Target Produksi Garam Rakyat 1,5 Juta Ton pada 2022 JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menargetkan produksi garam rakyat sebesar 1,5 juta ton ta- hun 2022.Adapun impor garam direncanakan mencapai 2,9 juta ton. Penetapan target tersebut tak terlepas dari rendahnya produksi pada tahun 2021. Ber- dasarkan data Kementerian Ke- lautan dan Perikanan, realisasi produksi garam nasional tahun 2021 berkisar 1,3 juta ton atau hanya 61,9 persen dari target produksi 2,1 juta ton. Rendah- nya produksi, antara lain, dipicu musim kemarau basah. Direktur Jasa Kelautan Ke- menterian Kelautan dan Per- ikanan Miftahul Huda menge- mukakan, musim kemarau ba- sah diprediksi berlanjut pada 2022 sehingga akan membuat produksi garam rakyattidak op- timal. Dengan faktor hambatan cuaca itu, tahun ini pemerintah merencanakan impor garam se- besar 2,9 juta ton. Produksi garam rakyat yang ditargetkan sebesar 1,5 juta ton tahun ini dan stok garam sisa produksi tahun lalu sekitar 430.000 ton akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan garam konsumsi, industri, dan industri aneka pangan. Kebu- tuhan garam konsumsi sekitar 1,5 juta ton per tahun dan ga- ram industri 3,07 juta ton. Produksi garam rakyat kuali- tas I diharapkan bisa mencapai 500.000 ton atau 30 persen dari total produksi tahun ini sehing- ga dapat menyuplai kebutuhan industri. ”Tantangannya adalah inter- vensi teknologi agar (garam) tetap berproduksi pada musim hujan. Sejumlah teknologi telah diaplikasikan, tetapi pemanfa- atannya belum merata karena ongkos produksi yang mahal. Sementara anggaran pemerin- tah terbatas,” kata Huda saat dihubungi di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Di sisi lain, semangat petam- bak garam untuk berproduksi terpukul harga jual garam yang tidak menentu. Pihaknya ber- harap impor garam tidak meng- alir di masa panen raya garam hingga dua bulan setelah masa panen, yakni Juli 2022-Januari 2023, supaya tidak menggerus serapan garam rakyat dan me- mukul harga garam rakyat. ”Agar tidak menggerus pe- tambak, impor garam jangan berlangsung saat panen raya hingga dua bulan setelah masa panen garam,” katanya. Pemerintah tengah menyu- sun peraturan presiden tentang percepatan pembangunan per- garaman, yang diharapkan menjadi solusi pengembangan industri garam nasional. De- ngan regulasi itu, keterlibatan kementerian/lembaga dapat di- tingkatkan untuk mencapaitar- get swasembada garam kon- sumsi dan garam industri aneka pangan pada tahun 2024. Ke- butuhan garam konsumsi dan garam industri aneka pangan setiap tahun diperkirakan se- kitar 2,2 juta ton. Untuk mendukung hilirisasi, lanjut Huda, Kementerian Ke- lautan dan Perikanan tahun ini berencana membangun satu pabrik pencucian dan pemur- nian (washing plant) garam di Tuban. Sebelumnya, pemerin- tah telah membangun sejumlah washing plant, di antaranya di Karawang, Brebes, Indramayu, Pati, Gresik, Pasuruan, dan Sampang. Pabrik pencucian garam itu diharapkan mendorong sentra produksi garam rakyat me- ngembangkan industri pengo- lahan sendiri. Membaik Sementara itu, Ketua Him- punan Masyarakat Petambak Garam (HMPG) Jawa Timur Mohammad Hasan mempro- yeksikan produksi garam rakyat justru akan membaik tahun ini. Produksi garam rakyat diha- rapkan bisa mendekati 3 juta ton tahun ini atau seperti ca- paian tahun 2019. Ia mengemukakan, anomali cuaca pada tahun 2021 telah menyebabkan produksi garam di Jawa Timur hanya sekitar 450.000 ton atau turun hingga 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, di tengah produksi yang merosot, harga garam di tingkat petambak yang semula anjlok Rp 400 per kilogram membaik dan kini menyentuh Rp 800 per kg. Sementara itu, harga eceran garam mencapai Rp 1.200 per kg. Sebagian petambak kini me- nyimpan stok garam sisa pro- duksi tahun 2020-2021 yang belum terserap dengan harapan harga garam terus membaik. Pihaknya optimistis produksi garam akan terus membaik ta- hun ini. Namun, upaya men- dorong produksi dan mencapai swasembada garam harus di- topang oleh pengendalian im- por garam. Hitung cermat Hasan menambahkan, per- tumbuhan industri pengguna garam yang meningkat jangan dijadikan alasan pemerintah untuk memperbanyak impor. Pemerintah dinilai perlu meng- hitung cermat kebutuhan in- dustri dan ketersediaan garam rakyat agar tidak ada yang di- korbankan. ”Pertumbuhan industri pengguna garam yang semakin banyak jangan sampai me- ngorbankan produksi garam dalam negeri dan mendo- rong harga kembali anjlok,” ka- tanya. Pihaknya berharap pemerin- tah segera merealisasikan janji untuk memasukkan garam se- bagai barang kebutuhan pokok serta menetapkan harga pokok pembelian. Jika harga garam stabil, petambak akan memacu produksi. Di sisi lain, pemba- tasan impor diperlukan agar ga- ram rakyat terserap dengan harga layak. (LKT)