Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Elektabilitas Eman-Dena Paling Kuat di Pilbup Majalengka
Tanggal 26 September 2024
Surat Kabar Media Indonesia
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi II
Isi Artikel CALON Bupati dan Calon Wakil Bupati Majalengka Nomor Urut Satu, Eman Suherman - Dena Muhamad Ramdhan merupakan kandidat yang punya elektabilitas paling tinggi. Hal itub terungkap dalam survei yang digelar Indikator Politik. Dalam survei yang diadakan antara 8-13 September itu, Eman-Dena menempati posisi teratas dengan elektabilitas 54,8%. Sementara kandidat lawan, paslon nomor urut dua, Karna Sobahi - Koko Suyoko hanya memiliki elektabilitas 33,7%. Hal itu berarti, Eman - Dena dan Karna-Koko mempunyai selisih elektabilitas yang cukup jauh yaitu 21,1%. "Jadi, kang Dena punya basis, dan ketika digabung dengan pak Eman yang juga punya basis itu cenderung bertambah jadi 54,8%," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof Burhanudin dalam rilis terbaru survei Indikator Politik, Rabu (25/9). "Sementara untuk Pak Karna dan Koko itu belum tampak ya sinergi positifnya yaitu hanya 33,7%," sambungnya. Burhanudin menerangkan, faktor kedua paslon mempunyai selisih elektabilitas yang cukup jauh, karena variabel 'citra personal'. Sebab jika dilihat dalam variabel citra personal, Eman Suherman lebih unggul ketimbang Karna Sobahi. "Tingkat perhatian pada rakyat itu lebih unggul yaitu 72,0%, Jujur dan bisa dipercaya 68,5% itu juga lebih unggul. Termasuk bersih dari korupsi juga unggul yakni 51,7%, meskipun Pak Eman tidak dominan sekali, tetapi selisihnya 10% dengan pak Karna yang hanya 41%," terangnya. "Tegas dan berwibawa itu juga selisih tipis 71,3%, mampu memimpin Majalengka 74,6% juga sedikit lebih unggul, meskipun tidak signifikan," sambungnya. Maka demikian, Burhanudin menerangkan, variabel tersebut punya pengaruh besar terhadap elektabilitas paslon. Mengingat, masyarakat akan cenderung memilih kandidat yang mempunyai kualitas dan citra personal yang baik. "Jadi itu penjelasannya ya, kenapa Pak Eman lebih unggul, karena kualitas personalnya per hari ini dipersepsikan lebih positif ketimbang pak Karna," pungkasnya. (Z-1)
  Kembali ke sebelumnya