Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul Sabu asal China Disita
Tanggal 07 Februari 2018
Surat Kabar Kompas
Halaman 15
Kata Kunci
AKD - Komisi IX
Isi Artikel   Penyelundupan sabu dilakukan dengan beragam modus di sejumlah daerah. Di Palembang,   pengedar dibekuk dengan bukti 20 kilogram sabu. Di Jateng, ada modus baru peredaran sabu. PALEMBANG, KOMPAS – Polisi mengungkap penyelundupan 20 kilogram sabu di Palembang, Selasa (6/2). Tiga pengedar ditangkap, satu di antaranya ditembak karena berusaha kabur. Pengungkapan kasus narkoba ini termasuk salah satu yang terbesar di Sumatera Selatan. Kepala Kepolisian Daerah Sumsel Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan, penangkapan ketiga tersangka dilakukan di Palembang. ”Diduga, sabu akan diedarkan di Palembang,” kata Zulkarnain. Ketiga pelaku itu adalah MH (48), LW (37), dan RH (22).   Hingga Selasa malam, polisi masih mendalami kasus itu. Kuat dugaan, sabu berasal dari China yang dikirim melalui Malaysia, dan masuk ke Indonesia lewat Medan dan Aceh. Hal itu tergambar dari bungkus sabu, yakni kemasan teh dari China. ”Dalam beberapa kasus, pengemasan seperti ini sering terjadi. Barangkali kasus yang terungkap itu berasal dari jaringan yang sama,” ungkap Zulkarnain. Pada 29 Desember 2017, Polda Sumsel juga mengungkap peredaran 5,6 kilogram sabu dan ekstasi jenis baru sebanyak 3.000 butir. Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Komisaris Besar R Juni menuturkan, pengungkapan kasus ini membuktikan bahwa Palembang tidak hanya dijadikan sebagai tempat pelintasan jaringan narkoba, tetapi juga sudah menjadi pasar. Adapun peredaran narkoba di Jawa Tengah kini menyasar ke desa-desa dengan modus distribusi baru. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng membekuk pengedar di Desa Kopeng, Kabupaten Semarang, yang mengemas sabu dengan bungkus permen. Tersangka ER (28) alias John dibekuk di kamar indekos dekat Taman Wisata Kopeng, Jumat (2/2), sekitar pukul 14.15. Barang bukti yang disita berupa 1,1 kilogram sabu berkualitas premium, yang diduga buatan China dan bernilai sekitar Rp 1,65 miliar. Kepala BNNP Jateng Brigadir Jenderal (Pol) Tri Agus Heru mengungkapkan, sabu dikemas dalam bungkus permen seberat 1 gram. ER mengaku barang bukti 1,1 kilogram sabu, sisa dari total 4 kilogram sabu yang dimilikinya. Sisa sabu diedarkan dalam sebulan terakhir ke desa-desa dan pinggiran Kabupaten Semarang, Salatiga, dan Boyolali. (KRN/RAM/NSA)
  Kembali ke sebelumnya