Judul | EKONOMI KREATIF - 96 Persen Industri Ekonomi Kreatif Belum Berbadan Hukum |
Tanggal | 16 Maret 2018 |
Surat Kabar | Kompas |
Halaman | - |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi IV - Komisi VI |
Isi Artikel | ELSA EMIRIA LEBA UNTUK KOMPAS Suasana diskusi media “Maker Fest Targetkan Produsen Lokal Menasional Hingga IPO”, di Jakarta, Jumat (16/3). Saat ini, Indonesia memiliki 8,2 juta pelaku industri sektor ekonomi kreatif. JAKARTA, KOMPAS – Sebanyak 96 persen industri kecil dan menengah sektor ekonomi kreatif belum berbadan hukum. Badan Ekonomi Kreatif berusaha menjangkau agar bisnis mereka lebih berkembang dengan pendekatan melalui sektor swasta. Strategi itu diterapkan karena Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai lembaga pemerintah nonkementerian tidak memiliki perwakilan di daerah. Adapun upaya memberdayakan industri kecil dan menengah (IKM) di daerah terkendala karena tidak semua pemerintah daerah (pemda) fokus mengembangkan industri kreatif. Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dalam diskusi media” Maker Fest Targetkan Produsen Lokal Menasional Hingga IPO”, di Jakarta, Jumat (16/3) menyatakan, saat ini terdapat 8,2 juta pelaku industri sektor ekonomi kreatif. “Namun, masih banyak yang kurang kesadaran pentingnya berbadan hukum,” kata Triawan. Padahal, dengan berbadan hukumnya sebuah industri, akses permodalan untuk mengembangkan industri akan diperoleh dengan lebih mudah. Menurut dia, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pelaku industri mendaftar agar berbadan hukum. Beberapa di antaranya mereka enggan membayar pajak dan memiliki pembukuan yang rapi. ELSA.EMIRIA Masih banyak juga pelaku industri yang belum sadar untuk mendaftar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas produk yang telah dibuat. Padahal, HAKI penting agar produk mereka tidak ditiru ketika mendapat respon bagus dari masyarakat. “Kurang dari 1 persen yang baru memiliki HAKI,” tuturnya. Adapun Triawan menduga masih banyak pelaku IKM yang belum terdata oleh pemerintah. Dengan terdatanya mereka, pendapatan domestik bruto (PDB) negara akan semakin meningkat. ELSA EMIRIA LEBA UNTUK KOMPAS Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf Berdasarkan data dari Bekraf, kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB adalah Rp 852,56 triliun tahun 2015 dan Rp 922,59 triliun tahun 2016. Ia meyakini, tahun 2017 telah mencapai Rp 1.000 triliun. Bekraf menargetkan kontribusi mencapai Rp 1.100 triliun pada tahun 2018. Tiga sebsektor ekonomi kreatif dengan pendapatan terbesar pada tahun 2016 adalah kuliner (41,40 persen), busana (18,01 persen), dan kerajinan tangan (15,4 persen). Oleh karena itu, Bekraf berusaha menjangkau pelaku industri yang belum berkembang maksimal melalui kerja sama pemberdayaan dengan pemda dan pelaku industri. Beberapa pemda telah menunjukkan komitmen penuh, seperti Provinsi DIY Yogyakarta, Bali, dan Kabupaten Bojonegoro di Jawa Timur. Bekraf juga menggandeng beberapa pebisnis untuk memberdayakan pelaku industri lokal. Kali ini, Bekraf bekerja sama dengan Maker Fest, sebuah gerakan pemberdayaan pelaku industri kecil dan menengah atau kreator lokal, yang didukung oleh Tokopedia. Tokopedia adalah sebuah perusahaan belanja daring asal Indonesia. Chairman Maker Fest 2018 dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, Maker Fest lahir karena berdasarkan pengalamannya membangun Tokopedia, ia menemukan banyak pelaku IKM yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Tokopedia telah memiliki sekitar 2,7 juta penjual. “Namun, masih banyak yang mentok di level IKM,” ujarnya. ELSA.EMIRIA Melalui Maker Fest 2018, diharapkan akselerasi pengembanga bisnis pelaku IKM dapat dilakukan dengan cepat. Program ini akan dilksanakan pada April-Desember 2018 di delapan kota. Kota-kota tersebut adalah Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Di setiap kota akan diselenggarakan kegiatan pembelajaran dan pelatihan. Para kreator lokal juga akan dapat berkonsultasi dengan pelaku usaha dan konsultan bisnis skala nasional. Tiga pelaku IKM terbaik akan dipilih dari setiap kota. Dari 24 pelaku itu, akan dipilih 10 finalis terbaik yang akan mempresentasikan bisnisnya di depan juri. Dari 10 finalis tersebut akan dipilih tiga juara yang akan memeroleh modal dan konsultasi bisnis. Triawan mengapresiasi upaya sektor swasta melalui Maker Fset 2018. Hanya saja, ia menilai tiga pemenang terpilih kurang cukup untuk mendorong pertumbuhan industri ekonomi kreatif Indonesia. “Kami akan terus bekerja sama dengan pebisnis dan sektor swasta lainnya,” katanya. Hulu ke hilir Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, mengatakan, IKM merupakan penggerak roda perekonomian Indonesia. Kontribusi IKM terhadap PDB menduduki peringkat kelima. Pengawasan dan pemantapan industri dari hulu ke hilir diperlukan, yaitu dari perolehan bahan baku hingga pengantaran barang ke tempat konsumen. ELSA EMIRIA LEBA UNTUK KOMPAS Suasana diskusi media “Maker Fest Targetkan Produsen Lokal Menasional Hingga IPO”, di Jakarta, Jumat (16/3). Saat ini, Indonesia memiliki 8,2 juta pelaku industri sektor ekonomi kreatif. Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Noor Iza menambahkan, pemerintah melalui Kemkominfo berusaha menyediakan layanan komunikasi dengan membangun jaringan serat optik nasional melalui proyek Palapa Ring ke seluruh 34 provinsi. “Diperkirakan proyek Palapa Ring bagian barat telah dapat beroperasi dan bagian tengah pertengahan tahun ini. Bagian timur Indonesia ditargetkan beroperasi tahun 2019,” tuturnya. Jalur komunikasi yang baik dinyatakan akan sangat mendukung pertumbuhan industri ekonomi kreatif. (DD13) |
Kembali ke sebelumnya |