Reporter: Non Koresponden Editor: Eka Yudha Saputra Jumat, 13 Maret 2020 17:05 WIB ------------------------------------------------------------------------ Para petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit/ICU) Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 22 Februari 2020. Korban tewas karena virus corona di China mencapai 2.592 orang. Xinhua/Xiao Yijiu --------------------------------------------------------------------------- TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina telah melacak asal-usul virus Corona atau COVID-19, dan ternyata kasus pertamanya terjadi pada 17 November 2019. South China Morning Post adalah yang pertama melaporkan temuan ini pada 13 Maret 2020, berdasarkan wawancara whistleblower dari komunitas medis, data medis, riset, dan pemetaan kasus. Pihak berwenang China sejauh ini mengidentifikasi setidaknya 266 orang yang terinfeksi tahun lalu, yang semuanya berada di bawah pengawasan medis di beberapa titik. Beberapa kasus kemungkinan ditunda setelah otoritas kesehatan menguji spesimen yang diambil dari pasien yang dicurigai. Wawancara dengan whistleblower dari komunitas medis menunjukkan bahwa dokter Cina baru menyadari bahwa mereka sedang menghadapi penyakit baru pada akhir Desember. Para ilmuwan telah mencoba untuk memetakan pola penularan awal COVID-19 sejak epidemi dilaporkan di kota Wuhan di Cina tengah pada Januari, dua bulan sebelum wabah menjadi krisis global. Memahami bagaimana penyakit ini menyebar, dan menentukan bagaimana kasus yang tidak terdeteksi dan tidak terdokumentasi, berkontribusi terhadap pemahaman bagaimana penularan virus. Menurut data pemerintah yang dilihat oleh SCMP, pria berusia 55 tahun dari provinsi Hubei kemungkinan menjadi orang pertama yang terinfeksi COVID-19 pada 17 November. Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari. Pada 15 Desember, jumlah total infeksi mencapai 27, peningkatan kasus harian dengan angka dua digit pertama dilaporkan pada 17 Desember, dan pada 20 Desember jumlah total kasus yang dikonfirmasi telah mencapai 60. Pada 27 Desember, Zhang Jixian, seorang dokter dari Rumah Sakit Pengobatan Terpadu Cina dan Barat di Provinsi Hubei, memberi tahu otoritas kesehatan Cina bahwa penyakit itu disebabkan oleh virus Corona baru. Pada tanggal itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi, meskipun dokter mungkin belum mengetahui semuanya pada saat itu. Pada hari terakhir 2019, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 266. Pada hari pertama tahun 2020, jumlahnya mencapai 381. Sementara catatan pemerintah belum dirilis ke publik, mereka memberikan petunjuk berharga tentang bagaimana penyakit ini menyebar di awal-awal dan kecepatan penularannya, serta berapa banyak kasus yang dikonfirmasi telah dicatat oleh Beijing. --------------------------------------------------------------------------- Petugas melakukan sterilisasi di sebuah pasar makanan laut di Kota Wuhan, Cina, pada Selasa, 3 Maret 2020. Sumber: South China Morning Post/asiaone.com --------------------------------------------------------------------------- Para ilmuwan sekarang ingin mengidentifikasi apa yang disebut pasien nol (patient zero), yang dapat membantu mereka melacak sumber virus Corona, yang umumnya dianggap telah menular ke manusia dari hewan liar, yang diduga kelelawar. Dari sembilan kasus pertama yang dilaporkan pada bulan November, empat pria dan lima perempuan, tidak ada yang dikonfirmasi sebagai "pasien nol". Mereka semua berusia antara 39 dan 79 tahun, tetapi tidak diketahui berapa banyak dari mereka yang merupakan penduduk Wuhan. Ada kemungkinan kasus yang dilaporkan bahkan lebih awal daripada yang dipetakan riset. Menurut situs web World Health Organisation, kasus COVID-19 pertama yang dikonfirmasi di Cina adalah pada 8 Desember, tetapi WHO tidak melacak penyakit itu sendiri tetapi bergantung pada negara-negara untuk memberikan informasi tersebut. Sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet oleh dokter-dokter Cina dari Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, yang merawat beberapa pasien paling awal, menyebutkan tanggal infeksi pertama yang diketahui pada 1 Desember. Dr Ai Fen, whistleblower pertama, mengatakan kepada majalah People dalam sebuah wawancara yang kemudian disensor, bahwa tes menunjukkan seorang pasien di Rumah Sakit Pusat Wuhan didiagnosis pada 16 Desember sebagai pengidap virus Corona yang tidak diketahui. Keterangan dokter lain tampaknya menunjukkan komunitas medis di Wuhan mulai sadar akan penyakit baru ini pada akhir Desember. Laporan sebelumnya mengatakan bahwa meskipun dokter di kota mengumpulkan sampel dari kasus yang dicurigai pada akhir Desember, mereka tidak dapat mengkonfirmasi temuan mereka karena mereka dihambat oleh birokrasi, seperti harus mendapatkan persetujuan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina, yang dapat memakan waktu berhari-hari. Mereka juga diperintahkan untuk tidak mengungkapkan informasi tentang penyakit baru kepada publik. Hingga 11 Januari, otoritas kesehatan Wuhan masih mengklaim hanya ada 41 kasus virus Corona baru yang dikonfirmasi.