Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Arif Wibowo, bersama dua orang lain diduga kuat melakukan penganiyaan dan pengeroyokan terhadap kelasi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Nusa Makmur, Febian Putra, Sabtu lalu (16/7). Sayangnya, pihak Mahkamah Kehormatan Dewan mengaku belum menerima laporan apapun terkait kasus itu. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Sufmi Dasco Ahmad. "Ya, sementara belum ada laporan dan belum ada belum ada konfirmasi," kata Sufmi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (26/7). Politisi Partai Gerindra ini mengaku baru menerima informasi kasus tersebut dari media masa. Pihaknya sejauh ini menunggu laporan dari korban pemukulan. "Saya pikir, kita tunggu saja laporannya. Karena kalaupun ada pasti akan dilaporkan. Waktunya juga sudah sempit karena besok ketemu reses lagi," ujarnya. Peristiwa pengeroyokan terjadi ketika pria yang diduga merupakan anggota DPR, Arif Wibowo, menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk Pulau Bali menuju Pulau Jawa menggunakan KMP Nusa Makmur. Korban, Febian, mengaku pemukulan berawal dari saat dirinya menginformasikan kepada para penumpang untuk segera turun dari mobil. Ia mengaku sempat bersuara keras karena suara bising kendaraan dan suara mesin kapal.     Mendengar suara keras Febian, Arif kemudian menurunkan semua anggota keluarganya yang berada dalam mobil. Merasa aktivitas penurunan penumpang kendaraan itu mengganggu proses masuknya kendaraan di dalam kapal, Febian menegur Arif. "Kan ini menghambat proses muat. Terus saya bilang kalau mau turun di belakang saja karena proses muat sedikit dipercepat," ujarnya. Tidak terima dengan teguran Febian, Arif naik pitam. Arif turun dari kendaraan dan mendorong Febian dengan diikuti oleh dua orang lain yang diduga pengawal Arif yang langsung memukuli Febrian. "Kamu itu enggak tahu siapa saya," kata Febian menirukan ucapan Arif. Mendengar adanya keributan, petugas keamanan kapal datang untuk melerai. Mereka kemudian dibawa ke Polsek Gilimanuk untuk dimintai keterangan. Febian mengaku sudah berdamai dengan Arif. Namun meski telah berdamai, ia berharap proses hukum tetap berjalan. Video rekaman dari kejadian yang diduga pemukulan tersebut sudah menyebar di media sosial. [ald]