Isi Artikel |
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Anak anak PAUD mendapat penjelasan tentang sejumlah patung yang ditampilkan dalam pameran Menandai Indonesia di Jogja Gallery, Yogyakarta, Rabu (10/1). Selain untuk mengenalkan dunia seni, kegiatan tersebut juga untuk menumbuhkan semangat nasionalisme pada anak-anak.
JAKARTA, KOMPAS – Pendidikan pra-SD satu tahun yang menyasar anak usia dini umur 5-6 tahun diharapkan bisa dilaksanakan di semua daerah mulai 2019. Pendidikan pra-SD ini untuk memastikan anak-anak mendapatkan layanan pendidikan anak usia dini terstruktur yang berkualitas minimal satu tahun sebelum berpindah jalur ke SD.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harris Iskandar, di Jakarta, Kamis (8/2), mengatakan, peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan anak usia dini (PAUD) telah masuk dalam program prioritas pendidikan nasional, mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017. Indonesia menjamin setiap anak perempuan dan laki-laki mendapatkan akses pengasuhan PAUD.
”Indonesia harus memenuhi komitmen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Anak-anak usia dini harus dipastikan memperoleh akses terhadap perkembangan, perawatan, dan pendidikan pra-SD yang bermutu untuk menjamin kesiapan memasuki pendidikan dasar,” papar Harris.
Soal pendidikan pra-SD, ujarnya, masih disiapkan petunjuk teknis dalam peraturan menteri yang sedang disusun. Tahun depan diharapkan pemerintah kota/kabupaten sudah siap mendukung implementasi dan anggaran untuk pra-SD.
Peran keluarga
Direktur Pembinaan PAUD Kemdikbud Ella Yulaelawati menambahkan, meski nanti pra-SD menjadi salah satu program yang harus dapat dilaksanakan di semua daerah, PAUD bagi anak di bawah usia 5-6 tahun tetap penting. Sejak anak usia nol tahun, layanan PAUD harus diberikan dengan mengoptimalkan peran keluarga.
Ella mengatakan, akses ke layanan PAUD terus meningkat. Saat ini lebih dari 74 persen anak usia dini terdata di PAUD. Ada sekitar 6,2 juta anak usia dini yang belum terlayani PAUD.
Layanan PAUD, ujar Ella, diharapkan tersedia di semua desa. Namun, hingga tahun lalu baru sekitar 70,5 persen desa yang memenuhi program satu desa satu PAUD. Terdata 56.739 desa dari total 80.476 desa yang punya PAUD.
Penyediaan layanan PAUD di banyak daerah beragam. Di Kota Surabaya, Jawa Timur, misalnya, layanan PAUD ditetapkan satu PAUD di tiap RW. Sebaliknya, di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal, ketersediaan layanan PAUD masih menjadi persoalan.
(ELN)
|