Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Mengapa Harga Tiket Pesawat Mahal?
Tanggal 16 Juli 2024
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi V
Isi Artikel

Banyak ragam pembentuk harga tiket penerbangan di Indonesia. Efisiensi diperlukan agar harganya terjangkau konsumen.

Oleh ARIS PRASETYO

Apa yang bisa Anda pelajari dari artikel ini?

1. Apa saja komponen penyusun harga tiket pesawat?

 

2. Benarkah tiket pesawat Indonesia termasuk yang paling mahal di dunia?

3. Apa dampak harga tiket pesawat yang mahal?

4. Mungkinkah harga tiket pesawat di Indonesia dibuat lebih murah?

5. Bagaimana cara mendapatkan tiket pesawat murah?

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, transportasi udara masih mendominasi penggunaan ragam moda angkutan oleh wisatawan nasional pada Mei 2024, yakni sebesar 76,2 persen. Moda favorit wisatawan setelah pesawat terbang adalah angkutan laut (kapal) yang sebesar 15,9 persen dan disusul kemudian angkutan darat (kendaraan pribadi, bus, dan kereta api) sebesar 7,9 persen.

Mengutip laman PT Angkasa Pura II (Persero), salah satu alasan transportasi dengan pesawat terbang menjadi pilihan favorit masyarakat adalah kecepatan waktu tempuh dibandingkan moda transportasi lainnya untuk tujuan jarak jauh. Sementara itu, berdasarkan laman Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, pesawat terbang disebut sebagai moda transportasi paling aman dengan angka kecelakaan paling rendah dibandingkan moda lainnya. Namun, bagaimana dengan ongkosnya?

https://cdn-assetd.kompas.id/g9GFgTRDxF8ExUiuybyIHPJ8toA=/1024x750/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F07%2F16%2Fd78e92a2-34a9-4374-8215-e3b0f1e6ce2b_png.png

Apa saja komponen penyusun harga tiket pesawat?

Selain harga bahan bakar avtur, komponen lain yang membentuk harga tiket pesawat tentu saja Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Komponen lainnya yang turut membentuk harga tiket adalah iuran wajib asuransi Jasa Raharja dan retribusi bandara atau diistilahkan sebagai pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U).

Di luar komponen tersebut, menurut Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia Alvin Lie, ada faktor ”penyumbang” harga tiket pesawat di Indonesia. Hal itu antara lain desain gedung terminal bandara yang megah dan mewah, tetapi biaya pembangunan dan perawatannya dibebankan kepada penumpang dalam PJP2U. Ada pula biaya-biaya ”titipan” dalam harga avtur, seperti throughput fee atau pungutan tiap distribusi avtur oleh pengelola bandara.

Tarif angkutan udara juga menjadi salah satu faktor penyumbang inflasi. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen diatur pemerintah adalah sigaret kretek mesin (SKM) dan tarif angkutan udara. Pada Juni 2024, SKM dan tarif angkutan udara mengalami inflasi sebesar 0,12 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen.

Benarkah tiket pesawat Indonesia termasuk yang paling mahal di dunia?

Berawal dari unggahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di akun Instagram miliknya, Kamis (11/7/2024), ia menyebutkan, dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan negara berpenduduk tinggi, harga tiket penerbangan Indonesia jadi yang termahal kedua setelah Brasil. Oleh karena itu, efisiensi biaya penerbangan dan penurunan harga tiket pesawat akan diupayakan pemerintah.

Membaca kembali Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Formulasi Perhitungan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, dijelaskan bahwa ada faktor biaya pokok dalam penyusunan tarif batas atas. Biaya pokok terdiri atas dua macam, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Biaya langsung masih dibagi lagi menjadi biaya operasi langsung tetap dan biaya operasi langsung variabel. Biaya operasi langsung tetap terdiri dari biaya penyusutan atau sewa pesawat; gaji tetap kru; gaji tetap teknisi; serta biaya pelatihan kru dan teknisi. Adapun biaya operasi langsung variabel berupa biaya pelumas, bahan bakar, tunjangan kru, overhaul atau pemeliharaan, jasa kebandarudaraan, jasa navigasi penerbangan, jasa ground handling penerbangan, dan jasa katering.

