Isi Artikel |
DOK KBRI SEOUL
Sejumlah jenis kopi Indonesia dipamerkan dalam International Coffee Expo Seoul 2018 di Seoul, Korea Selatan, Kamis (5/4/2018). Pasar Korea Selatan kini memiliki potensi besar untuk kopi Indonesia.
SEOUL, KOMPAS — Pertumbuhan pangsa pasar kopi Indonesia di Korea Selatan cukup menggembirakan selama empat tahun terakhir. Ekspor kopi Indonesia ke Korsel tumbuh 19,86 persen dari 6,05 juta dollar AS tahun 2013 menjadi 12,82 juta dollar AS pada 2017.
Hal ini membuat Indonesia berpeluang besar terus meningkatkan pangsa pasar kopi berkualitas di Korsel. Ada 12.300 gerai kopi di seluruh Korsel dan toko-toko serba yang juga menyediakan kopi yang dapat menjadi target pasar produk Indonesia.
Pasar kopi di Korsel sangat besar karena tingginya kegemaran masyarakatnya terhadap kopi. Kopi Indonesia yang sudah terkenal di pasar global, seperti Arabica Gayo (Aceh), Toraja (Sulawesi Selatan), Mandailing (Sumatera Utara), dan Osing (Jawa Timur), bisa mengisi pasar kopi Korsel.
Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman Ventura Coffee, Indoarabica Mangkuraja, dan Alpha Gemilang dengan Beanst Coffee, Tona Co Ltd, Quantum International Co Ltd, dan Treeplanet Co Ltf di sela-sela International Coffee Expo Seoul 2018, Seoul, Kamis (5/4/2018). Tiga perusahaan kopi Indonesia tersebut menjalin kerja sama bisnis dengan empat mitra dagang mereka di Korsel dengan potensi transaksi mencapai 2 juta dollar AS.
”Korsel merupakan pasar yang berpotensi besar bagi kopi Indonesia. Kami sangat serius untuk menggarap potensi pasar ini,” kata Umar saat dihubungi melalui media sosial dari Jakarta seusai menyaksikan penandatanganan itu.
DOK KBRI SEOUL
Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara pengusaha Indonesia dan Korea Selatan di International Coffee Expo Seoul 2018, Seoul, Kamis (5/4/2018).
Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat dunia dengan keanekaragaman citarasa. Sebagian besar kopi dihasilkan oleh petani dengan keanekaragaman budaya berkait tradisi bertani kopi yang juga menarik sebagai salah satu tujuan wisata.
”Penekanan Value of Indonesia ke dunia usaha Korea Selatan dan masyarakat pada umumnya menjadi sangat penting sehingga daya promosi akan lebih efektif,” kata Umar.
Dalam perdagangan kopi dunia, Korsel berada di peringkat ke-11 sebagai negara pengimpor kopi dan peringkat ke-2 terbesar di kawasan pasar Asia setelah Jepang. Di sisi lain, Indonesia masih berada di peringkat ke-13 eksportir di pasar Korsel dengan pangsa pasar sebesar 2 persen, jauh di bawah Vietnam dan Amerika Serikat.
DOK KBRI SEOUL
Kedutaan Besar RI Seoul bersama Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) Busan memamerkan potensi kopi Indonesia di International Coffee Expo Seoul 2018, Seoul, Korea Selatan, Kamis (5/4/2018).
Pertumbuhan tersebut tak lepas dari upaya Kedutaan Besar RI (KBRI) Seoul yang selalu mengikuti promosi International Coffee Expo Seoul 2018 di COEX Center, Seoul, yang pada tahun ini berlangsung pada 5-8 April 2018. Di bawah koordinasi Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (Indonesia Trade Promotion Center/ITPC) yang berkantor di Busan, ada 11 perusahaan perdagangan kopi menempati ruang pamer ASEAN Coffee Association.
Sebanyak 8 peserta dari Indonesia, yaitu Ventura Coffee, Alpha Gemilang, Niraa Bali, Kartika Alam, Utamagro Coffee, Meukat Gayo, Kenred Coffee, dan Bela Komoditi Nusantara, serta 3 importir Korsel yang setia mengimpor kopi Indonesia, yaitu Coffee Spell, Café Mia dan Qbean serta Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI).
|