Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Putri Kedua Aria Bima Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota Surakarta
Tanggal 12 Mei 2024
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci Pilkada
AKD - Komisi II
Isi Artikel

Dinamika Pilkada Surakarta dimeriahkan dengan kemunculan Sukma Putri Maharani, putri kedua politisi PDI-P, Aria Bima.

SURAKARTA, KOMPAS — Sukma Putri Maharani, putri kedua politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Aria Bima, mengikuti penjaringan pemilihan kepala daerah yang dilakukan Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Kota Surakarta, Jawa Tengah. Ia mendaftarkan diri untuk posisi bakal calon wakil wali kota.

Sukma Putri, yang juga akrab disapa Riri, mendaftarkan dirinya di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Surakarta, Minggu (12/5/2024). Ia datang mengenakan kemeja putih lengan panjang dengan syal merah yang terikat di lehernya.

Momen kedatangan Riri cukup meriah. Gadis berambut panjang itu diarak tokoh wayang Punakawan dan reog. Sejumlah perempuan berkaus merah muda juga ikut meramaikan dan mengantarkannya sampai ke depan meja pendaftaran.

Sewaktu berjalan dari Gapura Pucangsawit, Surakarta, sampai kantor partai, ia juga sesekali bersalaman dengan warga yang sedang duduk santai di rumah mereka.

Baca juga: Gibran: PDI-P Favorit di Pilkada Surakarta

Sukma Putri Maharani (tengah), putri kedua politisi PDI-P, Aria Bima, menyapa warga sebelum mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon kepala daerah di Kantor DPC PDI-P Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (12/5/2024).

KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Sukma Putri Maharani (tengah), putri kedua politisi PDI-P, Aria Bima, menyapa warga sebelum mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon kepala daerah di Kantor DPC PDI-P Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (12/5/2024).

”Saya tumbuh dan besar dari PDI Perjuangan. Nilai-nilai politik dari keluarga yang tertanam sedari saya kecil sampai sekarang yang memotivasi saya dan memberikan keberanian pada saya untuk mantap dan berani mendaftar pada posisi ini,” kata Riri seusai mendaftarkan dirinya.

Riri tak memungkiri, sosok sang ayah, Aria Bima, mendekatkannya dengan dunia politik. Bahkan, ia mengaku kerap ikut sewaktu ayahnya turun ke daerah pemilihan (dapil) menemui masyarakat.

Baca juga: Gerindra dan PSI Lirik Mangkunegara X Jadi Penerus Gibran di Surakarta

Sebagaimana diketahui, Aria Bima adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari PDI-P. Ia telah menduduki jabatan itu selama tiga periode, yakni 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.

Pada Pemilu 2024, Aria Bima memperoleh dukungan kedua terbanyak dengan 115.123 suara dari Dapil Jateng V yang meliputi Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Kota Surakarta. Perolehan suara politisi berambut putih itu hanya kalah dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Puan Maharani yang bertarung pada dapil yang sama.

Sukma Putri Maharani (tengah), putri kedua politisi PDI-P, Aria Bima, bersalaman dengan tim penjaringan pilkada seusai mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon kepala daerah, di Kantor DPC PDI-P Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (12/5/2024).

KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Sukma Putri Maharani (tengah), putri kedua politisi PDI-P, Aria Bima, bersalaman dengan tim penjaringan pilkada seusai mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon kepala daerah, di Kantor DPC PDI-P Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (12/5/2024).

Meski dirinya merupakan anak dari politisi PDI-P, Riri meyakini, proses penjaringan bakal calon kepala daerah di partai itu bakal tetap mengedepankan sistem meritokrasi.

”Karena anaknya siapa, bapaknya siapa, atau ibunya siapa, itu tidak menentukan segalanya. Semuanya tetap melalui proses, melalui pendidikan personal, atau pribadi. Dan, nanti mungkin bisa dilihat ketika saya terjun apabila direkomendasikan PDI-P,” kata Riri.