Lantas, apa saja biaya tidak langsung? Berdasarkan aturan tersebut, biaya tidak langsung merupakan biaya yang terjadi atau timbul untuk menunjang kegiatan badan usaha angkutan udara niaga yang tidak berhubungan atau berkaitan secara langsung dengan operasionalisasi pesawat udara, yaitu biaya organisasi dan biaya pemasaran.

https://asset.kgnewsroom.com/photo/pre/2024/04/02/18b4a185-6610-4375-a00f-38cdfb312040_gif.gif

Apa dampak harga tiket pesawat yang mahal?

Apabila harga tiket mahal atau melampaui daya beli masyarakat, hal itu tentu saja akan menurunkan minat masyarakat bepergian dengan pesawat terbang, khususnya bagi mereka para pelancong. Mereka akan memilih moda transportasi lain yang lebih murah, seperti kereta api, bus, atau kapal laut.

Menurut perhitungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, harga tiket berhubungan langsung dengan pariwisata karena proporsi komponen tiket hampir 40 persen dalam sebuah perjalanan.

Tingginya harga tiket pesawat sudah dikeluhkan sejak 2019 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2014-2019 Arief Yahya. Menurut dia kala itu, tiket pesawat yang mahal menyebabkan industri pariwisata Indonesia lesu. Hampir semua destinasi wisata di Indonesia membutuhkan akses pesawat. Jika pemerintah tak segera bertindak menurunkan tarif pesawat, industri pariwisata Indonesia terancam kolaps.

Ia mengatakan, maskapai penerbangan yang menaikkan harga tiket berdasarkan batas atas memberikan dampak yang buruk. Ia mengilustrasikan, jika harga tiket naik 20 persen, permintaan akan turun 20 persen. Jika harga naik 50 persen, permintaan akan turun 50 persen.

Mungkinkah harga tiket pesawat di Indonesia dibuat lebih murah?

Setidaknya, ada lima langkah untuk merealisasikan rencana tersebut. Pertama, efisiensi operasi biaya pesawat. Kedua, pembebasan bea masuk dan pembukaan larangan terbatas barang impor tertentu. Ketiga, perhitungan ulang skema tarif. Keempat, evaluasi pendapatan kargo. Kelima, insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Oleh karena itu, pemerintah tengah membentuk Komite Supervisi Harga Tiket Angkutan Penerbangan Nasional. Komite Supervisi Harga Tiket Angkutan Penerbangan Nasional itu merupakan lembaga yang akan menyusun rancangan efisiensi biaya penerbangan dan menurunkan harga tiket pesawat sesuai rencana pemerintah.

Namun, Alvin Lie menyangsikan efektivitas pembentukan komite tersebut. Ia menilai hanya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengetahui kemampuan komite tersebut.

”Masa jabatan beliau (Luhut Binsar Pandjaitan) hanya tinggal tiga bulan. Kalaupun komite ini bisa kerja supercepat berdasarkan kondisi dan data akurat juga faktual, solusinya butuh koordinasi lintas kementerian. Apakah rentang waktunya realistis?” tutur Alvin.

Bagaimana cara mendapatkan tiket pesawat murah?

Cari ”musim sepi”. Alvin berpendapat, siklus penanggalan perlu dipahami. ”Tentukan destinasi dan pelajari siklus ramai-sepinya destinasi. Dalam pariwisata, terminologinya high season-low season,” ujarnya.

High season alias musim ramai biasanya terjadi pada masa-masa berlibur, ketika mayoritas masyarakat tak bekerja. Hal ini bisa terjadi kala libur hari raya dan libur sekolah anak. Sebaliknya, low season mengacu pada penanggalan normal, ketika mayoritas masyarakat tak berlibur.

Cara lainnya, lanjut Alvin, pesan tiket jauh-jauh hari dari saat keberangkatan. Cara ini akan lebih menguntungkan karena harga tiket lebih murah. Biasanya, tiket 2-6 bulan, bahkan setahun sebelumnya, bisa membantu menekan anggaran biaya tiket.

Harga tiket pergi-pulang cenderung lebih rendah dibandingkan harga sekali perjalanan. Sejumlah negara juga mensyaratkan agar para penumpang memiliki tiket penerbangan pulang atau lanjutan keluar dari negara tersebut. Jadi, membeli tiket pergi-pulang sekaligus menjadi lebih murah.

  Kembali ke sebelumnya