Judul | KODE ETIK DPR Charles: Tetap Fokus di Masalah |
Tanggal | 18 September 2015 |
Surat Kabar | Kompas |
Halaman | - |
Kata Kunci | |
AKD |
- Pimpinan - Mahkamah Kehormatan Dewan |
Isi Artikel | JAKARTA, KOMPAS — Pengadu perkara pelanggaran kode etik yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Charles Honoris, mengingatkan Mahkamah Kehormatan Dewan untuk tetap fokus pada inti masalah, yaitu kehadiran delegasi DPR dalam jumpa pers politik bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada 3 September lalu, di New York, Amerika Serikat. Pasalnya, tindakan itu yang diduga melanggar etika. "Jangan sampai isu anggaran, urusan investasi dengan fasilitator, dan lain sebagainya mengalihkan dari isu utama, yaitu kehadiran pimpinan DPR pada jumpa pers Donald Trump. Itu yang harus diusut dan jangan dibelokkan ke mana-mana," ujar Charles Honoris, anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Kamis (17/9). Ia berharap MKD tetap bisa menjalankan tugasnya secara independen dan profesional. Klarifikasi anggaran Kemarin, MKD mengklarifikasi penggunaan anggaran dalam kunjungan kerja delegasi DPR ke AS tanggal 29 Agustus sampai 12 September lalu. Ada dua jadwal dalam kunjungan kerja itu, yakni menghadiri Konferensi Pimpinan Parlemen Tingkat Internasional ke New York pada 29 Agustus-4 September serta kunjungan muhibah ke Los Angeles, San Francisco, dan Washington D.C pada 7-13 September. Ada jeda waktu selama tiga hari sebelum rombongan delegasi melanjutkan kunjungan ke agenda kedua. Dalam jeda waktu itu, menurut Ketua MKD Surahman Hidayat, anggota DPR turut dibiayai anggaran dari Setjen DPR. Namun, menurut dia, hal itu tak masalah. (AGE) Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 September 2015, di halaman 2 dengan judul "Charles: Tetap Fokus di Masalah". |
Kembali ke sebelumnya |