Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul KEWIRAUSAHAAN - Dukungan untuk UMKM Terus Menguat
Tanggal 06 Maret 2018
Surat Kabar Kompas
Halaman -
Kata Kunci
AKD - Komisi VI
Isi Artikel   NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS Peluncuran Program Excelloka di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (6/3). Program itu merupakan pelatihan untuk percepatan pengembangan bisnis bagi para pelaku UMKM. JAKARTA, KOMPAS — Para pengusaha di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah terus mendapatkan dukungan untuk berkembang. Salah satu bentuk dukungan itu adalah dengan adanya pelatihan kewirausahaan yang berkelanjutan. Hal itu mampu membantu pengembangan bisnis para pengusaha pada sektor tersebut yang biasanya minim pengetahuan berwirausaha dan akses terhadap keuangan. Hari Selasa (6/3), Exellence Asia, usaha rintisan binaan dari IDX Incubator yang bergerak pada jasa pelatihan bagi perusahaan dan individu meluncurkan program Excelloka. Program itu merupakan program pelatihan berkelanjutan tentang percepatan pengembangan usaha untuk menyasar para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) Exellence Asia Viktor Yanuar mengatakan, inisiatif dari program ini bermula dari pandangannya terhadap faktor sumber daya manusia (SDM), pengelolaan bisnis, dan akses terhadap keuangan yang masih rendah pada sektor UMKM. NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS Co-Founder dan Chief Executive Officer Exellence Asia Viktor Yanuar. ”Kami melihat sektor UMKM itu lemah pada faktor sumber daya manusia dan akses pendanaan. Hal itu berdampak pula pada kurangnya pengelolaan bisnis yang membuat usaha mereka tidak berkembang. Maka, kami ingin membuat program berkelanjutan,” kata Viktor, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa pagi. Pada 2013, Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, ada lebih dari 57,8 juta UMKM di Indonesia. Jumlah itu pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Kami melihat sektor UMKM itu lemah pada faktor sumber daya manusia dan akses pendanaan. Hal itu berdampak pula pada kurangnya pengelolaan bisnis yang membuat usaha mereka tidak berkembang. Maka, kami ingin membuat program berkelanjutan. Kepala IDX Incubator Irmawati Amran menilai, keberlanjutan program adalah kata kunci utama dalam pembinaan UMKM. Sektor usaha tersebut kebanyakan berkembang sendiri dan mempelajari pasar dengan cara terjun langsung ke dunia usaha. Ia mengharapkan, dengan adanya program itu UMKM bisa dapat lebih optimal dalam mengembangkan bisnisnya. ”Kuncinya ini ada pada keberlanjutan. Dengan keberlanjutan dan pendampingan, UMKM pasti bisa lebih maju,” kata Irmawati. NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS Kepala IDX Incubator Armawati Amran.  Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Bidang Koperasi, UMKM, dan Agribisnis Akhmad Syarbini mengatakan, adanya program itu turut mendukung pengembangan sektor usaha tersebut. Ia menilai, pelatihan itu yang jarang didapatkan sehingga para pengusaha di sektor tersebut kerap mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. ”Ini dukungan yang baik melihat potensi dari UMKM yang memang cukup besar,” kata Akhmad, seusai acara peluncuran di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa pagi. Bank Indonesia mencatatkan, sektor UMKM itu mampu menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dan memberikan sumbangan kepada produk domestik bruto (PDB) sebesar 57 persen. NINO CITRA ANUGRAHANTO UNTUK KOMPAS Jumpa pers dalam acara peluncuran program Excelloka di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (6/3). Viktor menyampaikan, program itu bakal disajikan dalam dua platform, yaitu daring (online) dan luring (offline). Program daring itu berupa modul-modul yang dapat diakses gratis melalui situs resmi program tersebut. Modul-modul gratis itu bertujuan agar program ini bisa terakses secara luas dan tidak terbatas di Jakarta saja. Sementara itu, program luring itu berupa kelas-kelas tatap muka selama setengah hari. ”Ini akan ada modul online yang bisa diunduh gratis. Itu untuk menjangkau kalangan lebih luas lagi, semisal mereka tidak bisa mengikuti kelas-kelas yang akan kami adakan nanti,” kata Viktor. Adapun materi-materi yang akan diberikan cukup beragam, dari pemasaran, hukum, pajak, pengelolaan keuangan, hingga aksesibilitas terhadap permodalan. Viktor mengatakan, secara umum target dari program itu adalah para pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Namun, untuk sementara, perhatian program itu difokuskan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ia menambahkan, secara simultan program itu juga bakal diinformasikan ke sembilan kota lain, yaitu Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Palembang, dan Makasar. ”Pertimbangan dipilihnya kota-kota itu adalah majunya sektor UMKM di kota-kota tersebut,” kata Viktor. Ia menargetkan, dalam waktu delapan bulan, 1.500 pelaku usaha yang mengikuti program itu bisa merasakan percepatan dalam bisnisnya. (DD16)
  Kembali ke sebelumnya