Selamat datang di website E-PAPER PERPUSTAKAAN DPRRI.

Koleksi Perpustakaan DPR RI

Judul PERINDUSTRIAN - Bisnis Transportasi dan Logistik Prospektif
Tanggal 23 Maret 2018
Surat Kabar Kompas
Halaman 17
Kata Kunci
AKD - Komisi VI
Isi Artikel   Pekerja menurunkan peti kemas dari kapal milik PT Pelayaran Nusantara Indonesia KM Kelud di Pelabuhan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (5/4).   JAKARTA, KOMPAS — Pelaku industri dan penyedia jasa dinilai berpeluang menggarap potensi pasar yang besar di sektor transportasi dan logistik. Daya saing pelaku usaha, dukungan kebijakan pemerintah, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif dibutuhkan untuk mengoptimalkan penggarapan pasar tersebut. ”Indonesia pada tahun 2030 diperkirakan akan memiliki ukuran ekonomi nomor lima terbesar di dunia,” kata Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Imam Haryono di Jakarta, Kamis (22/3), pada pembukaan pameran dan seminar terkait industri otomotif, karoseri bus dan truk, serta teknologi perkeretapian. Imam mengatakan, berdasarkan perhitungan dan laporan PricewaterhouseCoopers didukung data serta analisis Bank Dunia, dan sejumlah institusi lain, nilai ekonomi Indonesia, secara paritas daya beli, pada 2030 diperkirakan sebesar 5,5 triliun dollar AS. ”Dengan menghitung perkiraan biaya logistik di Indonesia pada 2030, ada peluang pasar sekitar 750 miliar dollar AS di jasa transportasi, mulai industri hingga operator,” kata Imam. Ketua Asosiasi Karoseri Indonesia Sommy Lumadjeng mengatakan, prospek industri karoseri di Indonesia ditopang sejumlah faktor. Saat ini ada 8 kota besar di Indonesia yang sudah memiliki bus rapid transit(BRT), yakni Medan, Pekanbaru, Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Makassar. ”Belakangan, untuk memenuhi kebutuhan alat transportasi dalam kota pun telah dikembangkan bus listrik ramah lingkungan hasil karya anak bangsa,” kata Sommy. Penambahan volume kendaraan komersial yang sekitar 200.000 per tahun juga ikut mendorong pertumbuhan industri karoseri nasional. ”Apalagi pengusaha jasa perjalanan pun memerlukan penambahan bus wisata seiring pertumbuhan sektor pariwisata,” katanya. Keseriusan pemerintah membangun infrastruktur jalan hingga pelosok serta mengembangkan moda transportasi bus diprediksi akan menumbuhkan bisnis karoseri, baik untuk angkutan barang maupun penumpang. (CAS)
  Kembali ke sebelumnya