Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul LOGISTIK - Pemerintah Jamin Harga Beras Stabil Sebelum Ramadhan
Tanggal 06 Maret 2018
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi IV
- Komisi VI
Isi Artikel   KOMPAS/MUKHAMMAD KURNIAWAN Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso (ketiga dari kiri) memperlihatkan beras impor ke Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti di gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (27/2) pagi. Pemerintah memastikan seluruh beras yang diimpor Perum Bulog bulan ini masuk ke gudang agar tidak merusak harga gabah saat panen sekarang ini. SOLO, KOMPAS — Pemerintah menargetkan harga beras sudah stabil sebelum memasuki bulan Ramadhan. Untuk itu, pemerintah siap menggerojok beras ke pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. ”Kami segera akan menggerojok pasar dengan beras dan bukan lagi masuk di dalam seperti operasi (pasar), melainkan beras kami masukkan semua agar masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan dan seterusnya harga tidak naik-turun dan membebani masyarakat,” kata Enggartiasto Lukita di sela-sela kunjungan kerja di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (6/3). Enggartiasto mengatakan, pemerintah tidak membatasi stok beras yang akan dikucurkan ke pasar. Pihaknya memastikan, berapa pun kebutuhan beras akan dipenuhi sehingga tidak ada ruang untuk spekulasi. ”Stok nasional kita masih siap,” katanya. KOMPAS/MUKHAMAD KURNIAWAN Pekerja memasukkan beras impor asal Thailand dan Vietnam di gudang Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (27/2). Sampai akhir Februari 2018, sebanyak 261.000 ton beras impor dijadwalkan tiba di Indonesia. Menurut Engggartiasto, harga beras akan terus berangsur turun dan kembali normal karena sudah memasuki panen raya. Petani tidak perlu khawatir karena hasil panen pasti akan diserap Bulog. ”Petani pasti tidak akan dirugikan. Jadi, jangan ada kekhawatiran apa pun,” katanya. Kepala Perum Bulog Sub-Divisi Regional III Solo Titov Agus Sabelia mengatakan, Bulog Subdivre III Solo telah mulai menyerap hasil panen sebanyak 300-500 ton beras per hari pada Maret ini. Total beras yang sudah diserap mencapai 2.000 ton. ”Dengan penyerapan sejumlah itu, stok untuk Solo sangat cukup. Sebulan nanti bisa menyerap 12.000-15.000 ton,” katanya. Menurut Titov, pihaknya akan memaksimalkan penyerapan beras dari hasil panen raya musim tanam I. Secara bertahap penyerapan beras akan dioptimalkan hingga mencapai 1.500-2.000 ton per hari. Pihaknya memastikan beras impor tidak akan masuk ke Solo karena untuk memenuhi kebutuhan stok sudah dapat dipenuhi dari panen padi di daerah-daerah sekitar Solo. PRAYOGI DWI SULISTYO UNTUK KOMPAS Tumpukan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Sejak 2010, pola konsumsi pangan pokok di Indonesia selain beras nyaris hilang. Titov menambahkan, hingga saat ini Bulog Solo terus melakukan operasi pasar. Operasi pasar beras kualitas medium dijadwalkan berlangsung hingga akhir Maret. ”Hingga kini sudah 70 ton beras operasi pasar terserap masyarakat,” katanya. Salah satu pedagang beras di Pasar Legi, Tatik, mengatakan, harga beras berangsur turun. Harga beras kualitas medium dari Rp 12.000 per kg, kini turun menjadi Rp 11.000 per kilogram. ”Harga beras cenderung akan turun terus karena panen raya,” katanya.
  Kembali ke sebelumnya