Seorang pasien dalam pengawasan atau terduga Covid-19 meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Selasa (17/3/2020). Ini adalah kasus pertama pasien terduga Covid-19 meninggal di Medan. Oleh NIKSON SINAGA 17 Maret 2020 23:33 WIB · 3 menit baca   KOMPAS/NIKSON SINAGA   Perawat mengenakan alat pelindung diri saat beraktivitas di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Rabu (4/3/2020).   MEDAN, KOMPAS — Seorang pasien dalam pengawasan atau terduga coronavirus disease 2019 meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Selasa (17/3/2020). Pasien tersebut sebelumnya datang sendiri ke RSUP H Adam Malik karena baru melakukan perjalanan dari luar negeri dan mengalami gejala demam dan batuk.   ”Ia benar. Satu  pasien dalam pengawasan meninggal di RSUP H Adam Malik,” kata Koordinator Penanganan Covid-19 RSUP H Adam Malik, dr Ade Rahmaini. Ade mengatakan, pasien yang meninggal tersebut statusnya masih terduga Covid-19. Sampel dari pasien tersebut pun sebelumnya sudah diambil dan sedang diperiksa di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Jakarta. Namun, hasil pemeriksaannya belum diumumkan. Kasus kematian ini merupakan kasus kematian terduga Covid-19 pertama di Sumut. Sejauh ini belum ada pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di Sumut. ------------------------------------------------------------------------------------------ KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, Jumat (13/3/2020). -------------------------------------------------------------------------------------------- Ade mengatakan, pada Selasa (17/3/2020) RSUP H Adam Malik mengisolasi delapan pasien dalam pengawasan (PDP) atau terduga Covid-19. Korban yang meninggal adalah satu di antaranya. Hingga kini, tujuh PDP lainnya masih menjalani perawatan di ruang isolasi. Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut Alwi Hasibuan mengatakan, ada lonjakan jumlah PDP di Sumut. Pada hari Senin, PDP di Sumut baru tiga orang. Namun, pada Selasa sudah melonjak menjadi 75 orang. Alwi  mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan asal-usul dan riwayat perjalanan PDP tersebut. Semestinya seluruh PDP itu sudah harus dirawat di ruang isolasi. Semestinya, lanjut Alwi, seluruh PDP itu sudah harus dirawat di ruang isolasi. Namun, pihaknya tidak bisa melakukannya karena terbatasnya ruang isolasi penyakit menular di Sumut. ”Saat ini yang siap baru RSUP H Adam Malik dengan kapasitas 11 tempat tidur,” katanya. Alwi mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan perwakilan sejumlah rumah sakit negeri dan swasta di Sumut dan menyatakan kesiapan menyediakan 330 kamar untuk ruang isolasi. Namun, ruang isolasi yang bertekanan negatif sesuai dengan standar penanganan Covid-19 baru ada di RSUP H Adam Malik, Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (berkapasitas 4 pasien), dan Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang (berkapasitas 4 pasien). Polda Sumut pun sedang menyiapkan alih fungsi sementara asrama di Sekolah Polisi Negara Sampali, Medan, menjadi ruang isolasi sementara. Asrama itu berkapasitas 400 orang. Pemprov Sumut menyatakan akan mengalokasikan anggaran untuk melengkapi fasilitas kesehatan yang memadai di asrama tersebut. Sebelumnya, Dinas Kesehatan menyatakan ada 105 warga Sumut yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan  (ODP). Mereka adalah warga Sumut yang mengikuti tablig akbar di Malaysia. Mereka dipantau karena sejumlah peserta tablig akbar dari Malaysia dan Brunei Darussalam belakangan diketahui positif menderita Covid-19. Editor: Aufrida Wismi Warastri