Judul | Pancasila Bukan Ideologi yang Dipaksakan |
Tanggal | 11 Januari 2017 |
Surat Kabar | Suara Pembaruan |
Halaman | 4 |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi I - Komisi II - Komisi III - Komisi X |
Isi Artikel | [JAKARTA] Ketua Umum DPPPDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menegaskan Pancasila bukan suatu ideologi yang dipaksakan oleh Bung Karno tapi Pancasila adalah nilai-nilai luhur, norma, tradisi, dan cita-cita bangsa Indonesia sejak masa lalu "Pancasila bukan ditemukan oleh Soekarno tapi Soekarno menggali Pancasila dari nilainilai luhur bangsa Indonesia yang sudah hidup di masyarakat sejak lama," kata Megawati Soekarnoputri ketika menyampaikan pidato politiknya pada peringatan ulang tahun ke-44 PDI-P di Jakarta, Selasa (10/1). Peringatan ulang tahun ke-44 PDI-P tersebut dihadiri Presiden JokoWidodo,Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, sejumlah ketua umum partai politik, serta pengurus dan kader PDI-P. D i a m e n e g a s k a n , Pancasila bukan suatu ideologi yang dipaksakan oleh Bung Karno atau pendiri bangsa lainnya, tapi Pancasila adalah nilai-nilai luhur, norma, tradisi, dan cita-cita bangsa Indonesia sejak masa lalu. Presiden kelima Republik Indonesia ini menjelaskan, Pancasila berisi prinsip dasar, yang selanjutnya diterjemahkan dalam konstitusi dan menjadi penuntun sekaligus rambu dalam membuat norma-norma sosial politik. Produk kebijakan politik, kata dia, tidak boleh bersifat apriori, bahkan harus merupakan keputusan demokratis berdasarkan musyawarah mufakat. "Pancasila sebagai jiwa bangsa, tidak memiliki sifat totaliter dan tidak boleh digunakan sebagai 'stempel legitimasi kekuasaan'," katanya. Menurut Megawati, Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipasif, dan mampu menjadi bintang penuntun dan penerang bagi bangsa Indonesia. Pancasila, kata dia, selalu relevan dalam menghadapi setiap tantangan yang sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, serta dinamika aspirasi rakyat. Menu r u t d i a , aga r Pancasila tidak kaku dan keras dalam merespon keaktualan problematika bangsa, maka instrumen implementasinya pun harus dijabarkan secara lebih nyata, tanpa bertentangan dengan filosofi pokok dan kepribadiaan bangsa. Megawati juga mengajak seluruh warga negara Indonesia yang selalu setia kepada Pancasila, untuk bangkit membelanya di tengah maraknya kekuatan intoleran. Intoleran Dalam kesempatan itu, Megawati meminta agar Jokowi dan Jusuf Kalla tak takut untuk menjalankan tugasnya sebab PDI-P akan selalu tegak berdiri bersama pemerintah, termasuk menghadapi maraknya ancaman atas kebhinekaan belakangan ini. PDI-P selalu ikut dan berdiri kokoh menjaga jalannya pemerintah yang terpilih secara konstitusional.Apalagi terhadap merebaknya kelompok intoleran yang berusaha memaksakan kehendak. "Jadi kalau ada yang macem-macem itu, Pak Presiden dan Pak Wapres, panggil saja kita," kata Megawati. [MJS/Ant/H-12] |
Kembali ke sebelumnya |