KEMENHUB Poin-poin kebijakan angkutan udara di musim Lebaran 2024. SolusiAsosiasi juga menunggu hasil investigasi akhir terkait insiden yang menarik perhatian publik tersebut. Menurut dia, investigasi menyeluruh perlu dilakukan sebelum keluarnya rekomendasi yang dapat diterapkan secara holistik. Investigasi menyeluruh itu, menurut dia, bisa menghasilkan rekomendasi ke berbagai pihak karena insiden pilot tertidur kemungkinan tidak hanya disebabkan kru pesawat, tetapi juga manajemen operasional penerbangan hingga masalah teknis mesin pesawat. ”Contoh, mungkin nanti bisa berkembang mesin canggih untuk membuat setiap pilot penerbangan berinteraksi dengan pesawat dari waktu ke waktu dan create more awareness,” tutur Denon. Hasil investigasi juga memungkinkan maskapai penerbangan untuk menciptakan aturan nonteknis bagi kru penerbangan mereka. Dalam kasus ini, di mana salah satu pilot mengaku kurang tidur karena sering terbangun untuk membantu istri mengasuh bayi, maskapai penerbangan bisa jadi mulai mengatur kebijakan istirahat atau cuti bagi pasangan baru. ”Kita bisa melihat ini bentuk rekomendasi baru bagi kru yang menjadi pasangan (menikah) baru. Setiap perusahaan bisa membuat kebijakan ini. Asosiasi juga bisa membuat rekomendasi untuk terus diatur oleh Kemenhub,” ujarnya. Para penumpang memasuki pesawat Boeing 737-800 maskapai penerbangan Batik Air di Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara, Selasa (28/11/2023). Kejadian pilot ketiduran saat menerbangkan pesawat ternyata bukan hal baru dalam dunia aviasi. Sebuah survei yang dilakukan konsultan keselamatan penerbangan Baines Simmons yang dirilis pada Juli 2023 mengungkapkan, 75 persen pilot dari hampir 7.000 responden mengaku pernah ketiduran dalam penerbangan setidaknya sekali dalam satu bulan terakhir. Seperempat responden bahkan menyatakan setidaknya lima kali microsleep atau ketiduran dalam waktu singkat dalam penerbangan empat minggu terakhir. Kemudian, sebuah survei bertajuk ”A fatigue survey of European Pilots” pernah dilakukan oleh European Cockpit Association (ECA), yang hasilnya dirilis pada Agustus 2023, mengidentifikasi mengenai microsleep selama penerbangan dalam sebulan terakhir sebelum dilakukannya survei. Hasilnya, sebagian besar dari 6.893 pilot di berbagai negara pilot telah mengalami setidaknya satu kali ketiduran selama penerbangan dalam empat minggu terakhir. Bahkan, sebanyak 592 pilot di antaranya melaporkan telah mengalami lebih dari sepuluh kali ketiduran singkat dalam periode tersebut. |
Kembali ke sebelumnya |