Isi Artikel |
TIM panahan Indonesia masih mengalami kendala dalam persiapan menuju Asian Games 2018. Meskipun Invitation Tournament 2018 yang merupakan test event Asian Games 2018 sudah berjalan, hingga menjelang hari terakhir pertandingan, peralatan yang baru belum juga diterima.
Akibatnya, mereka harus menggunakan peralatan lama. Menurut pelatih kepala timnas panahan, Denny Trijanto, hal itu memengaruhi performa anak-anak asuhnya saat pertandingan.
"Beberapa atlet bahkan sudah berkorban untuk membeli busur dan panah dengan menggunakan uang saku mereka," ujar Denny.
"Janji saya waktu itu satu emas di Asian Games. Saya yakin mereka bisa dapat emas asalkan ada komitmen pemerintah. Sebab untuk menjadi juara itu diperlukan fisik, taktik, mental yang kemudian disempurnakan dengan adanya peralatan," lanjutnya.
Dalam menanggapi hal tersebut, Deputi IV Bidang Prestasi Olahraga Kemenpora, Mulyana, mengatakan dana pelatnas tim panahan memang belum cair. Adanya revisi pada proposal khususnya detail-detail anggaran dan peralatan menjadi penyebab anggaran tersebut belum dapat dicairkan.
Meski demikian, Mulyana memastikan anggaran sudah dapat diterima maksimal pekan depan. Menurut Mulyana, jika anggaran sudah cair, pengurus cabor berkewajiban menyalurkannya ke atlet, baik honor, akomodasi, peralatan, maupun dana try out dan training camp.
"Perpani itu kan ada revisi anggaran dan peralatan karena itu harus ditandatangani lagi, tetapi enggak ada yang bisa tanda tangan kecuali Ketua Umum, Titiek Soeharto, yang kemarin sedang umrah. Sekarang prosesnya sendiri sudah masuk SPM (Surat Perintah Membayar berarti sudah masuk ke KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara), mungkin minggu ini mudah-mudahan sudah bisa keluar karena sekarang itu tinggal tunggu SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)," pungkas Mulyana
Sementara itu, Ketua Kontingen atau Chief de Mission (CdM) Asian Games, Komjen Syafruddin, menegaskan akan membantu tim panahan agar mereka segera mendapatkan peralatan yang masih kurang. Syafruddin melanjutkan, di masa depan pihaknya akan terus menampung segala keluhan dan kendala.
"Saya akan mengejar pihak-pihak yang berkaitan dengan persiapan peralatan karena itu sudah menjadi tugas kami," pungkasnya.
Akan disempurnakan
Indonesia ialah tuan rumah penyelenggara Asian Games 2018. Pelayanan terhadap atlet dan delegasi dari negara lain menjadi hal paling krusial. Karena itu, menjelang Asian Games, persiapan arena dan wisma atlet akan terus disempurnakan untuk meminimalkan keluhan.
Direktur Wisma Atlet dan Service, Tri Ananta Andrewan, mengatakan masukan dari mereka akan diakomodasi dengan baik hingga satu bulan menjelang penyelenggaraan. "Wisma atlet ialah perkampungan para atlet sehingga ke depannya kami akan upayakan semua fasilitas tersedia, contohnya perpustakaan, fitness centre, dan juga usaha kecil menengah untuk menjual produk-produk handy craft asli dari Indonesia. Kemudian ice maker akan kami siapkan," jelas Tri.
(R-3)
|