Judul | EKSPOR-IMPOR - Produk Olahan Ayam Menembus Jepang |
Tanggal | 23 Maret 2018 |
Surat Kabar | Kompas |
Halaman | - |
Kata Kunci | |
AKD |
- Komisi IV - Komisi VI |
Isi Artikel | BOGOR, KOMPAS–Produk ayam olahan asal Indonesia menembus pasar Jepang. Selama ini, pasar daging ayam di Jepang relatif sulit ditembus karena menerapkan standar keamanan pangan yang tinggi. PT Belfoods Indonesia menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengekspor daging ayam olahan ke Jepang. Produk daging ayam olahan anak perusahaan PT Sierad Produce Tbk itu akan bersaing dengan produk asal Thailand dan China yang sudah lebih dulu mendominasi pasar Jepang. Chief Executive Officer Sierad Produce, Tommy Wattimena, Kamis (22/3), mengatakan, pihaknya masih akan melihat respons konsumen Jepang. Jika respons itu positif, maka maka kemungkinan Jepang akan mengimpor lagi dalam tiga hingga empat bulan berikutnya. Menurut Tommy, ekspor daging ayam olahan ke Jepang sangat potensial. Hal itu karena konsumsi produk daging ayam olahan di Jepang mencapai 2 miliar dollar AS per tahun. “Jika responnya bagus, kami harap setiap bulan bisa ekspor ke Jepang” kata Tommy di Pabrik Belfoods, Bogor, Jawa Barat. Produk yang diekspor pertama kali ke Jepang itu terdiri dari kariage dan nugget sebanyak 6.571 kilogram. Untuk mendapat persetujuan dari Pemerintah Jepang, Belfoods harus melalui proses audit sejak 2014. Penilaian ditekankan pada kualitas mutu dan standar produksi yang tinggi. Selain Jepang, Belfoods berencana menyasar pasar Malaysia. Saat ini, mereka telah mengajukan proses audit agar bisa mengekspor daging ayam olahan ke Malaysia. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berharap momentum ini dapat ditiru produsen daging ayam olahan lain. Menurut dia, pasar daging ayam olahan Jepang cukup sulit dimasuki. Jepang, kata Enggartiasto, memiliki standar keamanan pangan yang tinggi dan sangat berhati-hati dalam mengambil langkah impor daging ayam. “Kalau kita bisa lulus dari pasar Jepang, maka artinya produk daging ayam kita akan lebih mudah masuk ke negara-negara lain,” ujar Enggartiasto. Dihubungi terpisah, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman berharap ekspor perdana daging ayam olahan ke Jepang bisa dimanfaatkan produsen untuk menjaga konsistensi mutu. Keberhasilan Belfoods merambah pasar Jepang bisa menjadi acuan pemerintah Jepang untuk menerima produk ternak dari Indonesia. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyampaikan, aspek kesehatan hewan ternak menjadi pertimbangan utama negara tujuan ekspor. |
Kembali ke sebelumnya |