Isi Artikel |
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Kawasan industri JIIPE Gresik, Jawa Timur
JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Perindustrian menargetkan 13 kawasan industri yang tengah dibangun pemerintah bisa menyerap investasi pada 2018 hingga Rp 250,7 triliun. Investasi itu diharapkan dapat menggulirkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Pada 2018, nilai investasi yang bisa ditarik dari 13 kawasan industri mencapai Rp 250,7 triliun,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya yang diterima Sabtu (10/3). Airlangga mengatakan itu di sela-sela menemani presiden meresmikan Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, Jumat (9/3).
Sejak 2014, pemerintah mencanangkan pembangunan 13 kawasan industri di seluruh Indonesia hingga 2019. Airlangga mengatakan, kawasan industri itu bisa diharapkan memeratakan ekonomi di daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
13 kawasan industri itu adalah Kawasan Industri (KI) Morowali di Sulawesi Tengah, KI Sei Mangkei di Sumatera Utara, KI Bantaeng di Sulawesi Selatan, KI JIIPE di Jawa Timur, KI Kendal di Jawa tengah, KI Wilmar Serang di Banten, KI Dumai di Riau, KI Konawe di Sulawesi Tenggara, KI Palu di Sulawesi Tengah, KI Bitung di Sulawesi Utara, KI Ketapang di Kalimantan Barat, KI Lhokseumawe di Aceh, dan KI Tanjung Buton di Riau.
“Sebanyak 10 kawasan industri ditargetkan terbangun hingga tahun 2019 sesuai program Nawacita. Saat ini, 10 kawasan industri baru sudah beroperasi. Bahkan, ada tiga tambahan kawasan industri yang menyusul selesai pembangunannya pada tahun 2018,” ujar Airlangga.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengatakan, pembangunan kawasan industri tersebut juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan antara Jawa dan luar Jawa. Pembangunan kawasan industri itu disesuaikan dengan lokasi geografis, potensi ekonomi, dan sumber daya alam di wilayah terkait. Seperti KI Morowali yang sengaja dibangun untuk mengembangkan industri feronikel karena daerah itu kaya akan potensi alam feronikel.
JIIPE
Salah satu kawasan industri yang baru saja selesai dibangun dan dioperasikan adalah JIIPE. Dari kawasan industri ini ditargetkan dapat menampung 183 perusahaan dari berbagai sektor industri dengan total investasi Rp 83,2 triliun.
Menurutnya, selain menarik investor, pembangunan kawasan industri diharapkan membawa efek berantai dalam 10 tahun ke depan dan membuka kesempatan lapangan pekerjaan yang cukup banyak. Kawasan industri di Gresik ini ditargetkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 500.000 orang, yang diharapkan didominasi dari masyarakat sekitar.
Pembangunan JIIPE merupakan kerja sama antara AKR Corporindo melalui anak usahanya, PT Usaha Era Pratama Nusantara dengan Pelindo III melalui anak usahanya, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia. Total investasi dalam pembangunan kawasan industri JIIPE ini sebesar Rp5 triliun sejak tahun 2012, dan akan menambah investasi sekitar Rp1,3 triliun untuk pengembangan fasilitas dermaga tahap kedua.
Area JIIPE terdiri atas kawasan industri 1.761 hektare (Ha), pelabuhan seluas 400 Ha, dan kawasan pemukiman berkonsep kota mandiri seluas 800 Ha. Sejumlah industri yang sudah masuk di JIIPE, antara lain pabrik kimia PT Clariant Indonesia, pabrik garam PT UnichemCandi Indonesia, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (Sari Roti), perusahaan pupuk PT Hextar Fertilizer Indonesia, serta perusahaan beton dan kontruksi PT Adhimix Precast Indonesia.
Kawasan Industri JIIPE telah diperkuat dengan pembangkit listrik berkapasitas 13 Megawatt sejak November 2017. Selain itu, didukung dengan Water Treatment Plant, jaringan pipa gas yang saat ini sudah terkoneksi dengan pipa gas Perusahaan Gas Negara (PGN), sistem telekomunikasi dengan fiber optik dan internet broadband, serta pelabuhan yang diharapkan dapat menurunkan biaya logistik dan biaya produksi.
“JIIPE merupakan model kawasan industri generasi ketiga, yaitu kawasan industri yang dilengkapi dengan infra dan suprastruktur yang andal dan terintegrasi seperti adanya pelabuhan, kawasan yang ramah lingkungan, serta inovatif menuju terwujudnya kota industri baru,” jelas Airlangga.
JIIPE sebagai salah satu kawasan industri yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional sesuai Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017, telah disiapkan beberapa klaster untuk industri berat, industri berbasis kelapa sawit (CPO), industri otomotif, serta industri kecil dan menengah (IKM).
Sanny mengatakan, JIIPE akan meningkatkan distribusi barang dari Jawa menuju kawasan Indonesia Timur. Dengan membangun pabrik di JIIPE, perusahaan yang bisa meningkatkan efisiensi dan menambah akses distribusi barang dan jasa ke kawasan Indonesia timur.
|