Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Raih 15 Juta Suara, Prabowo Menuju ”Hattrick” Menang Pilpres di Jawa Barat
Tanggal 14 Maret 2024
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci Pemilihan Umum
AKD - Komisi II
Isi Artikel

Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk sementara meraih 15,1 juta suara di Jawa Barat.

BANDUNG, KOMPAS — Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul di 24 daerah dalam rekapitulasi tingkat Provinsi Jawa Barat dengan raihan 15,1 juta suara. Hasil ini memantapkan Prabowo menuju kemenangan ketiga atau hattrick dalam pemilihan presiden di Jawa Barat.

Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat Hedi Ardhia, Kamis (14/3/2024), mengatakan, rekapitulasi suara di Jawa Barat sudah mencapai 25 daerah. Adapun 25 daerah ini meliputi 17 kabupaten dan 8 kota.

Ia pun menyampaikan, pasangan Prabowo-Gibran meraih suara yang signifikan jika dibandingkan dua pasangan calon lain, Anis Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Prabowo-Gibran meraih 15.123.329 suara dari hasil rekapitulasi di 25 daerah. Hanya di Kabupaten Kuningan, pasangan Anis Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraih suara terbanyak.

Calon presiden Prabowo Subianto melakukan orasi politik dalam kampanye terbuka di Lapangan Lokasana, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2019).

ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI

Calon presiden Prabowo Subianto melakukan orasi politik dalam kampanye terbuka di Lapangan Lokasana, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2019).

Pasangan nomor urut 1, Anis Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar, meraih 7.879.266 suara, sedangkan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, meraih 2.457.433 suara.

”Rekapitulasi tingkat Provinsi Jawa Barat masih menyisakan Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Kami optimistis akan menuntaskan rekapitulasi secepatnya,” kata Hedi.

Baca juga: Komitmen Melanjutkan Pembangunan Lebih Diapresiasi Dibandingkan ”Endorsement” Jokowi

Pengajar Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Firman Manan, berpendapat, raihan suara Prabowo yang dominan di Jawa Barat pada Pemilu 2024 menunjukkan kesetiaan pemilih loyal yang telah memilihnya sejak Pemilihan Presiden 2014 dan 2019. Hal ini bisa dipicu adanya kepercayaan terhadap kualitas personal Prabowo.

Pada Pilpres 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa meraih 14,17 juta suara atau 59,78 persen di Jawa Barat. Sementara pada Pilpres 2019, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno meraih 16 juta suara atau 59,93 persen.

Sukarelawan Prabowo-Gibran Digital Team (Pride) Jawa Barat menggelar pelatihan konten media sosial, seperti Tiktok dan Instagram, bagi sekitar 100 anggotanya di Sekretariat TKD Jawa Barat di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).

KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA

Sukarelawan Prabowo-Gibran Digital Team (Pride) Jawa Barat menggelar pelatihan konten media sosial, seperti Tiktok dan Instagram, bagi sekitar 100 anggotanya di Sekretariat TKD Jawa Barat di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).

Ia menilai, kondisi ini juga ditunjang Prabowo yang diduga mendapat dukungan (endorsement) dari Presiden Joko Widodo. Masyarakat pun menilai Prabowo terasosiasi dengan Presiden Jokowi.

Raihan suara Prabowo yang dominan di Jawa Barat pada Pemilu 2024 menunjukkan kesetiaan pemilih loyal yang telah memilihnya sejak Pemilihan Presiden 2014 dan 2019.

”Kondisi ini sejalan dengan tingkat penerimaan masyarakat Jawa Barat kini terhadap Jokowi yang meningkat hingga 70 persen apabila dibandingkan tahun 2019 lalu yang hanya 60 persen,” ucap Firman.

Baca juga: Satu Suara Berharga untuk Calon Pemimpin Negeri

Ia menambahkan, faktor lain adalah mesin partai kedua pasangan calon yang tidak terlalu optimal. Sementara dua partai pengusung Prabowo-Gibran, yakni Golkar dan Gerindra, meraih suara terbanyak di Jawa Barat.

”Pasangan Anies-Muhaimin hanya menang di Kuningan. Sementara PDI-P meraih suara terbanyak di pemilu legislatif, namun tidak berdampak signifikan bagi pasangan Ganjar-Mahfud,” kata Firman.

  Kembali ke sebelumnya