Selama ini, Riri memang lebih banyak beraktivitas di Jakarta daripada di kota tempatnya melamar sebagai bakal calon wakil wali kota. Lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu kini masih bekerja di Kantor Staf Presiden.

Baca juga: Koalisi Partai untuk Pilkada Kota Surakarta Masih Cair

Meski demikian, Riri mengaku sebagai keturunan warga Surakarta. Ia menyatakan, ayah dan ibunya adalah penduduk asli kota tersebut. Oleh karena itu, ia merasa kota itu juga termasuk kampung halamannya. Lebih-lebih ia pernah mendapat pesan dari sang kakek untuk pulang ke kota itu suatu saat.

”Eyang saya sewaktu masih sugeng (hidup), sempat berpesan, kalau bisa mulih (pulang) ke Solo (Surakarta). Itu selalu saya ingat. Dan, saya ingin memberikan lebih tentunya. Ingin kembali berproses, belajar, dan bermanfaat untuk kampung halaman,” kata Riri.

Sukma Putri Maharani (tengah), putri kedua politisi PDI-P, Aria Bima, mengisi formulir untuk pendaftaran penjaringan bakal calon kepala daerah, di Kantor DPC PDI-P Kota Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (12/5/2024).

KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Sukma Putri Maharani (tengah), putri kedua politisi PDI-P, Aria Bima, mengisi formulir untuk pendaftaran penjaringan bakal calon kepala daerah, di Kantor DPC PDI-P Kota Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (12/5/2024).

Ketika ditanya soal programnya, Riri menyatakan belum membahasnya secara spesifik. Ia akan mematangkan masalah program kerja jika kelak benar-benar mendapat rekomendasi untuk bertarung dalam Pilkada Surakarta. Namun, ia menyebut, ingin membawa kota ini menjadi kian modern tanpa melupakan basis budayanya.

Sementara itu, Muchus Budi Rahayu dari Tim Penjaringan Pilkada DPC PDI-P Kota Surakarta menyampaikan, Riri menjadi pendaftar bakal calon wakil wali kota ke-7 di partai tersebut. Sosok itu juga menjadi perempuan pertama yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon.

Karena anaknya siapa, bapaknya siapa, atau ibunya siapa, itu tidak menentukan segalanya.

Hingga Minggu siang, total kandidat yang mendaftarkan diri, baik untuk bakal calon wali kota maupun bakal calon wakil wali kota, berjumlah 10 orang. ”Tiga orang pendaftar bakal calon wali kota, sedangkan tujuh orang lainnya itu pendaftar bakal calon wakil wali kota,” kata Muchus.

Para pendaftar itu adalah mereka yang sudah mengambil formulir pendaftaran dan mengumpulkan kelengkapan berkas. Apabila dilihat dari jumlah pengambil formulirnya saja, tercatat ada 14 orang yang melakukannya. Mereka terdiri dari empat orang pengambil formulir bakal calon wali kota dan 10 orang bakal calon wakil wali kota.

Sukma Putri Maharani (tengah), putri kedua politisi PDI-P, Aria Bima, berfoto bersama para kader DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta saat mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon kepala daerah, di Kantor DPC PDI-P Kota Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (12/5/2024)

KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Sukma Putri Maharani (tengah), putri kedua politisi PDI-P, Aria Bima, berfoto bersama para kader DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta saat mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon kepala daerah, di Kantor DPC PDI-P Kota Surakarta, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (12/5/2024)

Muchus menyatakan, meskipun Riri merupakan putri politisi PDI-P, proses penjaringan akan tetap berlangsung secara profesional. Semua kandidat diperlakukan sama. Hanya saja, keputusan rekomendasi akan diserahkan kepada para pemimpin partai di tingkat pusat.

”Enggak ada yang diprioritaskan. Kalaupun berkasnya kurang dan sebagainya, nanti diminta. Tetapi, sejauh ini berkasnya sudah cukup,” kata Muchus.

  Kembali ke sebelumnya