Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Debat Perdana Pilkada Banten, Tawaran Solusi atau Janji Manis
Tanggal 14 Oktober 2024
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi II
Isi Artikel

Airin-Ade dan Andra-Dimyati akan beradu gagasan atau normatif dalam debat perdana Pilkada Banten 2024.

TANGERANG, KOMPAS — Visi misi dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten tentang kesejahteraan dan pembangunan akan dikupas dalam debat perdana. Kedua pasangan, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, diharapkan menawarkan solusi atau langkah konkret, bukan formalitas semata.

Pasangan Airin dan Ade serta pasangan Andra dan Dimyati akan beradu gagasan dalam debat perdana pada Rabu (16/10/2024). Debat mengambil tema Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Akselerasi Pembangunan Berkeadilan.

Baca Berita Seputar Pilkada 2024
Baca Berita Seputar Pilkada 2024
Pahami informasi seputar Pilkada 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.

Kunjungi Halaman Pilkada 2024

 

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Komisi Pemilihan Umum Banten Akhmad Subagja mengatakan, secara keseluruhan akan berlangsung tiga kali debat dalam Pilkada Banten 2024. Dua debat berikutnya akan berlangsung pada 6 November dan 20 November 2024.

”Panelis debat dari unsur akademisi, masyarakat, dan kalangan profesional pegiat pemilu. Mereka akan menggali visi misi pasangan calon sehingga warga bisa menilai atau memantapkan pilihan,” ucap Akhmad pada Senin (14/10/2024).

Kedua pasangan itu mengusung sejumlah isu strategis terkait tema debat pertama dalam visi misinya. Pasangan nomor urut 1 Airin dan Ade dengan slogan Banten Maju Bersama menyoroti masalah kurang maksimalnya birokrasi, kesenjangan akses pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat, serta ketimpangan pembangunan dan daya saing ekonomi yang belum kompetitif.

Baca juga: Banten Menanti Pemimpin yang Memajukan Tanah Para Jawara

Pesaingnya, pasangan nomor urut 2, Andra dan Dimyati, dengan slogan Banten Maju, Adil Merata Tidak Korupsi, menyoal timpangnya infrastruktur dan konektivitas, pendidikan dan keterampilan, ekonomi dan ketenagakerjaan dengan tingginya pengangguran di daerah industri. Pasangan yang diusung koalisi gemuk ini juga ingin mengentaskan tidak meratanya akses kesehatan dan pelayanan publik, serta korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Secara terpisah, Andra menyampaikan tidak ada persiapan khusus untuk debat perdana. Dirinya dan Dimyati mengikuti setiap tahapan berdasarkan visi misi.

”Tidak perlu ada kejutan. Gagasan kami dan pasangan nomor urut 1 sudah bisa diakses seluruh masyarakat karena dibuka oleh KPU Banten,” ujar Andra.

Baliho politisi di salah satu bagian Kota Serang, Banten, Rabu (31/7/2024). Baliho tersebut dipasang dari gang permukiman hingga jalan umum.

FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Baliho politisi di salah satu bagian Kota Serang, Banten, Rabu (31/7/2024). Baliho tersebut dipasang dari gang permukiman hingga jalan umum.

Problem Banten ini, kan, jawara pengangguran, kemiskinan, tidak bahagia, dan lainnya.

Macan kertas

Airin-Ade dan Andra-Dimyati diharapkan menawarkan solusi atau langkah konkret. Sebab, akar permasalahan Banten sudah terpampang jelas selama 24 tahun berdiri.

Masalah kesejahteraan dan pembangunan, misalnya, tergambar dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Banten tentang Provinsi Banten Dalam Angka Tahun 2024. Wilayah berpenduduk 12,31 juta jiwa ini memiliki pekerjaan rumah mengentaskan rakyat dri kemiskinan yang mencapai 6,17 persen. Kabupaten Pandeglang memiliki kemiskinan tertinggi (9,27 persen) dan Kota Tangerang Selatan dengan kemiskinan terendah (2,57 persen).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Banten juga berada pada angka 75,77. Angka harapan lama sekolah sudah mencapai 13,09 tahun, tetapi rata-rata lama sekolah masih 9,15 tahun.

Baca juga: Kepingan Potret Kemiskinan Banten, Yatno dan Dika Bertumpu di Rumah Singgah

Pengamat politik Ahmad Sururi menyebutkan, visi misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur bagus di atas kertas. Secara konsep, mereka menggambarkan problem Banten selama 24 tahun berdiri.

”Problem Banten ini, kan, jawara pengangguran, kemiskinan, tidak bahagia, dan lainnya. Lantas apa, Airin-Ade dan Andra-Dimyati harus punya langkah konkret. Bawa perubahan buat Banten ke arah lebih baik. Tidak jadi macan kertas. Artinya, tidak mampu dilaksanakan, terlalu utopis, tidak membumi sesuai kondisi riil hari ini,” kata Ahmad.

Sebagai contoh, janji kampanye memperbaiki jalan desa dan mengikis ketimpangan pembangunan wilayah selatan dan utara hendaknya berangkat dari evaluasi program yang telah berjalan selama ini. Bukan selalu dimulai dari nol karena berpotensi hanya akan mengulangi hal yang sama saja.

Suasana aktivitas warga di salah satu pusat perekonomian Kota Serang, Banten, Rabu (31/7/2024).

FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Suasana aktivitas warga di salah satu pusat perekonomian Kota Serang, Banten, Rabu (31/7/2024).

Ahmad menekankan, apa yang ditinggalkan pemimpin terdahulu semestinya dievaluasi. Hal itu bisa jadi berlanjut atau diperbaiki. Bukan dihapus jejaknya sehingga Banten hanya jalan di tempat.

”Problem klasik itu-itu saja. Sekarang saatnya belanja strategi, formula mengentaskan kemiskinan, ketimpangan, yang konkret-konkret saja,” ujar Ahmad.

Pengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Ail Muldi, juga mengutarakan hal serupa. Pasangan calon sudah bagus dalam janji kampanye, tetapi lemah dalam menawarkan solusi masalah yang mendera Banten selama berpuluh tahun.

”Sampai hari ini belum berbicara tentang masalah. Cuma menawarkan program yang semua orang bisa. Padahal, saat ini kebutuhannya menjawab masalah. Bagaimana kelompok masyarakat mendapatkan manfaat dari terjawabnya masalah,” tutur Ail.

 
  Kembali ke sebelumnya